Menabur Kebaikan bagi Semua Orang, RUMAH SINGGAH BUNDA LENNY Gelar Perayaan HUT ke-13 di Kranggan Kota Bekasi

KOTA BEKASI (POSBERITAKOTA) ■ Khusus di dalam menunjukan kasihnya, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang (ar-Rahman ar-Rahim) menginginkan kita dapat mewarisi sifat-sifat-NYA. Sebab, tanpa kasih dan sayang, kita tidak bisa memiliki ikatan yang erat. Oleh karenanya, teruslah menabur kebaikan untuk semua orang dengan rasa kasih.

Demikian pesan Eddie Karsito, menandai peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-13 ‘Rumah Singgah Bunda Lenny‘, bertempat di Kranggan Permai Jatisampurna, Kota Bekasi, Rabu 22/02/2023) kemarin.

Sedangkan keberadaan atau eksistensi ‘Rumah Singgah Bunda Lenny‘ itu sendiri, didirikan di Baleendah, Kabupaten Bandung, pada 22 Februari 2010 silam. Merupakan sub-institusi di bawah naungan Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan yang bergerak di bidang pelayanan sosial dan pendidikan warga kurang mampu.

Sosok Bunda Lenny Susanti Gunawan merupakan salah satu pendiri Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan yang namanya disematkan menjadi salah satu nama lembaga kemanusiaan.

Seperti diketahui bahwa Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan didirikan oleh sejumlah seniman, budayawan, wartawan, pendidik, dan pemerhati sosial, pada tanggal 17 Ramadhan (17 Ramadhan 1415 H / 17 Februari 1995), berdasarkan dokumen pendirian; Akta Notaris R. Sabar Partakoesoema, SH Nomor : 19 Tahun 1995.

Kemudian, lembaga nirlaba tersebut memperbarui legalitasnya, yakni berdasarkan Akta Notaris Fanina Berlianty, S.H. M.KN., Nomor : 02 Tertanggal 25 Juni Tahun 2021, serta Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan Nomor : AHU-0015487.AH.01.04. Tahun 2021.

Namun pada saat ini ‘Rumah Singgah Bunda Lenny‘ membina ratusan pemulung. Sebagian diantaranya adalah janda-janda lanjut usia. Menyantuni anak yatim, fakir miskin dan dhuafa. Selain itu juga membantu korban bencana banjir, tanah longsor serta korban kebakaran.

Keberadaan ‘Rumah Singgah Bunda Lenny‘ juga menyediakan penampungan bagi masyarakat kurang mampu, di dua rumah singgah, Bekasi (Jakarta) dan di Jalan Padi Endah 29 Blok S No.14, Perumahan Baleendah Permai, Kabupaten Bandung.

Sebagai pendiri, Eddie Karsito, berharap untuk di tahun 2023 ini dapat menjadi momentum peningkatan kualitatif pelayanan dengan tetap mempertahankan prinsip lembaga kemanusiaan yang mandiri dan berdaya.

“Hal itu sejalan dengan induk organisasinya, Rumah Singgah Bunda Lenny adalah ‘Rumah Cinta’ yang memperkuat dan menggerakkan komunitas sehingga berdaya. Kami tidak menjual kesedihan untuk mendapat simpati orang lain,” ucapnya.

Ditambahkan Eddie Karsito bahwa derejat kemuliaan manusia diantaranya diapresiasi dari kerja keras, apapun profesinya. Setiap orang memiliki harkat, martabat dan kemuliaan di mata Allah SWT.

“Maka, Bekerja adalah salah satu bentuk syukur pada Allah SWT, min ‘ibaadiyasy-syakuur. Walau kerja menjadi pemulung, namun mulia di mata Allah SWT, karena mengais rezeki dengan cara halal,” tutur dia lagi.

Demi menjalan serta memenuhi kebutuhan hidup, ‘Rumah Singgah Bunda Lenny’ bersama induk organisasinya Yayasan Humaniora Rumah Kemanusiaan, terus mendorong para pemulung agar lebih produktif.

Untuk planning atau kegiatan produtif lain, dijelaskan Eddie Karsito, saat ini tengah mengupayakan bagaimana mengolah sampah. Yaitu sampah plastik didaur ulang hingga menjadi biji plastik, dan sampah organik diolah dijadikan pupuk untuk perkebunan sayur dan tanaman apotik hidup.

Di sisi lain dengan tujuan untuk membuat perubahan, agar warga binaannya tidak terpaku ke satu bahan pokok seperti beras. Oleh karenanya, sangat penting adanya lahan yang dijadikan ladang untuk menanam umbi-umbian dan palawija. “Seperti singkong, ubi, talas, jagung, kacang, buah, sayur-sayuran, dan tanaman produktif lainnya,” papar Eddie Karsito.

Terkait tujuan utama, visi dan misi ‘Rumah Singgah Bunda Lenny’ Yayasan Humaniora ini, dikatakan Eddie Karsito, yaitu untuk memanusiakan manusia. Menempatkan manusia sebagai makhluk yang memiliki nilai luhur. “Jadi teruslah menabur dan jangan berhenti. Prinsip kebenaran harus diterima dan dipraktikkan. Tanpa praktik maka tidak mendatangkan kekuatan,” pungkasnya. ■ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Dihadiri Cagub Ridwan Kamil, ADI KURNIA Bersama AKSI Berbagi 5000 Tebus Sembako Murah di Condet Jaktim

Bukan Hanya dari Tokoh Masyarakat Jakarta, PRAMONO – BANG DOEL Kantongi ‘Peluru Emas’ Dukungan Ulama & Habaib

Arahan dari Kapolres Jakpus, PENYULUHAN ANTI TAWURAN & Kenakalan Remaja di SMPN 10 Jakarta