Memaknai Peringatan Maulid, KYAI NANA MAULANA Sebut dengan Mencintai Rasulullah SAW Agar Selalu Dapat Keberkahannya

BEKASI (POSBERITAKOTA) – Ratusan jamaah yang merupakan internal warga RW 024 Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) Gerbang Timur, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi – menyambut dengan antusias digelarnya Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW (Mauliddurasul) 1445 H/2023 M, Sabtu (29/10) malam di Masjid Jami Abu Bakar Ash-Shiddiq. 

Antusiasme jamaah/warga tersebut membuktikan betapa cintanya mereka terhadap Baginda Nabi Besar Muhammad SAW untuk memperingati hari kelahirannya. Namun dibalik itu memiliki makna  bahwa dengan mencintai Rasulullah SAW, agar umat-umatnya terus mendapat keberkahan serta syafaat pertolongan pada Hari Akhir (Kiamat) nanti.

Sebagai pembuka ceramah, KH Abdul Rasyid S.Ag, mengingatkan bahwa kita sebagai umat akhir zaman dari Baginda Nabi Muhammad/Rasululah SAW, sangat berharap keberkahan. “Termasuk kampung kita, warga dan jamaah Masjid Jami Abu Bakar Ash-Shiddiq di VGH ini. Makanya, kita jangan merasa bosan dan capek untuk meramaikan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW,” katanya. 

Kyai Rasyid yang asli Babelan menambahkan bahwa memperingati Mauliddurasul merupakan sebuah ekspresi kecintaan kita sebagai umatnya terhadap manusia mulia, yakni Baginda Nabi Besar Muhammad SAW. “Tumbuhkan rasa mahabbah kepada Allah SWT. Dan, hidupkan apa yang ditinggalkan atau diajarkan Rasulullah SAW,” ucapnya seraya menambahkan bahwa ini juga merupakan momentum untuk bersilaturahmi dengan sesama

Sebelum masuk pada penampilan penceramah utama dari KH Nana Maulana S.Th.i, acara diisi lebih dulu pembacaan Mauluddurasul yang dipimpin oleh Pembina Masjid Jami Abu Bakar Ash-Shiddiq, Ustadz H Burhanudin yang dilanjutkan sambutan – sambutan. Baik itu dari Ketua Panpel Mauliddurasul 1445 H, Ketua RW 024 VGH maupun Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami Abu Bakar Ash-Shiddiq.

Ustadz Syahroni selaku Ketua Panpel, menyebutkan bahwa dengan memperingati Mauliddurasul, karena kita semua masih membutuhkan pencerahan ilmu. Apalagi kita ini selalu kurang terhadap ilmu untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. “Kita semua hadir di acara Mauliddurasul ini, karena rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW,” ucapnya saat memberikan sambutan. 

Sedangkan Ketua DKM Ustadz Agus Jailani S.Pdi, berharap agar syiar Islam semakin santer terkait peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. “Ini terlaksana dari kita dan untuk kita semua. Anak remaja di sini juga semakin kompak. Semoga dengan rasa dan tanda syukur, hidup serta kehidupan kita terus diberikan keberkahan,” ucapnya.

 

Sementara itu selaku Ketua RW 024 VGH, Sahid Sutomo, selain mengucapkan rasa terima kasih atas partisipasi seluruh warganya, juga berharap agar bisa menarik pelajaran ilmu agama dari penceramah KH Nana Maulana. “Jangan cuma denger masuk kuping kiri dan keluar kuping kanan. Tolong dengarkan serta pahami. Untuk kemudian dipraktekan dalam kehidupan bermasyarakat,” katanya, penuh harap. 

Dalam ceramahnya yang mengangkat tema ‘Meneladani Akhlaq Nabi Muhammad Shollallohi Alahi Wassalam untuk membangun Karakter Masyarakat Dan Generasi Muda yang Religius’, KH Nana Maulana S.Th.I memaparkan terkait suri tauladan dari Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, karena paling banyak puasa, sholat dan dzikirnya.

“Mudah-mudahan dengan kita duduk di sini, majelis Mauliddurasul, tak hanya mendapat ampunan dan cucuran rahmat dari Allah SWT. Tapi juga syafaat dari Rasulullah SAW. Bahkan bukan hanya kita, namun juga untuk seluruh umat Islam,” tuturnya, membuka ceramahnya. 

Munurut Kyai Nana Maulana, kenapa kita peringati Hari Lahir Baginda Nabi Besar Muhammad SAW? Padahal, beliau sudah tidak ada (wafat-red). Sedangkan hari wafatnya, malah tidak diperingati. Peringatan Maulid adalah sebagai khaul, dimana kita sebagai umatnya, agar terus mencontoh segala perilakunya. 

 “Karena kita perlu terus menghidupkan ajaran-ajarannya serta menjadikannya sebagai suri tauladan dan istiqomah. Sebab, Nabi Muhammad SAW itu jelas berbeda dengan umat atau manusia biasa,” urainya.

Digambarkan Kyai Nana Maulana,  betapa sebelum Nabi Muhammad SAW lahir saja sudah bermanfaat. Bahkan, umat manusia pertama yakni Nabi Adam AS pun, mengakui hal tersebut. Karena, nama Nabi Muhammad SAW, sudah tertulis di tiang-tiang aras dalam syurga.

Sementara saat itu Nabi Adam AS tahu, saat minta ampun kepada Allah SWT dan harus terusir dari syurga. Hal itu akibat dari perbuatannya melanggar atau memakan Khuldi sebagai buah terlarang di syurga.

Sebagai penutup ceramahnya, Kyai Nana Maulana menggambarkan bahwa membaca sholawat lebih utama dari sholat itu sendiri. Malah bisa sia-sia sholat yang dikerjakan, jika tanpa bersholawat Nabi. 

Pada bagian lain, Kyai Nana Maulana juga mengajak kalangan orangtua atau jamaah yang hadir, agar mau membina anak-anaknya ke jalan agama. “Yang diharapkan kelak bisa menjadi pemuda-pemudi tangguh dan memiliki spiritual bagus,” tutupnya. © [RED/AGUS SANTOSA]

Related posts

KKN di Rumah Ibadah, UNIVERSITAS IBNU CHALDUN JAKARTA Bikin Seminar Tema ‘Manajemen Keuangan Masjid’

Goresan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, ‘RELASI TUHAN & HAMBA’

Program ‘Hikmah’ di Masjid Istiqlal Jakarta, SELAMAT BERTUGAS Para Pemimpin Negeri