JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Menyoal ketahanan pangan nasional jelas tidak terlepas dari ketahanan negara. Sebab, kondisi pangan yang tidak stabil, justru akan membahayakan stabilitas negara. Oleh karenanya, Anak Bangsa Sejati (ABS) mencoba mengambil peran dalam merajut sekaligus memediasi kegiatan silatilutahmi antara Badan Pangan Nasional dengan Mabes TNI AD.
Tekad tersebut diungkapkan Presiden Anak Bangsa Sejati (ABS), Ferdinand Weimar DJ.CH saat dihubungi POSBERITAKOTA, Sabtu (18/3/2023). Menurutnya, ABS merasakan pentingnya ada kerjasama tersebut,dikarenakan TNI adalah garda terdepan dan sebagai benteng pertahanan terakhir NKRI.
“Syukur alhamdulilah dalam kesempatan tersebut adanya kesepahaman pemikiran antara Bapak KASAD Jenderal TNI Dr Dudung Abdurachman dengan Bapak Arief Prasetya Kepala NFA TNI, karena dapat membantu mengawal/mempermudah Badan Pangan Nasional dalam menjalankan program program yang berhubungan dengan ketahanan pangan,” kata Ferdinand.
Sedangkan Arief Prasetya selaku Kepala NFA bahwa TNI AD, ternyata sudah lebih dahulu berperan membantu rakyat dalam menjalankan program-program kesepakatan untuk kesejahteraan masyarakat. Karena itulah, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus membangun sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam menjaga ketahanan pangan.
Hal tersebut disampaikan Arief saat bertemu dengan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, pada Kamis (16/03/2023) sebelumnya, di Mabes TNI AD, Gambir, Jakarta.
“Yang pasti, kita ingin menguatkan sinergitas dengan semua pemangku kepentingan. Dalam hal ini, Mabes TNI AD sebagai salah satu stakeholder yang penting dalam ketahanan pangan nasional,” tambahnya.
Menurut Arief bahwa sinergitas yang dibangun oleh NFA akan memberikan konstribusi signifikan dalam ketahanan pangan nasional. Bahkan, tambah dia, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, saat ini tengah digodok pembentukan Badan Cadangan Logistik Strategis yang regulasinya dibuat dalam satu Perpres mengenai Peningkatan Penyediaan Pangan Nasional melalui Pengembangan Kawasan Food Estate.
Badan Pangan Nasional, ditambahkan Arief, siap tingkatkan Serapan Gabah/Beras oleh Perum Bulog dan NFA Siap Gandeng TNI. Ia juga mengingatkan agar panen raya yang berlangsung Maret sampai Mei 2023 nanti, Perum Bulog jangan sampai kehilangan momentum untuk menyerap gabah petani dalam rangka penguatan stok dan cadangan pangan nasional.
Sesuai penugasan dari pemerintah melalui NFA, Bulog ditargetkan menyerap hingga 2,19 juta ton sepanjang tahun 2023, dan 70 persen dilakukan pada panen raya saat ini.
Makanya, Arief menyatakan pentingnya berkolaborasi dengan seluruh stakeholder untuk sama-sama mendukung penguatan stok beras Bulog dengan menyerap semaksimal mungkin termasuk bersinergi dengan TNI AD. Diakuinya TNI AD merupakan organ keamanan negara yang memiliki peran vital dalam menjaga stabilitas keamanan nasional.
“Kita memerlukan keterlibatan semua pihak dalam menjaga ketahanan pangan nasional. TNI AD lahir dari rakyat, dan menjaga stabilitas pangan bagi rakyat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari menjaga keamanan dan ketahanan nasional.” ucap Arief, lagi.
Sementara itu KASAD Jenderal Dudung mendukung sepenuhnya sinergi dan kolaborasi yang dibangun bersama Badan Pangan Nasional. Dia mengatakan TNI akan selalu siap dalam membantu program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan kedaulatan pangan.
“Kita tentu mendukung sepenuhnya sinergi bersama Badan Pangan Nasional. Kita bantu pemerintah sejahterakan rakyat. Instabilitas pangan harus kita perhatikan bersama, karena dapat menjadi ancaman terhadap instabilitas negara,” ujar Jenderal Dudung seraya menyebut bahwa sinergi ini di antaranya mencakup upaya mengoptimalkan serapan gabah petani untuk memenuhi cadangan pangan pemerintah sekaligus menjaga harga di tingkat petani agar tidak jatuh.
Sementara itu Sekjen KRAy Intan Dewi Rumbinang SE dan Wasekjen Camelia Panduwinata Lubis SE M.Ikom menyatakan bahwa hal tersebut selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo agar pada panen raya ini, keseimbangan harga dapat terjadi. Artinya di petani mendapat harga yang wajar, harga di pedagang dan penggilingan juga wajar, begitu pula dengan harga di tingkat konsumen.
Adapun stok beras yang ada di Bulog per Rabu 15 Maret 2023 sebesar 240 ribu ton dengan stok Cadangan Beras Pemerintah sebesar 236 ribu ton dan stok komersil 3.900 ton. Sedangkan berdasarkan data panel harga pangan NFA per 16 Maret 2023, harga gabah di tingkat produsen mengalami penurunan dari rata-rata Rp. 5.460 per kg pada Februari 2023 mengalami penurunan menjadi rata-rata Rp. 5.160 per kg pada Maret 2023.
Camelia Panduwinata Lubis SE M.Ikom atau yang akrab disapa Camel Petir menambahkan bahwa Keberadaan Anak Bangsa Sejati akan selalu menjadi wadah pemersatu dalam merajut persatuan, berdedikasi serta memiliki komitmen yang tinggi dalam berkontribusi melakukan kerja nyata bagi negeri dan bangsa Indonesia. ■ RED/AGUS SANTOSA