JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Sosialita Novita Emilda SE MM rupanya menjadi ‘penggila‘ alias pengoleksi batik. Termasuk untuk keperluan bagi seluruh anggota keluarganya, ia harus merogoh kocek cukup besar. Termasuk untuk membeli busana mewah karya dari perancang kenamaan Iwan Tirta saat berkolaborasi dengan Ivan Gunawan dan batik tersebut pernah digunakan juara ‘Miss Face of Humanity 2022‘, Nadia Tjoa.
Hal tersebut di atas, diungkapkan Novita Emilda SE MM, karena merasa bangga terhadap karya anak bangsa sendiri dan sekaligus dalam rangka merayakan Hari Batik Nasional. Bahkan, ia bilang bahwa karya rancangan Iwan Tirta tersebut, batiknya merupakan jenis klasik dan fashionable.
“Jujur, saya sering mengenakan batik karya Iwan maupun Ivan. Salah satu koleksi istimewa saya adalah master piece karya kolaborasi mereka berdua yang pernah dikenakan Nadia Tjoa pada kontes Miss Face di Toronto, Kanada, pada April 2022 yang baru lalu. Dengan busana batik warna dominan cokelat dan hitam, Nadia berhasil dinobatkan sebagai Miss Face Humanity dan mampu mengalahkan 17 kontestan dari berbagai negara,” tegas Novita saat diwawancari di Jakarta, Rabu (5/10/2022).
Oleh karenanya, Novita mengaku sayang banget terhadap gaun batik mewah yang sudah go international dan cocok untuk ukuran tubuhnya yang langsing itu. “Saya sayang banget sama baju ini. Makanya, jarang saya pakai, biar awet,” tutur sosok yang dikenal sebagai Tokoh Wanita Inspiratif dan banyak mendapat penghargaan dari berbagai pihak. Namun, ia tidak menyebutkan harga, tapi yang jelas cukup mahal.
Tokoh wanita berdarah Minang tersebut malah berkeinginan mengembangkan batik khas Padang, Sumatera Barat yang tentu saja memiliki corak dan motif tersendiri. “Jadi, saya ingin mengembangkan batik Padang agar semakin memasyarakat di ranah Minang,” ucap Direktris PT Duta Topkey Energy yang berlokasi di kawasan Pluit, Jakarta Utara. Pada hari H, perayaan Hari Batik Nasional tanggal 2 Oktober kemarin, Novita dan suami maupun segenap karyawan perusahaan miliknya mengenakan baju batik.
Selain itu, Novita juga mengaku senang bahwa suaminya juga menyukai baju batik. Untuk itu, dia pun sering membelikan baju batik buat suami. “Pokoknya, kalau dia saya belikan batik, wajib memakainya. Tapi kebetulan suami juga senang batik. Jadi, semuanya enjoy berbatik ria,” tuturnya seraya menghimbau masyarakat agar turut proaktif melestarikan batik yang merupakan warisan leluhur dan sudah ditetapkan UNESCO sebagai warisan tak benda dunia.
“Yang jelas, saya kalau beli batik, bisa di mana saja. Tapi yang paling sering, ya di Sarinah. Walaupun harga mahal, tapi kalau saya suka akan saya kejar sampai dapat,” ujar Novita yang kini tengah menyelesaikan program pendidikan doktoral (S3) di salah satu perguruan tinggi bergengsi di Jakarta.
Novita punya pandangan tersendiri soal batik. Apa, dong! “Batik itu mengajarkan untuk ulet, pantang menyerah dan sabar untuk menjadi yang terbaik. Motifnya yang cenderung lengkung itu menggambarkan bahwa hidup tidak selamanya datar,” tuturnya, mengakhiri. ■ RED/AGUS SANTOSA