Khutbah di Masjid Al-Azhar Bekasi Kota, USTADZ H MOHAMMAD RIFKI LC Sebut Nikmat Kemerdekaan Itu Seluas-luasnya untuk Kesejahteraan

BEKASI KOTA (POSBERITAKOTA) □ Dua hari yang lalu atau tepatnya pada hari Rabu 17 Agustus kemarin, kita sebagai bangsa Indonesia baru saja merayakan peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI. Yang patut disadari dan bahkan harus disyukuri adalah ‘kemerdekaan‘ itu merupakan salah satu nikmat yang datangnya dari Allah SWT.

“Meski itu disebut sebagai suatu perjuangan dari bangsa Indonesia, tapi peraihan kemerdekaan itu sendiri, datangnya atas bantuan rahmat dari Allah SWT,” ucap Ustadz H Mohammad Rifki L.C selaku khotib saat membuka kuthbahnya dihadapan kurang lebih 500-an jamaah di Masjid Jami Al-Azhar, Jakarta Permai, Bekasi Kota, Jumat (19/8/2022).

Melanjutkan khutbahnya, ustadz muda lulusan Universitas Islam di Cairo (Mesir) tahun 2015 silam, menyebutkan bahwa ‘Kemerdekaan Bangsa Indonesia‘ merupakan satu nikmat dan berkah rahmat dari Allah SWT. “Hal itu sesuai dengan keinginan dari para leluhur bahwa Indonesia menjadi bangsa yang bebas. Lepas dari cengkraman penjajah selama 3,5 abad,” ucapnya.

Ustadz H Rifki pun menukil surat Ibrahim mulai dari ayat 6 – 8. Yang dalam ayat 6 berkisah tentang Nabi Musa AS mengingatkan kepada umatnya agar diri kita janganlah kufur al-ni’mah (mengingkari nikmat). Jadi, harus mengingat apa yang telah diberikan Allah SWT kepada kita.

“Pada saat itu, kaum Nabi Musa AS diselamatkan dari kedzaliman Fir’aun. Bahkan, saat itu setiap lahir bayi laki-laki, harus dibunuh. Sedangkan untuk bayi perempuan dibiarkan hidup, tapi dalam kehinaan. Di situlah ada ujian yang sangat berat,” ungkapnya.

Sedangkan dalam ayat 7 surat Ibrahim, berbunyi bahwa berdasarkan ahli tafsir firman Allah SWT kepada Nabi Musa AS. “Maka syukurilah nikmat itu, karena kita bisa lepas dari kehinaan. Allah SWT pun akan terus memberikan nikmat dan rahmat-NYA,” tutut ustadz berdarah kelahiran asal orangtuanya dari Banten tersebut.

Sebab, menurut Ustadz H Rifki lebih lanjut, kalau kita pandai bersyukur dari Allah SWT itu adalah cahaya. “Allah SWT sebenarnya tak membutuhkan rasa syukur dari kita. Tapi, jika kita mau bersyukur, segala nikmat dan rahmat-NYA bakal kembali kepada diri kita,” jelasnya, panjang lebar.

Di sisi lain, disebutkan ustadz yang baru menginjak usia 32 tahun tersebut, bentuk rasa syukur itu dibagi atas (3) tiga. Pertama adalah syukur bil al-qalbi (kebahagiaan hati). Kedua, syukur bil lisan (baik secara lisan). Dan, ketiga adalah syukur bil arkan (dengan perbuatan).

Lantas, apa kaitannya dengan makna nikmat ‘kemerdekaan‘ ini? Ditegaskan Ustadz H Rifki di bagian akhir khutbahnya bahwa ‘kemerdekaan‘ adalah seluas-luasnya untuk kesejahteraan. “Kemerdekaan adalah hikmah. Dan, bagaimana kita menjaganya? Tentu agar terus tercipta perdamaian bangsa dan negara kita. Terus kita bisa melaksanakan segala aktifitas,” tutupnya. ■ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

KKN di Rumah Ibadah, UNIVERSITAS IBNU CHALDUN JAKARTA Bikin Seminar Tema ‘Manajemen Keuangan Masjid’

Goresan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, ‘RELASI TUHAN & HAMBA’

Program ‘Hikmah’ di Masjid Istiqlal Jakarta, SELAMAT BERTUGAS Para Pemimpin Negeri