JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Tak salah jika menyebut kalimat bermakna syukur, nikmat apa lagi yang kau dustakan. Maksudnya bisa berpindah dari hal yang awalnya serba sulit, kini sebaliknya mendapatkan kenyamanan bersama keluarga, karena menempati hunian layak berkat kehadiran pemerintah daerah (Pemda).
Begitulah yang saat ini dirasakan oleh 35-an Kepala Keluarga (KK) yang merupakan warga eks Kampung Bayam, karena telah menempati hunian nyaman dan layak di Rumah Susun (Rusun) Nagrak, Jakarta Utara.
Hal tersebut bisa dirasakan berkat kesepakatan antara warga eks Kampung Bayam dengan Pemprov/Pemda DKI Jakarta untuk menempati Rusun Nagrak. Pada sisi lain itu juga sebagai wujud pemerintah daerah tetap hadir bagi warga Jakarta.
Namun sebelumnya, sejumlah upaya telah dilakukan jajaran kelurahan dan kecamatan, agar mereka atau warga eks Kampung Bayam dapat menempati hunian yang layak. Bahkan, Lurah Papanggo Tomy Haryono, menyampaikan bahwa pihaknya telah mensosialisasikan dan mengajak warga untuk bersedia pindah ke Rusun Nagrak.
“Patut disyukuri bahwa kini mereka menempati fasilitas yang lebih bagus tentunya. Ada 2 kamar tidur dalam satu unit hunian dan mereka nyaman tinggal di sana,” ucap Tommy dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (6/1/2024).
Lurah Papanggo lebih jauh mengutarakan bahwa ajakan secara persuasif kepada warga untuk menempati rusun tersebut dilakukan dalam dua gelombang. Pertama, hanya 20 KK yang bersedia untuk dipindahkan. Disusul 15 KK yang bersedia pindah secara sukarela.
“Awalnya, mereka kita minta pilih, bersedia untuk menempati unit yang mana? Mereka tertarik dengan Rusun Nagrak, makanya rusun itu yang dipilih. Secara bangunan, memang bagus dan kemudian warga setuju untuk dipindahkan,” paparnya, lagi.
Ditambahkan Tommy pada saat warga pindah beberapa bulan lalu, jajaran kelurahan turut membantu proses kepindahan tersebut. Tak hanya itu, jajaran Kecamatan Tanjung Priok, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Satpol PP Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara turut memastikan setiap proses berjalan lancar.
“Jadi, diawali dengan warga mensurvei sending. Mereka cocok dengan unit tersebut, kemudian berkenan pindah ke sana. Kita membantu membawakan perabotan mereka. Kita kerahkan PPSU, Satpol PP dan semua terlibat. Dari kecamatan dan pemerintah kota, semuanya ikut terlibat,” jelasnya, lagi.
Sementara itu Kepala Satuan Pelaksana Pelayanan Unit Pengelola Rumah Susun Sederhana Sewa (UPRS) III, Faisal Rahman, juga mengungkapkan hal de Nada. Menurutnya bahwa ke-35 KK warga eks Kampung Bayam mengaku nyaman dengan kehidupan baru mereka di Rusun Nagrak. Bahwa, mereka menempati unit rusun berukuran 36 meter persegi. Yakni dengan 2 kamar tidur, ruang tamu, dapur, kamar mandi dan balkon jemur pakaian.
Begitulah pula untuk fasilitas lainnya disediakan. Mulai dari taman bermain anak, masjid, sarana olahraga hingga armada bus sekolah dan mikrotrans.
“Malah Pemprov/Pemda DKI Jakarta, masih memberlakukan tarif sewa rusun gratis sampai Juni 2024 mendatang. Jadi, mereka hanya membayar air dan listrik sesuai dengan pemakaian,” kata Faisal, mengakhiri. © [RED/AGUS SANTOSA]