31.7 C
Jakarta
29 March 2024 - 12:22
PosBeritaKota.com
Top News

Di Tol Pejagan-Pemalang Brebes Jateng, REST AREA KM 260B HERITAGE Kini Jadi Favorit Pemudik

BREBES (POSBERITAKOTA) □ Salah satu destinasi yang menjadi daya tarik bagi pemudik yakni Rest Area Kilometer 260B Heritage – Banjaratma. Lokasi ini dahulunya bangunan bekas bangunan Pabrik Gula Banjaratma yang didirikan oleh perusahaan perkebunan yang berpusat di Amsterdam, Belanda, NV Cultuurmaatschappij pada 1908. Perusahaan ini tercatat dalam Inventaris van de archieven van de Cultuur, Handel-en Industrie Bank Koloniale Bank, Cultuur Bank NV.

Pabrik gula Banjaratma menghasilkan gula termurah dalam Koloniaal Verslag 1907 yang berisi tentang daftar statistik perusahaan pabrik gula di Jawa pada 1906. Namun dalam daftar statistik tersebut pada1906 Pabrik Gula Banjaratma tidak disebut di dalam daftar.

Kemudian pada peta Dutch Colonial Maps 1919, Pabrik Gula Banjaratma disebut dengan Station Banjaratma Proefstations atau stasiun pengujian. Station Banjaratma Proefstations digunakan untuk melakukan penelitian ilmiah terhadap budaya dan proses produksi gula sehingga memperoleh produksi yang optimal.

Proefstations diperkenalkan oleh Gerrit Jan Mulder pada tahun 1884 pada Pabrik Gula di Bogor yang selanjutnya menjadi kebutuhan penting di pabrik gula. Sejak itulah, keberadaan Station Banjaratma Proefstations ini memiliki peran yang besar dalam keberhasilan produksi Gula di Jawa.

Pada 1997, pabrik gula Banjaratma mengalami kerugian. Di tahun tersebut merupakan operasional terakhir pabrik gula karena kerugian yang dialami secara terus menerus.

Kondisi tersebut membuat biaya operasional tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh. Beberapa bagian mesin yang masih dapat digunakan kemudian dipindahkan ke pabrik gula lainnya.

Namun karena lama tidak terpakai, maka bangunan ini menjadi alih fungsi sebagai Rest Area KM 260B Heritage-Banjaratma tepatnya di ruas Tol Pejagan-Pemalang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah (Jateng) untuk melepas penat bagi para pemudik.

Bahkan pengelola masih mempertahankan dua buah mesin penggilingan tebu serta lokomotif bekas penarik bahan baku untuk membuat tampilan rest area menjadi lebih artistik.

Para pemudik nampak berdua mengabadikan momen ini dengan berswafoto dan mengabadikan sisa bangunan bersejarah.

Di bagian tengah gedung, terdapat sebuah kandang besar yang berisikan berbagai macam jenis burung, mulai dari burung dara, burung merpati, burung kakatua, dan sebagainya. Hewan unggas ini dirawat dan dipelihara oleh pengelola.

Pembangunan rest area dilakukan dengan mempertahankan bentuk asli fisik pabrik gula. Beberapa bagian bangunan tidak diubah, seperti dinding yang masih menggunakan bata asli.

Meski begitu ada beberapa penambahan yang dilakukan seperti konstruksi baja untuk memperkuat struktur bangunan dan menambal bata yang sudah keropos.

Selain itu, bangunan gedung ini banyak menyajikan menu kuliner asal Brebes. Mulai dari telur asin, telur asin bakar, kudapan ringan, ayam bakar, sate kambing dan sebagai. Untuk menu minuman tradisional, seperti teh Jawa, kopi tubruk, minuman soda savarilla, es dawet, jamu gendong dan sebagainya.

Tidak hanya, both makanan yang disajikan disini, namun ada both pameran seni rupa seperti lukisan dan both souvenir berupa tembikar, cangkir, mainan anak, teko, dan sebagainya.

Pemudik yang hadir disini, memanfaatkan taman dan pepohonan rindang dengan menggelar tikar atau karpet. Kebanyakan pemudik didominasi keluarga serta anak-anak. Mereka terlihat menikmati perjalanan mudik dengan melepas lelah sejenak.

Salah satu pemudik, Kinanti mengatakan lokasi Rest Area KM 260B Heritage-Banjaratma menjadi tempat favorit untuk beristirahat sejenak melepas lelah saat melakukan Mudik Lebaran.

“Lokasi ini menarik sebagai tempat istirahat, selain bangunan bagus, menu makanan disini enak,” kata Kinanti ditemui di lokasi, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (20/4/2023).

Kinanti mengaku, kerap berbelanja souvenir disini, karena dinilainya sangat unik dan jarang ditemukan di Jakarta. “Saya sering belanja souvenir mas, karena unik souvenir yang ada disini,” tutur gadis kelahiran Bekasi.

Kinanti berharap agar pengelola setempat dapat menjaga dan mempertahan bangunan gedung seperti aslinya. “Saya berharap pengelola dapat melestarikan
bangunan dapat seperti aslinya,” pungkasnya. ■ RED/JON ABY/EDITOR : GOES

Related posts

Dalam Konferensi Pers Bersama Ketua KPK, PUSPOM TNI Tetapkan Kabasarnas Hendri Alfiandi Tersangka Suap

Redaksi Posberitakota

Setelah 7 Tahun Jadi Ketua RW, MAS SUKOCO Ingin Mengabdi untuk Memajukan Wilayah Babelan Bekasi

Redaksi Posberitakota

Dikirim ke Pedalaman Cianjur, SOSIALITA NOVITA EMILDA Beri Bantuan Logistik Bagi Warga Krisis Pangan & Obat

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang