RANGKUM JEJAK SEJARAH INDONESIA, LOMBA MASAK HUT KE-76 PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA

DEPOK (POSBERITAKOTA) □ Tak bisa dipungkiri bahwa Rempah Nusantara telah merangkum jejak sejarah Indonesia dengan sangat baik. Tidak hanya untuk kebutuhan ilmiah, melainkan menjadi sarana untuk mengetahui lebih jauh identitas kultural bangsa. Menerjemahkan Bhineka Tunggal Ika dengan berbagai dinamikanya.

Pandangan tersebut di atas disampaikan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana, Infanteri Para Raider 328, Lia Vicky Heru Harsanto, saat hadir di acara ‘Lomba Masak’ di Aula AFU Markas Batalyon Yonif PR 328/Dirgahayu Kostrad, Cilodong, Depok, Sabtu (26/03/2022) kemarin.

“Dari lomba masak ini, kami harapkan dapat membangun memori kolektif kita tentang filosofi bumbu, dan rempah-rempah Indonesia. Menerjemahkan kebhinekaan kita dengan berbagai dinamikanya melalui kegiatan masak-memasak,” sebut Lia Vicky Heru Harsanto.

Masih menurut Lia bahwa lomba masak digelar dalam rangka menyongsong peringatan HUT Ke-76 Persit Kartika Chandra Kirana, Ranting 2 Cabang X Yonif PR 328/Dirgahayu. Diikuti para istri Prajurit TNI dari masing-masing Kompi.

Para peserta lomba tidak hanya mempresentasikan masakan khas Jawa Barat. Melainkan berbagai style masakan menu Indonesia walaupun dari satu bahan utama saja.

“Jelas, kekayaan tradisi lokal hadir dengan warna beragam. Ada olahan khas Aceh, Jawa, Sunda, Makassar, bahkan Papua. Jadi memang dalam menu saja kita bisa mengolah secara Bhinneka Tunggal Ika. Itulah kekayaan Indonesia,” ujar istri Komandan Yonif Para Raider 328/ Dirgahayu, Letkol Infantri Vicky Heru Harsanto ini.

Lomba masak yang diikuti para istri Prajurit TNI ini dibagi ke dalam tim dan kelompok. Terpilih sebagai pemenang di Kelompok Pertama; Ibu Anggota Kompi A (Juara 1), Ibu Anggota Kompi Markas (Juara 2), dan Ibu Anggota Kompi B (Juara 3).

Pemenang Kelompok Kedua; Ibu Grendy dan Ibu Supri (Juara 1), Ibu Noldy dan Ibu Herlansyah (Juara 2), serta Ibu Habdi dan Ibu Manaf (Juara 3).

Bertindak sebagai Juri; Lia Vicky Heru Harsanto (Persit Kartika Chandra Kirana, Infanteri Para Raider 328), Dewa Gusti Bagus Prayuda (Persit Kartika Chandra Kirana, Infanteri Para Raider 328), Tania Maisara (Artis & Praktisi), dan Melly Fauziah Syehan (Owner MFS Kithen.id).

Dikatakan Dewa Gusti Bagus Prayuda, peserta lomba sangat kreatif menginovasi bumbu dari berbagai rempah Indonesia. “Rempah dan bumbu itulah yang akhirnya membuat cita rasa makanan yang mereka olah sangat beragam. Di sini tersajikan masakan dari Sabang sampai Merauke,” ujar Dewa.

Sedangkan juri lainnya, Tania Maisara (Artis & Praktisi), juga menyampaikan pandangannya. Menurutnya, walau kuliner kekinian diminati anak muda, belum ada yang bisa menandingi keunikan cita rasa makanan khas Indonesia.

“Selain itu, melalui lomba masak ini kami mendorong agar keluarga Indonesia membiasakan makan olahan sendiri yang berprotein dan sehat. Apa pun bahan makanannya diolah dan dikreasikan sendiri supaya tidak bosan,” ulas Tania Maisara.

Anggota Dewan Juri lainnya, Melly Fauziah Syehan (Owner MFS Kithen.id), menilai lomba masak ini menarik. Menurutnya, potensi masing-masing peserta berbeda. Kreatifitas mereka tergali dengan membuat berbagai menu yang mungkin belum pernah tersajikan sebelumnya.

“Tujuannya dengan lomba ini diharapkan mereka dapat lebih kreatif dan inovatif lagi. Baik dalam hal proses memasak, rasa, dan penyajian. Lomba ini sekaligus bisa mempresentasikan tentang kekayaan rempah dan bumbu Indonesia dengan ribuan kultur memasak,” ucap Melly Fauziah.

Sementara itu dipenghujung acara, Lia Vicky Heru Harsanto, yang juga selaku Ketua Panitia Penyelenggara Lomba Masak, menyampaikan harapanny, serta menjelaskan pogram ini diadakan setiap tahun.

“Mudah-mudahan, melalui acara ini dapat menjadi poros. Menjelma sebagai ruang silaturahim sekaligus sarana pertukaran dan pemahaman antar budaya. Mempertemukan berbagai gagasan, ide dan konsep yang terus dapat kita maknai bersama,” kata Lia, mengakhiri. ■ RED/DESSY INDRIANI/ EDITOR : GOES

Related posts

Bersama Janda Tua & Ratusan Pemulung, NOFEL SALEH HILABI Berbagi Ceria Lewat Acara “Bang NOFEL Traktir Dong!”

Yang Pertama dalam Sejarah, MI AT-TAQWA 15 BABELAN BEKASI Sukses Gelar ‘Market Day’ karena Slogannya Rumah Kita

Di Situs Rumah Pitung Marunda, BAMUS SUKU BETAWI 1928 Gelar Acara Rowahan Sambut Datangnya Bulan Suci Ramadhan