27.2 C
Jakarta
21 November 2024 - 23:27
PosBeritaKota.com
Syiar

IKUT BERBAGI JUM’AT BERKAH ‘SEJADAH BABE’, KYAI HM MAKHTUM : “GEMAR SHODAQOH DAPAT DIJAUHKAN DARI BALA & PENYAKIT”

BEKASI (POSBERITAKOTA) – Hakekat dari Shodaqoh (sedekah-red) yang kita lakukan, pada dasarnya adalah sebagai bukti kebenaran iman kita kepada Alloh Ta’ala dan sekaligus sebagai wujud rasa syukur kita kepada-NYA. Dan, orang yang benar dalam keimanannya, pasti akan gemar melakukan amal kebaikan dan ketaatan.

Termasuk di dalamnya mencakup sedekah jariyah dengan keyakinan bahwa hal tersebut dapat memperoleh pahala yang berlipat, sekaligus sebagai sarana mendekatkan diri kepada Alloh Ta’ala serta mengundang Rahmat dan mendapatkan Ridlo Alloh Ta’ala. Bisa diselamatkan dari murka-NYA serta api neraka.

Sedangkan di dunia dijauhkan dari bala, penyakit serta perkara yang tidak disukainya. Bahkan bagi orang yang gemar bersedekah itu sendiri, amat dicintai oleh Alloh Ta’ala dan Rosul-NYA serta para manusia hingga iapun mendapatkan julukan orang yang dermawan.

Hal tersebut di atas disampaikan KH Drs Muhammad Makhtum sebagai bentuk syiar keagamaan dan mengajak kebaikan untuk bersedekah, ditengah kesediannya untuk ikut Berbagi Jum’at Berkah bersama Tim SEJADAH BABE (Sedekah Jum’at Berkah dan Amal Jariyah – Babelan – Bekasi) pada pekan ke-25 (Jum’at 28 Januari 2022) di wilayah Babelan, Bekasi.

Ditambahkan Kyai yang juga dikenal sebagai Ketua Pembina Yayasan Jami Al-Ikhlas RW 025 Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) Kebalen, bahwa ada para Malaikat yang ditugaskan khusus bagi para dermawan dan orang bakhil.

اللهم اعط متفقا خلفا، اللهم اعط ممسكا تلفا
Yaa Alloh berikanlah balasan berlimpah bagi para pegiat infaq shadaqah dan hancurkan para penahan harta (orang bakhil).
Shodaqoh dalam arti yang lebih luas tidaklah hanya terbatas dengan materi harta, namun bisa juga dilakukan dengan seluruh ruas yang ada pada diri kita.

“Oleh karenanya, orang yang mengaku beriman namun enggan bersedekah, maka tercela dalam agamanya dan akan mendapatkan sebutan sebagai orang bakhil (kikir/pelit). Orang yang bakhil pada hakekatnya lupa bahwa harta yang ia peroleh, datang dari Alloh Ta’ala dan bukan semata-mata hasil dari kerja kerasnya,” urai Kyai Makhtum.

Alloh Ta’ala berfirman:

(فَأَمَّا مَن أَعْطَى وَاتَّقَى وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى وَأَمَّا مَن بَخِلَ وَاسْتَغْنَى وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى)

Artinya: “Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah SWT dan bertaqwa). Dan, membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga). Maka, Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan, adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup. Serta mendustakan pahala yang terbaik. Maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar“. QS. Al Lail: 5-10.

“Sebenarnya, masih banyak lagi firman Alloh Ta’ala serta sabda Rosulullah tentang permasalahan orang dermawan dan orang bakhil,” tuturnya kepada POSBERITAKOTA sebagai media partner yang selalu mempublish kegiatan program SEJADAH BABE yang sudah memasuki pekan ke-25 dengan mendistribusikan 60-an nasi boks/Vit botol, Jumat (28/1/2022) kemarin.

Berikut ini sejumlah warga Babelan, Bekasi yang disasar atau ditemui Tim SEJADAH BABE dalam program Berbagi Jumat Berkah, di pekan ke-25, Jumat (28/1/2022). Mereka ditemui secara acak. Mulai dari pemulung, jual beli barang bekas, pedagang keliling, warga di perkampungan, petani ladang (bayam dan kangkung) serta banyak lagi.

Salah satunya adalah Nenek Tarmiyah (78 tahun) yang tengah bersama kedua cucunya. Sedang duduk santai diteras rumahnya di Kampung Jati, Babelan, Bekasi. Di usianya yang sudah renta (uzur) masih nampak terlihat sehat. Tim SEJADAH BABE menemuinya dengan ditemani KH Muhammad Makhtum.

Selain itu ada pula nenek tangguh lain, yakni Surti (65 tahun), masih harus kerja memulung. Ditemui saat berada di Jalan Raya Ujung Harapan, Kelurahan Bahagia, Babelan, Bekasi. Ia mengaku setiap harinya harus keliling berjalan sepanjang 5 sampai 10 KM demi mendapatkan barang-barang bekas.

Ibu Sutarti (52 tahun), mengaku sudah 25 tahun menjadi pedagang jamu botolan. Ia bilang harus keliling perumahan dan kampung di Babelan, Bekasi. Dalam sehari bisa dapat pengasilan Rp 100 atau Rp 150 ribuan sudah termasuk keuntungan, karena harus menyisakan sedikit untuk modal.

Ada lagi Pak Sofiq (48 tahun), penarik becak. Orderannya bukan untuk membawa orang, tapi mengantar atau mengambil barang pesanan. Setiap hari sudah ada langganan. Karena faktor usia, ia bilang hanya bisa kerja setengah hari saja. Asal sudah dapat Rp 100 ribu, sudah sangat disyukuri.

Kakek Maningah (70 tahun), juga harus bergelut cari makan sendiri, meski usianya tak mudah lagi. Ia harus keliling perumahan dan perkampungan untuk mengantar pesanan parutan kelapa. Sambil keliling banyak juga yang beli. “Ya, seharian, bisa dapat penghasilan lumayan dan untung antara Rp 75 sampai Rp 100 ribu,” katanya.

Sedangkan Pak Maman (58 tahun), petani ladang (kangkung dan bayam), keseharin harus bekerja urus tanaman. Pagi dan sore harus menyiram. Baru bisa meraih penghasilan setelah ada sebulan masa tanam. Selain itu, ada puluhan lain yang ditemui Tim SEJADAH BABE yang sudah 25 pekan Jumat berbagi nasi boks/Vit botol di wilayah Babelan, Bekasi. □ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Goresan Imam Besar Masjid Istiqlal, ‘LORONG Sunyi Menuju Tuhan’

Redaksi Posberitakota

CERAMAH DI MASJID ISTIQLAL, SEKDA DKI MARULLAH MATALI : “ADA KERINDUAN SHOLAT TARAWEH & PUASA KITA MAKIN DIMUDAHKAN”

Redaksi Posberitakota

Belajar dari Zaman ke-Nabi-an, ULAMA Banyak Mengkritik ‘Penguasa’ Secara Terbuka

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang