KOTA BEKASI (POSBERITAKOTA) – Plang nama Jalan Sukarsa Wirananggapati kini sudah bertengger menggantikan Jalan H Agus Salim yang merupakan tokoh besar alias Pahlawan Nasional. Dari perubahan itu jelas sangat kentara dan terindikasi kuat bahwa yang mengganti nama jalan tersebut, selain tak paham sejarah nasional, juga mirip gaya pemimpin ‘koplak’ (seenaknya sendiri-red).
Kota Bekasi yang baru saja melengserkan (lepas tugas) Walikota Tri Adhianto, ternyata masih menyisakan persoalan dan bahkan sangat kotroversi di masyarakat. Betapa tidak! Selain proses mutasi dan rotasi yang berbau KKN, juga sampai nama-nama jalan yang semula memakai nama Pahlawan Nasional, eh main seenaknya saja dirubah.
Patut dan perlu diketahui bahwa ada 12 ruas jalan di Kota Bekasi yang diganti nama jalannya. Hal itu bertepatan dengan setelah di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, yakni di bulan Agustus 2023 kemarin.
Sedangkan yang paling fenomenal adalah pergantian nama Jalan KH Agus Salim yang disetujui Tri Adhianto dengan nama Jalan Sukarsa Wirananggapati. Perubahan ditandai adanya plang nama Jl Sukarsa Wirananggapati, persis di depan SMPN 18 hingga simpang 5 Ganda Agung.
Keputusan mengganti nama jalan dan mendapat respon penolakan itu, sebenarnya bukan hanya disuarakan masyarakat sekitar jalan tersebut. Ada pula sejumlah Anggota DPRD Kota Bekasi, seperti Dariyanto anggota Fraksi Golkar, sudah mengungkapkan terkait ketidaksetujuannya digantinya nama jalan H Agus Salim yang merupakan Pahlawan Nasional.
Sikap penolakan pergantian nama jalan di atas, juga disampaikan Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Bekasi Hj Evi Mafriningsianti. Ia bilang bahwa pergantian nama jalan itu, jelas tidak ada urgensinya dan juga menyulitkan administrasi kependudukan warga.
“Pemakaian nama H Agus Salim itu kan terkait dengan sejarah. Tapi, kenapa kok, diganti-ganti seenaknya. Kesannya malah tidak menghargai sejarah. Lantas, urgensinya apa dong!” Begitu kritik anggota dewan dari Dapil Bekasi Timur dan Bekasi Selatan tersebut.
Bukan hanya itu saja. Hj Evi menuturkan bahwa akibat dari situ, bakal merubah semua administrasi wilayah. Termasuk ID untuk KTP dan dokumen-dokumen lain. “Kenapa? Karena dari pergantian nama, itu bisa merubah semuanya. Bukan hanya KTP saja, kemungkinan bisa di sertifikat rumah, surat kendaraan dan lainnya,” tegasnya, lagi.
Sementara itu sejumlah warga sekitar jalan tersebut, juga mengaku heran dan masih beranggapan jalan tersebut masih bernama Jalan H Agus Salim. “Saya aja masih beranggapan namanya masih Jalan H Agus Salim. Lah, nama itu kan emang sudah ada, sebelum bapak saya lahir di sini. Nama jalan ini ya jalan Agus Salim dikenalnya,” timpal Aji (52), warga Duren Jaya Bekasi Timur.
Begitu pula yang dikatakan Sukarsa Wirananggapati, seorang mantan Kepala Sekolah SMAN 1, meski bukan orang asli dari Bekasi. Seharusnya kalau mau diganti, pakai nama-nama pejuang asli Bekasi. Masih banyak dan jauh lebih pas. “Kalau begini, main seenaknya diganti, pasti bakal merepotkan warga nantinya,” pungkasnya. © RED/AGUS SANTOSA