SELAIN KESADARAN INKLUSIVITAS MASYARAKAT, PONDOK PESANTREN AL-INAYAH AJARKAN PENTINGNYA MEMBANGUN KEKUATAN EKONOMI

BEKASI KOTA (POSBERITAKOTA) – Jika kita mau membuka catatan perjalanan terkait masuknya Islam di Indonesia adalah sejarah tentang toleransi, akulturasi dan inklusivitas. “Para wali Nusantara sesungguhnya telah mempraktekan nilai-nilai tersebut melalui proses sosial dan kultural,” ujar Eddie Karsito, Selasa (8/2/2022) kemarin, di sekretariat Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan, Kranggan Permai Jatisampurna, Kota Bekasi.

Menurut Edi Karsito lebih lanjut, bagai ada sebuah harapan besar, apabila kesadaran beragama tersebut dijadikan modal pijakan untuk menggalang persatuan dan kesatuan. “Sehingga Indonesia pun diharapkan dapat menjadi kiblat dan pelopor perdamaian di dunia, tegas seniman dan budayawan, lulusan Pendidikan Guru Agama (PGA) Islam tersebut.

Pemikiran sekaligus pandangan tersebut dikemukakan aktor dan wartawan senior, saat menyambut kunjungan Pendiri dan Pengasuh Yayasan Pondok Pesantren Al-Inayah, Jambi, Nyai Hj. Sumiyati Khilyatun Hasanah, S.Pd.I., M.Pd.

Kehadiran Nyai Hj. Sumiyati atau yang akrab disapa Umi Al-Inayah tersebut, dalam rangka menjajaki berbagai kemungkinan kerjasama guna meningkatkan potensial santri dan sivitas akademik pondok pesantren yang dipimpinnya.

“Selain masalah toleransi, akulturasi dan inklusivitas, kami juga membicarakan tentang pentingnya membangun kesadaran masyarakat dalam membangun kekuatan ekonomi berbasis syariah. Yaitu benar-benar syariah – dan bukan sekedar packaging and labeling,” ungkap terang Umi Al-Inayah.

Bersama suaminya, K.H. M. Rifa’i Abdullah sebagai Pimpinan Pondok Pesantren Al-Inayah yang beralamatkan di Jalan Lesmana, Desa Perintis, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, Umi Al-Inayah tidak hanya menempatkan pondok sebagai pesantren Salafiyah. Melainkan juga menjadi pondok pesantren modern berbasis ilmu pengetahuan modern.

Pesantren Salafiyah, Al-Inayah mengajarkan keilmuan berdasarkan Kitab Kuning sebagai literatur ke-Islaman. Yaitu; Ilmu Bahasa; Nahwu dan Sharaf, Mantiq, Fiqih, Usul Fiqh, Hadits, Tafsir, Tauhid, Tasawuf, Akhlak. Sebagai lembaga pendidikan berbasis pengetahuan modern, Pondok Pesantren Al-Inayah, juga mengajarkan ilmu pengetahuan yang mengarah pada kerja dan aplikasi nyata.

Islam diwahyukan sebagai agama kerja (dinul ’amal). Hanya dengan cara (amal nyata) itulah Islam menjadi solusi bagi berbagai permasalahan manusia,” papar anggota DPRD Kabupaten Tebo dari Fraksi Partai Demokrat itu, lagi.

Pada sisi lain, Umi Al-Inayah juga mengajak masyarakat bagaimana meneladani Muhammad Rasulullah SAW sebagai seorang pedagang. “Nabi berhasil menjadi pengusaha dan membangun imperium bisnisnya dengan cara yang amanah dan jujur,” urainya.

Spirit dagangnya Rasulullah tersebut, tambah Umi Al-Inayah, sebagian telah diaplikasikan di pondok pesantren yang diasuhnya, dengan membentuk berbagai lembaga bisnis.

Umi Al-Inayah antara lain mendirikan Taman Rimbo Wisata (TRW), Perusahaan Biro Haji & Umroh, Pengembangan Bisnis Media & Studio TV Komunitas, mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK) dan lembaga usaha lain berbasis ekonomi syariah.

“Ke depan, kami berharap terjadi simbosis mutualisme, yakni antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dengan lembaga keuangan dan bisnis yang mampu menjadikan pesantren sebagai pelaku ekonomi penting di Jambi khususnya ekonomi syariah,” kata dia, penuh harap.

Umi Al-Inayah berharap bahwa pesantren tidak hanya dapat mandiri secara ekonomi, tetapi juga menghidupkan ekonomi masyarakat sekitar pesantren. Apalagi, pesantren menyimpan potensi besar sebagai penggerak ekonomi masyarakat.

“Maka itu, kami pun berharap tumbuh pengusaha-pengusaha di pesantren. Pesantren maju, ekonomi berkembang. Jika usaha pesantren berkembang, manfaatnya tidak hanya dirasakan pesantren, tetapi juga masyarakat sekitar,” katanya, mengakhiri. ■ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

KKN di Rumah Ibadah, UNIVERSITAS IBNU CHALDUN JAKARTA Bikin Seminar Tema ‘Manajemen Keuangan Masjid’

Goresan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, ‘RELASI TUHAN & HAMBA’

Program ‘Hikmah’ di Masjid Istiqlal Jakarta, SELAMAT BERTUGAS Para Pemimpin Negeri