Bikin Kecewa Warga Babelan Bekasi, MAROKO Harus Tekuk Lutut Lawan Juara Bertahan Prancis

BEKASI (POSBERITAKOTA) □ Meski tak ada hubungannya dalam ikatan emosional, kekalahan Tim Singa Atlas (Maroko) dari Juara Bertahan Tim Ayam Jantan (Prancis) untuk merebut tiket ke final Piala Dunia 2022 Qatar, setidaknya bikin kecewa warga Babelan, Bekasi. Kok, bisa begitu? Maroko sejak melenggang ke perempat final, sudah diidolakan maju ke semifinal dan final serta kemudian jadi juara dunia baru.

Tapi, apa mau dikata, jika takdir baru menggariskan masuk di 4 Besar tim terbaik dunia. Jika nanti menang melawan Kroasia untuk menentukan juara ketiga, setidaknya Maroko bakal jadi ‘kekuatan baru‘ dari negara persemakmuran Arab. Artinya, juara dunia tak akan lagi didominasi dari benua Eropa.

Dari hasil pertandingan Kamis (15/12/2022) dinihari tadi, Prancis akhirnya bisa memastikan diri menjadi lawan Argentina pada laga final Piala Dunia 2022, pada Minggu (18/12/2022) pukul 22.00 WIB waktu Indonesia mendatang.

Tak ayal bahwa dari kemenangan tersebut, jelas membuat Prancis berpeluang mempertahankan gelar juara dunianya. Syaratnya, tentu saja mereka harus bisa mengalahkan Argentina di partai puncak (final). Sementara itu Maroko yang menelan kekalahan pertamanya, bakal berebut peringkat ketiga dan harus menghadapi Kroasia pada Sabtu (17/12/2022) Desember.

Seperti sudah disaksikan bersama bahwa Prancis langsung menekan sejak menit awal dan mendapat gol di menit kelima lewat Theo Hernandez. Diawali serangan dari sisi kanan yang dibangun Antoine Griezmann, bola kemudian dikirimkan ke kotak penalti. Sedangkan Kylian Mbappe coba menembak, tapi bola membentur pemain Maroko dan mengarah ke Theo yang sambil melompat menendang bola melewati adangan Yassine Bounou.

Sungguh malang karena gawang Maroko pun akhirnya kebobolan pertama kalinya oleh pemain lawan di turnamen ini. Pastinya, gol itu bukannya membuat Maroko terpukul, tapi mereka malah berani untuk menyerang Prancis. Azz-Eddine Ounahi mendapat ruang tembak di depan kotak penalti dan mengarahkan bola ke pojok kiri gawang, namun Hugo Lloris dengan sigap menepisnya.

Situasi pun berbalik. Prancis mulai menyerang lagi selepas 10 menit awal dan nyaris mencetak gol di menit ke-17, jika bola sepakan Giroud dari sisi kiri tak menghantam tiang gawan. Karena itu, Maroko terpaksa menarik keluar kapten sekaligus bek tengah Romain Saiss dan digantikan Selim Amallah. Saiss rupanya belum fit betul dari cedera paha saat menghadapi Portugal.

Sampai akhirnya Prancis mendapat peluang lagi pada menit ke-36, saat bola terobosan Aurelien Tchouameni dikejar Mbappe hingga ke kotak penalti. Mbappe mengarahkan bola ke gawang kosong, namun Achraf Hakimi dengan cepat menyapunya. Maroko balik menekan Prancis di lima menit terakhir pertandingan dan memaksa barisan belakang lawan bekerja keras. Maroko nyaris mendapatkan gol di menit ke-45 dari situasi korner.

Namum sepakan bola mengarah ke Jawad El Yamiq yang membelakangi gawang dan melakukan sepakan akrobatik, namun masih menghantam tiang gawang. Bola rebound disambar rekannya meski masih melebar. Skor 1-0 bertahan untuk keunggulan Prancis di akhir babak pertama. Pada babak kedua, Maroko mengambil inisiatif untuk menekan Prancis dan membuat lawannya itu banyak bertahan. Bahkan di menit ke-54, pemain Maroko menyerang dan membuat kelabakan lini belakang Prancis. Tapi, bola crossing dari En-Nsyri mampu dipotong oleh Konate di depan gawang sebelum mencapai Boufal.

Faktanya, Maroko benar-benar mengurung Prancis sehingga juara bertahan kesulitan mengembangkan permainan. Karena itu, Marcus Thuram masuk menggantikan Giroud demi memberikan lini depan penyegaran. Sedangkan masuknya Thuram membuat Prancis menggigit lagi, karena Mbappe ditempatkan di tengah. Thuram mendapat peluang di menit ke-74 tapi bola masih melebar.

Tibalah, Prancis mampu menggandakan skor pada menit ke-79 sekaligus menjauhkan harapan Maroko untuk mengejar. Kali ini kombinasi Mbappe dan Thuram di sisi kiri mampu memecah pertahanan Maroko. Sejatinya, Maroko belum mau menyerah dan mereka masih coba mencari gol di 10 menit akhir pertandingan. Ada satu kans didapat Azz-Eddine Ounahi di depan gawang, namun bola masih bisa dihadang. Prancis vs Maroko berakhir 2-0 untuk kemenangan Tim Ayam Jantan.

Jufri dan Rangga, keduanya warga RW 025 Perumahan VGH Kebalen, Babelan, Bekasi – blak-blakan mengaku dibikin kecewa atas penampilan Timnas Maroko. Mungkin, katanya, karena masih kalah pengalaman maka permainan Maroko bisa dengan mudah dihadang pemain-pemain Prancis.

“Kalau sudah begini, saya beralih dukungan kepada Argentina. Saya yakin, Messi dan kawan-kawan, bisa jabanin permainan Kylian Mbappe. Argentina bisa jadi juara dunia di Qatar 2022 ini. Semoga!” Begitu harap Jufri dan Rangga kepada POSBERITAKOTA, Kamis (15/12/2022) pagi. ■ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Polda Metro Kerahkan  2.811 Personil Untuk Pengamanan Tanding Bola Indonesia versus Arab Saudi di SUGBK

Khusus Bagi Gamer Sepakbola, BRANDO FRANCO & Konami eFootball Kolaborasi Bikin Turnamen ‘Piala Windah Basudara 2024’

Saat Melepas 322 Atlet DKI, PJ GUBERNUR TEGUH SETYABUDI : “Mari Kita Tunjukkan Semangat Juang & Sportivitas di Ajang Pra-Popnas 2024”