Kalau Cuma ‘Omdo’ Mundur Saja, LEGISLATOR DR SYARIF GERINDRA Tantang Jakpro Tuntaskan Proyek ITF Sunter

JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Legislator DKI Jakarta dari Partai Gerindra, Dr Syarif menantang PT Jakarta Propertindo (Jakpro) agar menuntaskan proyek pengolahan sampah terpadu atau Intermediete Treatment Facility (ITF) Sunter. Apalagi jika secepatnya dituntaskan, ITF Sunter justru diyakini bakal menjawab segala persoalan sampah di Jakarta.

Ungkapan bernada menggelitik tersebut, disampaikan anggota yang juga Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta saat hadir sebagai narasumber di acara Focus Group Diskusi (FGD) Lembaga Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) bertajuk :ITF Sunter, Terjawab atau Tidak di Tahun Anggaran 2023′, bertempat di Hotel d’Arcici Al Hijrah, Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2022).

Menurutnya lebih lanjut, ada kejadian yang menarik dalam Banggar (DPRD DKI Jakarta) kemarin. Bahkan sudah diputuskan DPRD setuju satu titik, ITF Sunter. Juga ada perjanjian antara Legislatif dengan Jakpro. Bicaranya begini : “You minta uang segini lagi, bisa nggak diserap? Kalau nggak bisa diserap, apa konsekuensinya?” Lantas dijawab : “Saya taruhannya. Kalau nggak tuntas, bisa dicopot jabatan Dirut Jakpro,” cerita Syarif blak-blakan.

Ditambahkannya bahwa DPRD DKI Jakarta telah menyepakati untuk memberikan penanaman modal daerah (PMD) sebesar Rp 571 miliar untuk membangun ITF Sunter kepada Jakpro. Karenanya, Syarif juga meyakini bahwa pembangunan ITF Sunter itu bisa sepenuhnya dibiayai APBD DKI Jakarta melalui PMD.

Jadi, imbuhnya dia lagi, kalau ITF itu bisa sepenuhnya dibiayai APBD secara murni. Semua pakai APBD. Bahkan, kemarin sempat membuat simulasi perhitungan. Jika satu ITF membutuhkan Rp 5,2 triliun, paling cepat 6 tahun selesai dengan skema biaya dari APBD.

Namun saat dikejar terkait pernyataannya yang mentantang Jakpro agar bisa menuntaskan proyek ITF, justru diungkapkan anggota DPRD DKI yang akrab dengan kalangan media itu, tentu dengan tidak main-main.

“Kalau cuma Omdo (ngomong doang), tapi nggak bisa melaksanakan, ya lebih baik Jakpro mundur saja,” ucap Syarif serius, usai tampil sebagai pembicara pertama dan langsung pamit, karena harus menghadiri agenda penting lain.

Sementara itu Direktur Teknik & Pengembangan Jakpro, Adi Santoso, menyampaikan bahwa proyek ITF Sunter ini akan dilakukan oleh anak usaha Jakpro, yakni PT Jakarta Solusi Lestari (JSL) bersama dengan pihak Konsorsium.

Masih dipaparkan Adi untuk pembangunan ITF di Provinsi DKI Jakarta sangat dibutuhkan demi keberlangsungan kota yang berkelanjutan, karena produksi sampah di Jakarta sangat tinggi, yaitu mencapai 7.000 hingga 8.000 ton per hari.

“Selain itu, pembangunan ITF Sunter bakal menggunakan teknologi ramah lingkungan sesuai standar tertinggi yakni EURO 5. Berdasarkan studi kelayakan, ITF Sunter diprediksi dapat mengolah sampah sebanyak 720.000 ton setiap tahunnya dan mampu menghasilkan listrik sebesar 35 MW setiap hari atau 280.000 MW per tahun,” beber Adi.

Dalam pandangannya, PT JSL dan Konsorsium berkomitmen menuntaskan amanah pembangunan ITF. Apalagi ITF Sunter sudah mendapatkan penyertaan modal daerah (PMD) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2023 yang telah disepakati bersama oleh pihak Eksekutif maupun Legislatif.

Sebagai harapannya, Adi kemudian ingin mengajak kepada seluruh stakeholders untuk bersinergi. Tujuannya tentu saja untuk mensukseskan pembangunan ITF Sunter yang memang benar-benar sangat dibutuhkan oleh publik dan masyarakat Jakarta pada khususnya. ■ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Dihadiri Cagub Ridwan Kamil, ADI KURNIA Bersama AKSI Berbagi 5000 Sembako Murah di Condet Jaktim

Bukan Hanya dari Tokoh Masyarakat Jakarta, PRAMONO – BANG DOEL Kantongi ‘Peluru Emas’ Dukungan Ulama & Habaib

Arahan dari Kapolres Jakpus, PENYULUHAN ANTI TAWURAN & Kenakalan Remaja di SMPN 10 Jakarta