PosBeritaKota.com
Syiar

KHUTBAH DI MALAM KE-11 RAMADHAN, USTADZ MISBAHUL BADRI SEBUT IBADAH PUASA ADALAH ANUGERAH PALING MULIA

BEKASI (POSBERITAKOTA) □ Berjamaah untuk melaksanakan sholat Taraweh dalam rangka kita beribadah kepada Allah SWT. Tidak lain dan tidak bukan, juga merupakan anugerah dan sekaligus amanah yang harus kita kerjakan. Apalagi Allah SWT telah memilih bahwa Ramadhan adalah bulan paling mulia.

Hal tersebut di atas disampaikan Ustadz Misbahul Badri L.c dalam khutbah singkatnya, sebelum pelaksanaan sholat Taraweh pada malam ke-11 Ramadhan, di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) Gerbang Timur, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Selasa (12/4/2022).

Ramadhan adalah bulan yang Allah SWT pilih. Sebagai bulan paling mulia. Kecuali untuk beribadah, Allah SWT juga berikan berupa anugerah nikmat dan karunia,” jelas Ustadz Misbahul dihadapan ratusan jamaah yang masih setia melaksanakan sholat Taraweh.

Ditambahkan ustadz lulusan Universitas Islam di Kairo (Mesir), setiap amal ibadah di bulan suci Ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya. “Kecuali puasa, janji Allah SWT, itu hanya untuk-KU. Dan, AKU-lah yang akan membalasnya,” papar dia, lagi.

Menurut Ustadz Misbahul lebih lanjut, sangat berbeda dengan ibadah-ibadah lainnya, karena tidak terbatas. Sebab, berpuasa di bulan suci Ramadhan, itu jauh lebih baik daripada bumi dan seisinya. Puasa adalah anugerah paling mulia yang datangnya dari Allah SWT.

“Karenanya, seperti sabda Rassulullah/Baginda Nabi Muhammad SAW, diwajibkan kamu berpuasa atas umat-umat terdahulu. Dan, kita tahu ada syarat-syarat puasa. Sedangkan di zaman Nabi Daud AS dulu, malah satu hari puasa dan satu hari kagak,” ceritanya.

Lain lagi dengan berpuasa ala Siti Mariam. Puasanya bukan cuma tidak makan dan tidak minum serta menahan hawa nafsu. “Malah harus puasa dengan tidak bicara. Ketika berbicara, berarti puasanya batal. Jadi, sangat berbeda di zaman Rassulullah/Baginda Nabi Muhammad SAW.

“Yang Allah SWT mau adalah hakekat dari puasa. Yaitu diberi kemudahan. Kita masih boleh makan. Bahkan dalam setahun hanya diwajibkan satu bulan saja. Ramadhan merupakan bulan turunnya Al-Quran. Kita harus menikmati dan mensyukuri. Makanya, harus kita maksimalkan dengan sebaik-baiknya,” ucap Ustadz Misbahul Badri L.c, mengakhiri kutbahnya. ■ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

MUI Mengajak Masyarakat Jaga Kekhidmatan serta Kekhusyu’an Ibadah Puasa Ramadhan

Redaksi Posberitakota

QS Al-Baqarah, 2:65, MONYET KUDISAN yang Mengusir Penolongnya

Redaksi Posberitakota

SEMANGAT TAK BOLEH KENDOR, PROGRAM ‘SEJADAH BABE’ DI BABELAN BEKASI MAKIN BANYAK TEMUI WARGA PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang