JAKARTA (POSBERITAKOTA) ■ Tragedi bencana alam seperti gempa bumi, longsor, banjir bandang dan bahkan Tsunami memang sangat rawan terjadi di Indonesia. Terlebih lagi khususnya bagi sejumlah daerah atau wilayah Kabupaten/Kota yang ada di Pulau Jawa. Karena, wilayahnya berada di pegunungan berupa dataran tinggi dan di pesisir laut Selatan maupun Utara.
Setelah dua pekan lalu gempa bumi menimpa wilayah Cianjur dan sekitarnya, Sabtu (3/12/2022) sore kemarin giliran mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat. Bahkan getaran gempa berkekuatan Magnituto 6.1 dirasakan pula sampai ke daerah Majenang, Banjar dan Ciamis. Dampaknya meski bikin panik warga masyarakat, tapi hanya beberapa rumah rusak serta belum tercatat ada korban jiwa.
Dari dua peristiwa gempa di Cianjur dan Garut, ternyata diam-diam mengusik hati musisi, penyanyi dan pencipta lagu, Bona Paputungan. Dari situ, menurutnya, justru bisa mendatangkan inspirasi untuk bikin lagu terkait gempa pada kedua wilayah kabupaten tersebut. Saat ini sudah mulai diproses.
“Saya harus kumpulan data sebanyak mungkin. Juga akurasinya. Mulai dari wilayah desa atau kecamatan apa saja. Jumlah korban meninggal, rumah rusak parah dan berapa ribu orang yang masih tinggal di tenda- tenda pengungsian,” jelas pria asal Gorontalo itu kepada POSBERITAKOTA, Minggu (4/12/2022).
Penyanyi balada yang sarat kritik sosial dan pernah hits lewat tembang ‘Andai Aku Gayus Tambunan‘ satu ini, menegaskan banyak hal menarik untuk diangkat sebagai lagu. Terutama setelah mengikuti pemberitaan seputar gempa bumi di Kabupaten Cianjur dan terakhir di Garut, Jawa Barat.
“Pada intinya, saya ingin mengajak bahwa kepedulian terhadap sesama, nggak boleh luntur dalam kehidupan masyarakat kita. Karena, sikap tolong – menolong dan gotong royong itu, sebenarnya sudah ada sejak zaman nenek moyang kita dulu,” tutur Bona Paputungan, mengakhiri. ■ RED/GOES