JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Melalui tembang religi ‘Mari Bertasbih‘ yang diambil dari mini album miliknya (Samudera Cinta), Qul Hayya sekaligus ingin memanjatkan doa bagi warga masyarakat yang menjadi korban gempa di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dan sekitarnya. Semoga tragedi bencana segera berlalu dan situasi bisa kembali normal.
Group musik religi Qul Hayya, seperti dikatakan salah satu leadersnya yaitu Dewa Putu Adhi (gitaris), tak bisa menutup mata dan telinga terkait bencana gempa bumi yang menimpa sesama umat Islam. Minimal, lanjut dia, tergerak untuk ikut mendoakan, agar warga Cianjur segera mendapat pertolongan dan situasinya segera normal.
Menurut Dewa Putu Ahdhi, muamalaf yang kini kerapkali keliling sebagai Dai (penceramah) bersama Master Limbad, menyebut bahwa keberadaan Qul Hayya tak sekadar menghibur masyarakat lewat musik religi. Sejauh ini malah sudah dikenal penggemar, baik di tingkat nasional maupun manca negara.
“Kami juga ingin berperan sebagai juru dakwah lewat lagu. Selama ini banyak soal kehidupan yang diangkat menjadi lagu oleh Qul Hayya. Baik itu soal pentingnya silaturahmi, menolong sesama umat manusia maupun berdoa demi kebaikan,” tuturnya seraya menyebut bahwa Qul Hayya sudah bereksplore ke semua platform musik seperti Spotify, Joox, Langit Music, Apple Music serta banyak lagi yang lainnya.
Untuk eksistensnya Qul Hayya diperkuat oleh musisi senior. Ada Edi Kemput (Gitaris Grass Rock), El Ritonga (Drumer ADA Band), Anwar Fatahilla (Bassis dari Powerslaves) dan Dewa Putu Adhi (Gitaris). Sedangkan untuk vokalis mengandalkan Novi Ayla (jebolan KDI yang sempat mencatat singgelnya pernah hits) dan Wita Aja. Saat Ramadhan tahun lalu, mereka sudah mulai eksis di masyarakat. ■ RED/ALDI/EDITOR : GOES