JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Masih dalam momentum untuk memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2023, Sekber Wartawan Indonesia (SWI) bersama Journal Wicaksana Group Media, menggelar talkshow dengan mengangkat tema sentral bertajuk ‘Pers Bebas, Demokrasi Bermartabat‘. Sedangkan hajat tersebut diadakan di Kantor DPP SWI yang bertempat di Jalan Indramayu, Menteng Jakarta Pusat, Rabu (15/2/2023) kemarin.
Sebagai salah satu narasumber (pembicara), nampak hadir Ketua Umum (Ketum) Profesional Jaringan Mitra Negara (Projamin), Mayjen TNI (Purn) Winston P Simanjuntak SIP M.Si. Kehadirannya untuk memaparkan materi dengan pembahasan soal demokrasi bermartabat yang dilandasi oleh industri pers.
“Seperti kita tahu bahwa Indonesia menganut Demokrasi Pancasila yang mendasari kinerjanya, yakni dengan tetap berpedoman pada nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan dan Musyawarah Mufakat, dimana menuju sebuah kondisi sosial yang berkeadilan,” ucap Winston, mengawali pembicaraannya.
Karena itu, menurut dia lebih lanjut seraya memberikan penekanan, terkait demokrasi bermartabat yang diharapkan terjadi ditengah kehidupan masyarakat Indonesia, adalah sebuah situasi yang saling mengedepankan prinsip berbagi serta bekerjasama, menjalankan sebuah informasi sebagai bentuk suara rakyat secara obyektif dan apa adanya.
“Nah, kemartabatan sebuah demokrasi, pasti mengikat dengan manusia. Karenanya, setiap pelaku kegiatan Pers, hendaknya berpegang teguh pada norma etik yang jadi kesepakatan. Selain itu, juga menyampaikan informasi dengan tata bahasa serta kalimat, menggunakan paradigma Pancasila dalam setiap paragraf statemen tulisan yang menjadi konsumsi publik,” ulasnya.
Masih dalam pemaparannya, Winston juga memberikan tips kepada puluhan wartawan Jabodetabek yang hadir, agar dapat mewujudkan demokrasi bermartabat sebagaimana amanat dalam HPN 2023 yang dapat dilakukan oleh pelaku industri Pers Indonesia saat ini.
Selanjutnya, Winston menyampaikan lewat uraian panjang lebar. Pertama, wartawan sebagai pilar bangsa, wajib punya etika pribadi. Termasuk cerminan sikap sopan santun, tata krama dan attitude baik terhadap publik.
“Seyogyanya, pemilik media hendaknya tidak kedepankan sisi profit oriented semata. Namun, membagi porsi mengedepankan sisi humanistik, guna mendukung Pemerintah dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” urainya, lagi.
Lantas, tambah Winston, hal yang paling penting pelaku Pers wajib menghindari pemberitaan hoax atau berita bohong yang mengandung unsur pembodohan publik.
Hal lainnya lagi, pelaku teknologi informasi, wajib lakukan filter konten berita, baik tulisan maupun video, agar tidak memunculkan konflik horizontal pada tengah masyarakat. Terakhir, berbagai tayangan iklan, video dan berita, hendaknya tersaji dengan mengedepankan estetika, sesuai kaidah agama.
“Sedangkan yang terakhir ini, lengkapnya akan disampaikan Mahabiksu Indonesia yaitu Dr. (Chand) Jimmu Gunabhadra. Beliau yang akan memaparkan materi tentang etika,” jelas Winston.
Lebih jauh Winston mengemukakan bahwa tips tersebut adalah contoh yang bisa wartawan kembangkan sesuai kapasitas pribadi masing – masing, yang berbanding lurus dengan moralitas dan kecakapan pribadi pelaku Pers Indonesia.
Menurutnya dengan mengedepankan konsep saling menghargai, menghormati dan menjaga kerukunan, maka Demokrasi Bermartabat yang sedang Dewan Pers gaungkan tahun ini bisa terwujud.
Bahkan melalui perwujudan itu sendiri, diingatkan Winston, kondusifitas situasi berbangsa dan bernegara, bisa senantiasa terjalin baik, guna mewujudkan cita – cita kemerdekaan amanat dari pendiri bangsa dan wajib untuk semua lanjutkan secara berkesinambungan.
“Tak lupa, saya ingin mengucapkan semacam tagline Salam Indonesia Maju, Salam Satu Pena. Selamat Hari Pers Nasional 2023, Pers Bebas, Demokrasi Bermartabat. Makanya, mari kita wujudkan demokrasi bermartabat di Indonesia,” pungkas Winston dengan materi yang sangat memberikan pencerahan bagi segenap Insan Pers di Tanah Air. □ RED/AGUS SANTOSA