Ceramah ‘Hikmah Ramadhan’ di Masjid Istiqlal Jakarta, DR ABDUL ROSYID Bicara Soal Keuntungan Menjadi Umat Islam

JAKARTA (POSBERITAKOTA) □ Umat Islam adalah umat spesial, mendapat gelar dari Allah SWT sebagai ‘Ummatan Wasathan (moderat/pertengahan). Kenapa dikatakan umat spesial? Karena, hanya umat Islam yang banyak mendapat keuntungan. Sedangkan umat lain, bukanya tidak mendapat keuntungan. Apa saja yang didapat oleh umat Islam dari Allah SWT?

Demikian kalimat pembuka dari Dr Abdul Rosyid TH M.PD saat mengisi ceramah/kajian Ramadhan di Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat kemarin. Ribuan jamaah yang memadati masjid terbesar di kawasan Asia tersebut, nampak khusyuk untuk mengikutinya. Meski waktu ceramah atau kajian yang disampaikan tergolong singkat.

Menurutnya, Allah SWT membagi ada 5 manfaat atau keuntungan dengan menjadi umat Islam. Berikut pemaparamnya di bawah ini :

Pertama, ‘Inna Diina Indallahil Islam‘. “Sesungguhnya agama yang diridhai Allah SWT adalah agama Islam”. Bukan berarti agama lain tidak mendapat ridha dari Allah SWT. Untuk saat ini dan sampai Hari Kiamat nanti, nanti agama yang diridhai Allah SWT adalah agama Islam.

Karena umat Islam tidak mempersekutukan Allah SWT dan landasannya adalah Qul Huwallahu Ahad (katakanlah Allah itu Esa). Terbukti ibadah umat Islam adalah ibadah yang tidak mensekutukan Tuhan. Dan, Tuhan itu hanya satu dan Tuhan itu Esa. Maka, pantas bahwa agama yang diridhai Allah SWT adalah agama Islam.

Kedua, ‘Hanifam Muslimaa‘. Kalimat persaksian bahwa Islam adalah ajaran yang lurus dan keselamatan. Ajaran ini sudah dibawa oleh Nabi- Nabi terdahulu, dalam konteks Hanif yang merupakan moto tauhid yang diusung oleh Nabi Ibrahim AS, dalam banyak kisah.

Nabi Ibrahim menentang kemusyrikan dengan dibuktikan menghancurkan berhala, tidak menyembah matahari, bulan dan bintang. Ajaran lurus dan selamat adalah ajaran tauhid dan Nabi Ibrahim AS diapresiasi oleh umat Islam setiap dalam bacaan Tasyahud selalu dibaca shalawat Ibrahimiyyah sebagai tanda cinta dan penghormatan umat Islam kepada Nabi Ibrahim AS.

Ketiga, ‘Wa Maa Arsalnaaka Illa Rahmatan Lil Alamin’. Nabi umat Islam diutus untuk seluruh alam yang artinya jangkauan dakwah Nabi Muhammad SAW untuk semua makhluk yang ada di alam semesta ini. Kalau diketemukan bangsa atau makhluk lain diluar bumi dan ia beriman kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, maka makhluk itu adalah Islam.

Karena, dakwah yang Rasulullah SAW sampaikan sampai ke ujung langit ini menjadi sebuah Mu’jizat bagi Rasulullah SAW, seperti peristiwa Isra Mi’raj adalah perjalanan makhluk bumi menuju langit, maka makhluk-makhluk langit mengetahui bahwa ada makhluk bumi yang memasuki langit.

Keempat, ‘Kutiba ‘alaikumus shiyam diwajibkan atas kamu berpuasa (Ramadhan). Umat Islam mendapatkan keuntungan selanjutnya yaitu ibadah puasa sebulan penuh berbeda dengan syariat umat terdahulu, Nabi Daud puasanya dikenal dengan puasa Daud dilakukannya secara berselingan hari sepanjang tahun.

Nabi Isa puasanya dikenal dengan puasa 50 hari sepanjang tahun dilakukan selama 24 jam. Keringanan ibadah shiyam umat Nabi Muhammad SAW, tapi ganjaranya melebihi ibadahnya umat nabi-nabi terdahulu, dikarenakan pada ibadah puasa umat Nabi Muhammad SAW adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an. Maka, puasa Ramadhan menjadi ibadah puasa terunggul dibandingkan puasa umat-umat terdahulu.

Kelima, ‘Syahru Ramadhana unzila fiihil qur’an’ di bulan Ramadhan selain perintah wajib ibadah puasa, juga bulan diturunkannya Al-Qur’an. Umat Islam mendapatkan keuntungan kembali dengan syariat puasa, diistilahkan dengan ibadah VIP karena bulan Ramadhan menjadi ibadah kolaborasi antara puasa dengan Al-Qur’an. Maka dianjurkan di bulan Ramadhan memperbanyak membaca Al-Qur’an.

Dari kelima keuntungan yang didapat umat Islam, sepatutnya umat Islam bangga serta menjaga ajarannya dan merugi umat Islam yang sampai saat ini statusnya hanya Islam KTP. Ia tidak sholat, tidak puasa, tidak zakat, tidak berhaji, tidak beramal sholeh, tidak taat kepada Allah SWT, tidak berbakti kepada orangtua. Mungkin benar yang dikatakan KH Zainuddin MZ (almarhum) bahwa ada golongan umat Islam yang nanti masuk surga hanya KTP-nya saja! ■ RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Program ‘Hikmah’ di Masjid Istiqlal Jakarta, MERAMU IKHLAS dari Wafatnya Orang yang Terkasih

Kajian Jumat Pilihan di Masjid Istiqlal Jakarta, AKHLAK Terhadap yang Lemah & Susah

Goresan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, MAKNA ESOTERIS Kumandang Adzan