JAKARTA (POSBERITAKOTA □ Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) secara serius mengembangkan penggunaan teknologi pencahayaan pintar smart lighting demi menciptakan kota yang cerdas dan ramah lingkungan.
“Menurut kami smart lighting dapat memberikan banyak manfaat seperti penghematan biaya yang signifikan, pengurangan emisi karbon, dan polusi cahaya,” kata Sekretaris OIKN Achmad Jaka Santos Adiwijaya melalui siaran persnya di Jakarta, Selasa (25/4/2023).
Jaka mengatakan penggunaan teknologi pencahayaan pintar atau smart lighting dapat merevolusi cara kita menerangi kota kita, menjadikannya lebih hemat energi, lebih aman, dan ramah lingkungan.
“Selain itu, penggunaan teknologi pencahayaan pintar atau smart lighting dapat merevolusi cara kita menerangi kota kita, menjadikannya lebih hemat energi, lebih aman, dan ramah lingkungan,” ucap Jaka.
Dikatakan Jaka, eksplorasi OIKN terhadap teknologi ini dapat menjadikannya contoh positif bagi kota-kota lain di Indonesia dan dunia untuk mengikuti upaya mereka menuju tata kehidupan yang keberlanjutan.
“Teknologi smart lighting hanyalah salah satu dari banyak pendekatan inovatif yang sedang dieksplorasi OIKN untuk menciptakan kota yang berkelanjutan, cerdas, dan layak huni. Upaya mereka sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB, khususnya Tujuan 11 – Kota dan Komunitas Berkelanjutan, dan Tujuan 13 – Aksi Iklim,” jelas Jaka.
Dengan mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon melalui pencahayaan pintar, Nusantara juga akan berkontribusi pada upaya Indonesia untuk memitigasi dampak perubahan iklim.
Disamping, Jaka menambahkan Teknologi pencahayaan pintar juga akan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terjamin bagi penghuni dan pengunjung. “Pengembangan Nusantara sebagai kota yang cerdas dan berkelanjutan bukan hanya tentang menciptakan kota modern tetapi juga tentang menciptakan kota yang layak huni dan tangguh bagi masyarakatnya,” ungkapnya.
Jaka mengaku, Eksplorasi OIKN terhadap teknologi ini dapat menjadikannya contoh positif bagi kota-kota lain di Indonesia dan dunia untuk mengikuti upaya mereka menuju tata kehidupan yang keberlanjutan.
“Teknologi smart lighting hanyalah salah satu dari banyak pendekatan inovatif yang sedang dieksplorasi OIKN untuk menciptakan kota yang berkelanjutan, cerdas, dan layak huni. Upaya mereka sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB, khususnya Tujuan 11 – Kota dan Komunitas Berkelanjutan, dan Tujuan 13 – Aksi Iklim,” tambah Jaka.
Dengan mengurangi konsumsi energi dan emisi karbon melalui pencahayaan pintar, Nusantara juga akan berkontribusi pada upaya Indonesia untuk memitigasi dampak perubahan iklim. Teknologi pencahayaan pintar juga akan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terjamin bagi penghuni dan pengunjung.
Seperti yang disampaikan oleh Sekretaris OIKN Achmad Jaka Santos Adiwijaya, “Pengembangan Nusantara sebagai kota yang cerdas dan berkelanjutan bukan hanya tentang menciptakan kota modern tetapi juga tentang menciptakan kota yang layak huni dan tangguh bagi masyarakatnya,” papar Jaka.
Sementara itu Director of Marketing Product Development di LUG, Michael Lupkowski, mengungkapkan kegembiraannya saat menjadi tuan rumah delegasi OIKN, dan terutama pada kesamaan visi untuk mengembangkan konsep pencahayaan yang berkelanjutan, serta yang berorientasi pada sumber daya manusia di Nusantara.
“LUG memiliki spesialisasi dalam pengembangan infrastruktur dan industri luminer, serta pencahayaan dekoratif untuk fasilitas publik, area komersial, dan objek-objek arsitektur,” pungkasnya.
Berkaitan dengan misi pameran investasi global di Hannover Messe 2023, OIKN mengirimkan delegasi untuk mengunjungi salah satu perusahaan smart lighting terkemuka di Eropa, LUG, di Zielona Gora, Polandia. Delegasi OIKN yang dipimpin oleh Sekretaris OIKN Achmad Jaka Santos Adiwijaya, Chief Urban Mobility OIKN Resdiansyah, dan Kepala Biro Keuangan, Barang Milik Negara, dan Aset Dalam Penguasaan, Muji Budda’wah, berkesempatan mempelajari pengalaman LUG selama 30 tahun dalam menyediakan solusi pencahayaan profesional dan potensi mereka untuk bisa berinvestasi di Nusantara. ■ RED/JON ABY/AGUS SANTOSA