JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melalui Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) mengguyur air ke sejumlah ruas jalan protokol Ibukota, Jumat (25/8/2023). Hal itu sebagai upaya menekan suhu panas dan debu akibat kemarau ekstrem serta memperbaiki kualitas udara di Jakarta.
Action pelaksanaan kegiatan itu sendiri merupakan tindak lanjut dari Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pengendalian Pencemaran Udara pada wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Setidaknya diharapkan bisa meminimalisir, terkait suhu panas maupun kualitas udara.
Sebagai Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut terbagi menjadi dua sesi. Sesi I pukul 10.00 WIB dan sesi II pukul 14.00 WIB. Untuk sejumlah titik lokasi yang menjadi sasaran dalam kegiatan kali ini, yaitu: Medan Merdeka Barat (Silang Monas Barat Laut ) s/d Patung Pemuda;
– Patung Pemuda s/d Medan Merdeka Barat (Silang Monas Barat Laut);
– Slipi (Peninsula) s/d Cawang (UKI);
– Juga di Cawang (UKI) s/d Slipi (Peninsula).
“Sedangkan penetapan kawasan-kawasan ini merujuk pada Indeks Kualitas Udara (IQ Air). Dalam agenda tersebut, kami mengerahkan sebanyak 12 unit kendaraan dan 60 personel,” tuturnya, menambahkan.
Satriadi kembali memaparkan bahwa pasokan air yang dipakai untuk kegiatan penyiraman ini berasal dari hasil penyulingan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Setiabudi, sehingga air yang digunakan bukan merupakan pasokan air baku (air bersih).
Malah proses penyiraman ke depan akan terus dilakukan oleh Dinas Gulkarmat DKI Jakarta bersama petugas gabungan lainnya sebagai bentuk upaya mewujudkan Jakarta menjadi kota yang lebih sejuk, bersih dan sehat.
Kadis Gulkarmat DKI Jakarta juga menghimbau agar masyarakat tidak membakar sampah sembarangan. Sebab, selain dapat memperburuk kondisi lingkungan, juga berpotensi menyebabkan kebakaran ditengah situasi kemarau ekstrem saat ini.
” Makanya, program preventif atau pencegahan kebakaran perlu menjadi perhatian demi mengantisipasi bahaya kebakaran di musim kemarau ekstrem. Bahkan, ini perlu kita lakukan bersama masyarakat jga untuk keselamatan sesama,” ucap Satriadi. © (RED/AGUS SANTOSA)