DEPOK (POSBERITAKOTA) ■ Larasati sebagai sebuah sanggar tari terkemuka di Kota Depok, menyelenggarakan acara kegiatan pertukaran budaya Indonesia dan India dalam rangka ‘FIDAF ASIA Culture Exchange Performance & Workshop‘, di Kota Depok, Jawa Barat, mulai 26-29 Mei 2023 kemarin.
Sedangkan dalam pelaksanan kegiatannya diisi dengan kolaborasi antara Sanggar Larasati dan Kalanjay Dance Academy Mumbai, India. Hebatnya, penampilan mereka ternyata diminati oleh masyarakat Kota Depok. Terutama ketika kedua sanggar tersebut menggelar acara di Alun-Alun Kota Depok, saat puncaknya pada Senin, 29 Mei 2023.
Menurut Kurniawan selaku pendiri dari Sanggar Larasati, mengungkapkan rasa harunya setellah melihat antusiasme masyarakat untuk menghadiri acara tersebut. “Terus terang, sambutannya di luar dugaan saya. Tentu hal itu yang membuat kami bangga dan bahagia,” tuturnya.
Sedangkan Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayan dan Pariwisata Kota Depok, Eko Herwiyanto, malah berharap agar kegiatan serupa semakin diperbanyak atau.sering digelar di Kota Depok. Kenapa? Menurutnya, karena melalui event semacam ini, bisa mengangkat Kota Depok serta budayanya ke kancah Internasional.
Begitu pula apa yang disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah Kota Depok, Dadang Wihana. Pihak sangat memberikan apresiasi dan dukungannya terhadap event berkelas dunia semacam ini.
“Jadi, bagi saya sangat positif, jika acara seperti ini lebih sering digelar. Jangan hanya dengan satu negara saja, namun bersama banyak negara. Yang pasti, Depok harus bangga, karena menjadi tuan rumah bagi kegiatan pertukaran budaya seperti ini,” ucap Dadang, lagi.
Tak dipungkiri bahwa rasa bangga yang diungkapkan sejumlah pejabat terkait di Kota Depok, juga diamini oleh salah satu Ketua Kalanjay Dance Academy Mumbai (India), Vaishali Sagar Chopra. Bahkan, dirinya tidak menyangka, ternyata mendapat sambutan meriah dari masyarakat Indonesia, khususnya Kota Depok. Apalagi mereka cukup akrab dengan tari-tarian dari India.
“Saya terharu melihat animo masyarakat di sini. Apalagi mereka memang banyak mengenal lagu-lagu India. Bahkan saat workshop tarian yang kami adakan, ternyata masyarakat Indonesia sudah banyak yang mampu mengikuti arahan dari gerakan tarian India,” ujar Vaishali.
Sementara itu alah seorang perwakilan dari FIDAF Indonesia, Wahyudi Sumantoro, memandang bahwa Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya dalam bentuk tarian, juga merupakan surga bagi berkembangnya kegiatan pertukaran budaya seperti ini.
Bahkan Wahyudi memaparkan bahwa Federation of International Dance (FIDAF) terbentuk pada tahun 2012 di Seoul, Korea Selatan. Sekarang ini telah memiliki anggota FIDAF yang tersebar di seluruh dunia dan malah mencapai lebih dari 70 negara.
FIDAF sendiri merupakan organisasi yang memberikan wadah kepada seluruh penari dunia untuk bertemu dan belajar kebudayaan satu sama lain. “Menggunakan kesempatan ini, Larasati menginisiasikan sebuah festival pertukaran budaya atau culture exchange Indonesia dan India yang cukup bergensi ini,” puji Wahyudi.
Salah seorang inisiator Sanggar Tari Larasati, Henny Novianty, mengatakan bahwa terpilihnya Larasati sebagai salah satu sanggar tari yang mewakili Depok dalam menggelar acara ini, karena Larasati merupakan sebuah grup seni budaya yang terus mengembangkan kreasi seni budaya Nusantara yang memiliki misi mengenalkan kebudayaan Indonesia kemanca negara, khususnya seni tari dan seni musik tradisional.
“Oleh karenanya, mulai tahun 2009 kami membentuk tim yang secara konsisten dan berkelanjutan memberikan pelatihan tari kepada generasi muda serta mendorong mereka untuk tampil di berbagai kegiatan acara, festiva maupun kompetisi. Baik itu di tingkat lokal, nasional, regional maupun Internasional,” pungkas Henny kepada POSBERITAKOTA di acara penutupan. ■ RED/HANNOENG M. NUR/EDITOR : GOES