JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Meskipun cuma masuk sebagai finalis ajang Gadis Sampul di tahun 2019 lalu, tak menjadikan Endrinayla Rafa Amanda (Ananda) vakum tanpa kegiatan. Sebaliknya, ia dibilang cukup berperan, lantaran melakoni kegiatan sosial khususnya untuk anak-anak kurang mampu. Sedangkan kesibukannya itu adalah membuka pelatihan bahasa Inggris yang diperuntukan bagi anak kurang mampu.
Memiliki kemampuan atau menguasai bahasa Inggris, diakui gadis berusia 19 tahun tersebut, justru ingin ditularkan kepada orang lain. Maka itu, pilihan yang pas yaitu membuka kelas bahasa Inggris secara gratis. Peserta atau muridnya untuk anak-anak yang kurang mampu. Didirikan bukan cuma di Jakarta dan Banten saja, tapi juga sudah merambah ke seluruh pelosok daerah di Indonesia.
Saat dicari tahu kenapa melakoni aksi sosial tersebut, berawal dari Amanda melihat banyak anak-anak tertarik belajar bahasa Inggris. Namun, menurutnya, terkendala sumber, fasilitas atau akses belajar bahasa Inggris yang masih terbatas. Apalagi situasi pandemi yang membuat segalanya terasa sulit bagi anak-anak kurang mampu dalam memperoleh akses belajar daring.
Bahkan melalui Generaction Project, organisasi yang didirikannya itu, Amanda kemudian menggumpulkan relawan-relawan anak muda yang mempunyai minat belajar bahasa Inggris. Setelah itu mau mengajarkan kembali untuk anak-anak yang membutuhkan.
“Misalnya di panti asuhan atau di desa-desa yang di luar sana. Mereka itu kan mungkin akses pendidikannya terbatas,” tutur Amanda saat ditemui di Dharmawangsa, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Sedangkan Generaction Project didirikan oleh Amanda sejak dua tahun lalu. Organisasi non profit itu berfokus kepada pendidikan bahasa Inggris untuk anak-anak kurang mampu di Indonesia. Pesertanya untuk kategori Kelas 1 SD – 3 SD dan Kelas 4 SD – 6 SD.
Terkait Women’s Day yang diperingati pada 8 Maret 2022 lalu dan mengangkat tema ‘Gender Equality Today for a Sustainable Tomorrow‘ atau kesetaraan gender hari ini untuk masa depan berkelanjutan, Amanda mengungkapkan bukan serta merta sekadar berkampanye pentingnya kehidupan yang ramah bagi kaum perempuan.
Hari Perempuan Sedunia 2022, juga dapat dijadikan sebagai simbol perayaan bagi kaum wanita yang sudah berani mengambil pilihan sekaligus tantangan dalam hidupnya. “Misalkan, kita buat suatu gerakan seperti kampanye secara bersama-sama, tentu agar bisa membantu dan mendukung perempuan lainnya untuk mendapatkan hak-hak yang sama,” ucap Amanda.
Pada sisi lain, Amanda yang berstatus sebagai mahasiswi Universitas Indonesia fakultas psikologi, menambahkan bahwa peringatan Woman’s Day, juga merupakan hari yang sebenarnya harus diselebrasikan.
Diharapkan juara 2nd Winner Radio Announcer by 107.3 FM STAR Radio 2019 tersebut, kalau di tahun 2022 ini makin banyak perempuan lebih percaya diri dan menjadi diri sendiri dengan kemampuan masing-masing. Semoga! ■ RED/GOES
