JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Ketua Umum Pemuda Cinta Tanah Air (PITA), Ervan Purwanto, menegaskan kalau pihaknya melihat ada upaya nyata yang dilakukan Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, terutama di dalam menghadapi permasalahan polusi udara diantaranya dengan menggencarkan penanaman pohon sebagai pondasi jangka panjang.
“Melihat dalam konteks kepemimpinan Heru Budi yang baru 8 bulan dengan berbagai upaya nyata dan mendasar. Sebut saja seperti penanaman pohon, optimalisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH), pemanfaatan kendaraan listrik pada transportasi publik dan bahkan peningkatan uji emisi kendaraan. Kesemua itu tentu saja perlu diapresiasi,” ucap Ervan kepada POSBERITAKOTA, Sabtu (24/6/2023).
Dalam pandangan Ervan lebih lanjut bahwa problem penurunan kualitas udara Jakarta, bukanlah hal baru yang dihadapi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Bahkan sudah terjadi sejak periode jauh sebelum Heru Budi mengemban tugas sebagai Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekarang ini.
Ervan pun mencontohkan beberapa waktu pasca COVID-19 pada 2022 lalu, dimana saat transisi dari pembatasan ke pelonggaran aktivitas masyarakat, Jakarta menduduki peringkat pertama kategori kota dengan udara terburuk sedunia menurut rilis Air Quality Index (AQI).
“Selain itu malah ada informasi yang dikatakan sumbernya resmi dari data milik DKI menyebutkan bahwa periode Januari sampai Agustus 2022 itu ada sekitar 115 hari tidak sehat atau lebih jauh lagi di setiap periode Gubernur sebelumnya. Bahkan saat itu Pak Anies bilang kalau udara dan angin tidak memiliki KTP, apa ini yang salah Gubernurnya? Tapi, mungkin kalau yang bertanggungjawab, karena sebagai kepala daerah sih iya,” ujar dia, menambahkan.
Lebih jauh Ervan menuturkan bahwa berbagai langkah yang dilakukan Heru Budi melalui pengetatan sejumlah kebijakan pada sektor transportasi seperti uji emisi gas karbon, ganjil genap dan yang lainnya pun mesti diapresiasi sebagai upaya nyata menghadapi penurunan kualitas udara Jakarta.
Oleh karenanya, Ervan juga mengklaim ada keseriusan Heru Budi terkait penanganan udara Jakarta sudah terlihat jelas. Antara lain, lanjut dia, karena pemanfaatan lahan terbuka dikuatkan lagi menjadi area bebas polusi seperti RPTRA dan lain lain.
“Namun kita lihat, apa yang bisa Heru Budi lakukan, itu sudah dijalankan karena dia bertanggungjawab. Sekarang, tinggal bagaimana political will dia didukung oleh semua pihak terutama pemangku dan pelaksana kebijakan,” urainya, lagi.
Pada sisi lain, kata Ervan, tanggungjawab mengatasi pencemaran udara itu pun ada pada setiap individu maupun kelompok usaha yang memberikan dampak cukup besar, seperti industri dan lain-lain.
“Sedangkan kuncinya ada pada kesadaran bersama, Ketika Pemerintah menerbitkan regulasi, maka objeknya yakni kita sebagai masyarakat merasa perlu atau tidak terhadap udara bersih ini. Kalau perlu, mulai disiplinkan diri sendiri, disamping perangkat penegakan hukum pun harus jalan,” kata Ervan.
Sebelumnya, Heru Budi Hartono, mengatakan pihaknya serius membenahi polusi udara Jakarta. Ia menyebut akan mendorong realisasi peralihan kendaraan bahan bakar alternatif. Bahkan mengakui bahwa masalah polusi udara di DKI Jakarta merupakan tantangan besar bagi Pemprov DKI Jakarta dan akan banyak berbenah.
“Hal ini memang jadi tantangan Pemprov DKI, terutama untuk menangani masalah polusi udara, Maka itu, Pemprov DKI tidak mau tinggal diam dan akan terus berbenah. Harus menambah RTH (Ruang Terbuka Hijau), bentuknya kita semua menanam pohon,” kata Heru Budi. [RED/AGUS SANTOSA]