Parkiran & Tiket Masuk Mahal Dipertanyakan, PRJ KEMAYORAN 2022 Cuma Jadi Tempat Wisata Kuliner

JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Atensi warga Jakarta dan sekitarnya serta pengunjung dari berbagai daerah yang kepengen datang ke arena Jakarta Fair 2022 (Pekan Raya Jakarta/PRJ – Kemayoran) terpantau masih membludak. Apalagi jika sudah memasuki hari Jumat – Sabtu – Minggu malam, tak kurang dari ribuan orang ‘terbius‘ untuk datang berbondong-bondong ke ajang pameran produk Nusantara dan luar negeri dengan teknologi mukhtahir tersebut.

Dari pengalaman dan sekaligus investigasi POSBERITAKOTA yang mencoba berkunjung ke PRJ, Selasa (28/6) dan Minggu (3/7) malam – sudah disuguhkan aneka keluhan-keluhan dari calon serta pengunjung. Tiket parkir motor seharga Rp 15 ribu dan mobil yang dipatok Rp 30 ribu, justru bikin ngedumel mereka. Termasuk tiket masuk atau HTM Rp 30 ribu (Senin), Rp 40 ribu (Selasa – Jumat) dan Rp 50 ribu (Sabtu – Minggu). Lain lagi jika harus dengan nonton konser musik.

Padahal, semestinya pihak penyelenggara PRJ Kemayoran 2022 kali ini, jangan memanfaatkan situasi ditengah masyarakat masih terkena imbas akibat pandemi COVID-19 selama tiga tahun belakangan (20202022) ini. Sementara kondisi perekonomian di masyarakat yang belum pulih betul, justru masyarakat pengunjung ‘digetoktiket parkir kendaraan dan tiket masuk yang kurang wajar.

Saat sudah memasuki arena alias di dalam PRJ pun, sungguh mencengangkan karena keriuhan pengunjung hanya memadati stand-stand penjual aneka makanan siap saji. Sebut saja semacam burger, sosis bakar, plus nasi putih serta aneka minuman ringan – laris manis. Belum lagi aneka makanan dan minuman khas Nusantara yang dilokalisir semacam tempat kuliner, juga dipatok dengan harga lebih mahal dari yang diluaran.

Bisa dibayangkan jika satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami istri dengan mengajak 2 anak, setidaknya butuh merogoh kocek antara Rp 400 – 500 ribu, hanya untuk parkir kendaraan dan tiket masuk. Belum lagi jika harus berbelanja produk yang dijual atau dipasarkan di beberapa stand di hall-hall yang tersedia di arena PRJ Kemayoran.

Seandainya per kepala saja harus mengeluarkan kisaran Rp 200 atau Rp 250 ribu untuk belanja produk – tentu saja harus menyiapkan anggaran antara Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta totalnya. Aneka ragam tempat permainan bagi anak-anak, tak ayal bakal menyedot kocek atau dompet pengunjung, jika dihadapkan oleh rengekan anak-anak mereka.

“Iya nih, kalau bawa duit pas-pasan, cuma Rp 1 atau Rp 1,5 juta pasti habis buat sekeluarga. Pokoknya, PRJ Kemayoran di tahun 2022 ini, benar-benar bisa menguras dompet,” curhat Sarbini, pengunjung yang datang dari daerah Cililitan, Jakarta Timur, saat diajak bincang-bincang santai.

Bagi Sarbini atau pengunjung lain, datang ke PRJ Kemayoran di tahun 2022 kali ini, hasilnya cuma capek doang. “Jadi, buat 4 kepala, minimal harus pegang uang antara Rp 2 sampai Rp 2,5 juta. Keliling dari stand ke stand yang ada di hall-hall, buntutnya cuma capek doang. Mau belanja juga jauh lebih mahal dari harga di mall-mall atau di Pasar Tanah Abang,” celetuk pria asli Betawi yang sehari-hari bekerja sebagai security di sebuah perumahan tersebut.

Saat ini pengunjung PRJ Kemayoran 2022 seakan digiring untuk menikmati wisata kuliner yang jumlahnya mencapai hampir seratusan. Aneka hidangan makanan dan minuman tersedia. Mulai dari bakso, ayam geprek, sate lontong serta banyak lagi pilihan. Tapi, lagi-lagi soal harga rada mahal dari yang diluaran. Contoh harga ayam geprek plus nasi dan minuman, bisa mencapai Rp 30 ribu. Termasuk 10 tusuk sate lontong dipatok Rp 35 ribu.

Larisnya memang tak ketulungan, karena pengunjung mau tidak mau harus isi perut, setelah berjam-jam harus keliling stand dari hall ke hall. Malah tidak sedikit yang menikmati makanan sambil duduk lesehan di pintu-pintu masuk hall. Sangat mengganggu pengunjung lalu-lalang dan juga terkesan semrawut. Petugas sepertinya tak dipersiapan panitia penyelenggara PRJ Kemayoran 2022 kali ini.

Sementara itu pantauan dari hall ke hall atau kios ke kios, khusus produk-produk barang yang dijual sama saja jauh lebih mahal dari yang diluaran. Karpet yang diluaran berharga Rp 125 – 150 ribu, justru di arena PRJ Kemayoran diobral dengan harga Rp 230 – 250 ribu. Atau selimut tidur, jika di Pasar Tanah Abang berkisar bisa dibeli Rp 70 – 80 ribu, tapi di PRJ malah dipatok harga sampai Rp 125 – 150 ribu.

Muryati, ibu paruh baya yang datang ke PRJ bersama suami dan kedua anaknya, mengaku kecewa. “Barang sama dengan yang di Tanah Abang, tapi harga di PRJ malah jauh lebih mahal. Padahal, PRJ-PRJ sebelumnya, selalu menjual dengan harga pabrik. Seharusnya lebih murah, dong!” Begitu keluhnya.

Sebenarnya, ada pula yang gratis, dimana pengunjung bisa melakukan terapi kesehatan selama 10 menit. Cukup rebahan di atas alat sejenis kursi malas/tidur. Tapi dibalik itu ada ditawarkan alat-alatnya berupa bangku tidur untuk terapi kesehatan yang bisa dimiliki dengan harga jutaan rupiah. Sedangkan di mall-mall, bisa disewa dengan tarif cukup Rp 10 ribu.

Bagaimana untuk urusan hiburan musik di PRJ Kemayoran 2002 ini? Jangan harap pengunjung bisa bebas menikmatinya. Jika mau nambah sekitar Rp 20 ribu dari harga tiket masuk, otomatis baru bisa nonton sekelas konser musik dari band-band ternama Ibukota. Tak salah jika panitia terlalu mengorientasikan pada sisi bisnis atau pemasukan.

PRJ Kemayoran 2022 kali ini benar-benar berubah dari sebelumnya. Keuntungan ganda secara ekonomi yang ingin dikejar dan termasuk peningkatan jumlah pengujung. Namun tidak aspiratif terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat Jakarta dan sekitarnya yang masih terimbas akibat pandemi COVID-19.

Segogyanya, kalangan legislatif dan eksekutif baik DPRD maupun Pemprov DKI Jakarta, perlu memanggil pihak penyelenggara PRJ Kemayoran 2022 untuk duduk bareng melakukan evaluasi. Kenapa tarif parkir kendaraan melambung? Tiket masuk pun tak disamaratakan dan bahkan pengunjung harus bayar lagi untuk menikmati konser musik? ■ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Dihadiri Cagub Ridwan Kamil, ADI KURNIA Bersama AKSI Berbagi 5000 Sembako Murah di Condet Jaktim

Bukan Hanya dari Tokoh Masyarakat Jakarta, PRAMONO – BANG DOEL Kantongi ‘Peluru Emas’ Dukungan Ulama & Habaib

Arahan dari Kapolres Jakpus, PENYULUHAN ANTI TAWURAN & Kenakalan Remaja di SMPN 10 Jakarta