BEKASI (POSBERITAKOTA) □ Sungguh menarik dan mengusik perhatian sebanyak 300-an warga, jamaah serta tamu undangan yang hadir dalam acara Haflah Maulidurrosul Muhammad SAW 1444 H/6 Nopember 2022 M, saat Syech Faishol Annajjar (Tarim Yaman) sebagai salah satu penceramah pertama yang tampil dengan bergaya testimoni (bercerita), di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 Blok AN-AP-AR Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) Gerbang Timur, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.
Dengan didampingi Ustadz Fitrian Nabil L.c sebagai penerjemah ceramah bergaya cerita (testimoni) dari Syech Faishol Annajjar yang merupakan Tarim asal Yamman), karena lebih banyak menggunakan bahasa Arab, kemudian mengawali kisah dirinya yang sudah sekitar 10 tahunan berada di Indonesia. Sebenarnya sudah mulai dan mampu berbahasa Indonesia namun kurang lancar.
Sebagai pembuka testimoninya, Syech Faishol Annajjar menyebutkan bahwa kehadirannya atau datang ke majelis Maulidurossul Muhammad SAW ini, tidak untuk apapun kecuali untuk mendapatkan ilmu. “Makanya, saya ingin tanya, kenapa kita atau jamaah mau mendatangi majelis ilmu ini? Apa yang menjadi alasannya?” Begitu ucapnya. Karena itu, Syech Faishol Annajjar meminta salah seorang jamaah atau hadirin mendatangi untuk memberi jawaban.
Setelah mendapat jawaban yang pas dari jamaah bernama Asni, Syech Faishol membenarkan bahwa alasannya karena kita mencintai serta merindukan sosok Rasulullah, Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. “Tetapi, sebenarnya ada hal yang paling penting dibalik semua itu. Apa? Jadi, kita jangan hanya bisa berucap rindu atau cinta kepada Rasulullah SAW. Ucapan itu sendiri harus bisa dibuktikan lewat perbuatan kita sehari-harinya,” pintanya.
Selanjutnya, ditegaskan dia lebih lanjut, bentuk cinta kepada Rasulullah itu harus ada petunjuk dan bukti. Juga bukan hanya di majelis ini kita bersholawat. “Tidak sebatas itu. Perilaku serta perbuatan Anda sekalian, harus diikuti oleh tingkah laku dan perkataannya. Maka orang lain yang ikuti semua perbuatannya. Termasuk bagaimana kita buktikan ke anak dan istri kita,” ucapnya.
Masih menurut Syech Faishol Annajjar dalam testimoninya itu lebih lanjut bahwa cinta itu adalah perasaan di dalam hati. Tidak bisa kita mencintai, tapi dalam diri kita masih ada kebencian. Makanya, cinta itu harus dibuktikan dengan perbuatan dan juga ucapan di dalam kehidupan kita sehari-hari.
Hal senada juga disampaikan oleh penceramah utama, Al-Habib Ali Bin Yahya. Sama seperti Syech Faishol Annajjar, bagaimana dengan hadir di majelis Maulidurrosul Muhammad SAW 1444 H ini, doa-doa kita diamini Rasulullah SAW.
“Sebab, kita diharapkan mengikuti ajaran-ajarannya, agar memiliki akhlak mulia seperti Rasulullah SAW. Jika nggak sholat akan dijauhi kebaikan. Begitu pula tahu sejarah Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, tapi malah nggak ikut bersholawat,” ucap Al-Habib Ali Bin Yahya.
Sementara itu pada saat pembukaan pelaksanaan acara Haflah Maulidurossul Muhammad SAW, menghadirkan Kyai Abdul Rasyid S.Ag untuk membawakan sholawat Nabi. Hal inilah, menurutnya, bagaimana kita membuktikan cinta kita sebagai umatnya kepada beliau, Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. Namun sebelumnya ada penampilan qori bersama Khoirul Anwar Lubis.
Kemudian, MC acara Ustadz Muhammad Andi melanjutkan dengan acara seremonial sambutan-sambutan. Yang pertama adalah dari Abdul Latief selaku Ketua Panpel Haflah Maulidurrosul Muhammad SAW 1444 H. Selain mengucapkan rasa terima kasih terhadap kehadiran warga, jamaah serta tamu undangan, juga melaporkan terkait penggalian dana yang melebihi harapan.
“Tak lupa saya juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran Panpel. Dukungan dari lembaga RW 025 VGH, pihak Yayasan Al-Ikhlas serta partisipasi seluruh warga RW 025 sehingga dapat terlaksananya acara ini. Semoga apa yang sudah diberikan warga dan jamaah, mendapat balasan dari Allah SWT sebagai amal dan ibadah,” tutur Abdul Latief.
Tiba giliran Ketua Pengurus Yayasan Al-Ikhlas RW 025 VGH, H Junaedin, bertepatan dengan acara Haflah Maulidurrosul Muhammad SAW memamfaatkan momentum untuk menyampaikan terkait rencana kelanjutan pembangunan tempat wudhu dan gedung TPA. Hal itu sangat perlu untuk disegerakan pembangunannya supaya bisa dipergunakan sebagaimana mestinya.
“Karena itulah, melalui kesempatan di acara peringatan kelahiran Nabi Besar Muhammad SAW ini, saya mohon dukungan dan doanya dari seluruh warga RW 025,” katanya, pendek.
Selanjutnya Ketua RW 025 VGH, Ujang Dirman, menyampaikan apresiasinya terhadap warga yang selalu gotong royong dalam kebersamaan. Meski bisa saja di sini ada perbedaan, tapi tidak sampai pada perselisihan. Namun pihaknya meminta supaya saat ceramah dilaksanakan, agar mau mengikutinya secara hikmad dan tertib.
“Jadi, tiap tahun harus ada peningkatan. Jangan kita cuma mendapatkan euforianya saja. Harus ada ilmu yang didapat, setelah ikut menghadiri majelis Maulidurrosul Muhammad SAW ini. Semua atau kita yang hadir di sini, juga atas ridho dari Allah SWT,” katanya.
Tidak ketinggalan Ketua Pembina Yayasan Al-Ikhlas RW 025 VGH, Drs KH Muhammad Makhtum, juga menitipkan pesan kepada seluruh warga dan jamaah, agar harus ada yang bisa dipetik pelajaran dari pelaksanaan Maulidurrosul Muhammad SAW 1444 H.
“Belajar dari sini dan harus bisa memaknai arti dari peringatan Maulid ini. Kemudian perbaiki diri kita, supaya menjadi lebih baik ke depannya. Baik dalam soal perilaku perbuatan maupun ucapan,” tegas Kyai Makhtum yang tak lupa selalu bikin kuis pertanyaan seputar Maulid Nabi Muhammad SAW dengan pancingan hadiah berupa uang.
Pelaksanaan acara Maulidrrosul Muhammad SAW di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 VGH berlangsung sukses. Termasuk kehadiran sejumlah undangan. Baik dari tokoh masyarakat, pemuka agama, para Ketua RT atau yang mewakili serta undangan khusus. Mereka dari jajaran Polsek, Babinsa, mantan Ketua RW setempat seperti Kriss Yan Ari, Ubaydilah, Sukoco dan Wakil Ketua Pembina Yayasan Al-Ikhlas, Umar. Ikut hadir pula Ustadz Hafid, Ustadz Husni Mubarok, Habib Sholeh Bin Hamzah Jamalullail, Ustadz Saepul Azis serta banyak lagi lainnya.
Acara ditutup bertepatan dengan datangnya waktu Dzuhur dan kemudian dilaksanakan sholat berjamaah. Setelah itu seluruh warga disediakan untuk makan bersama sajian nasi kebuli. Secara keseluruhan untuk pelaksanaan acara yang dimulai sejak pukul 08.00 – 12.05 WIB, sangat sukses. Kesemua itu tak lepas dari peran Ketua DKM Jami Al-Ikhlas Ustadz Khoirul Anwar dan Ketua PHBI (Peringatan Hari Besar Islam Deddy Kusmayandi. ■ RED/AGUS SANTOSA