JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Dengan menggandeng Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta dan Perumda Paljaya, PAM Jaya berkolaborasi menggelar ‘Festival Hari Air Dunia 2023‘, bertempat di Ruang Limpah Sungai Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Masih terkait dengan event tersebut, Direktur Utama PAM JAYA Arief Nasrudin, menyatakan bahwa percepatan air perpipaan di Jakarta sepertinya sudah tidak bisa dihindari dan mendesak harus secepatnya dilakukan.
“SDGs kita meminta dalam kurun waktu 6 hingga 7 tahun kedepan, air sudah dapat terakses dengan baik serta mampu mencakup 930 ribu sambungan rumah,” papar Arief, menambahkan.
Kondisi tersebut, menurut Arief lebih lanjut, justru menjadi sebuah tantangan. Kenapa? Karena setiap tahunnya PAM JAYA menargetkan memiliki target sambungan baru yang sangat besar. “Tapi, saya tetap merasa optimis. Dan, insya Allah, keinginan itu bisa diwujudkan,” ucap dia, lagi.
Bahkan melalui kegiatan ini, PAM JAYA juga menghadirkan Mobil Instalasi Pengolahan Air (IPA), drinking water fountain (dwf) dan coffee truck. Mobil IPA PAM JAYA mengolah air limpasan sungai di Pondok Ranggon untuk kemudian diolah menjadi air bersih.
Sedangkan DWF PAM JAYA juga mengubah air bersih menjadi air siap minum yang kemudian diolah kembali menjadi kopi untuk dinikmati setiap pengunjung. “Jadi, kopi yang diolah di coffee truck PAM JAYA menggunakan air produksi kami. Dan, itu telah memiliki atau sesuai standar Permenkes 492 Tahun 2010 tentang syarat air minum,” bebernya.
Karena itulah, diutarakan Arief, PAM JAYA akan terus berinovasi dalam menciptakan terobosan pelayanan air perpipaan yang dapat meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta.
Sementara itu Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Yusmada Faizal, mengungkapkan terkait kegiatan ini sekaligus untuk meresmikan penamaan Ruang Limpah Sungai (RLS) untuk Waduk Pondok Ranggon, Brigif dan Waduk Lebak Bulus.
Untuk penamaan baru itu sebagai wujud komitmen mengelola air menjadi bermanfaat bagi masyarakat. Sebab, air dari Kali Sunter di Waduk Pondok Ranggon, Kali Krukut di Waduk Brigif dan Kali Grogol di Waduk Lebak Bulus justru bisa dikelola dan dimanfaatkan sebagai cadangan air baku.
Selanjutnya, Yusmada mengatakan bahwa air dari ketiga kali tersebut, saat ini sudah dikelola agar tidak menjadi musibah. Seperti di wilayah Cipinang Melayu belakangan tidak lagi mengalami banjir lantaran debit air di Kali Sunter sudah bisa diatur volumenya dari RLS Pondok Ranggon.
“Fungsi RLS salah satunya sebagai wadah agar air tidak langsung menuju sungai mengalir ke laut. Apalagi Jakarta Timur ini banyak waduk,” urai Yusmada, mengakhiri. ■ RED/AGUS SANTOSA