OLEH : PROF DR KH NASARUDDIN UMAR MA
PERISTIWA-peristiwa yang pernah menimpa anak manusia dalam lintasan sejarah kehidupannya membuat kita percaya bahwa meskipun manusia diberi sejumlah keunggulan dan keistimewaan, tidak pernah luput dari berbagai kekeliruan dan kekhilafan.
Boleh jadi munculnya berbagai virus baru dan pandemi COVID-19 yang menimpa dunia merupakan bagian dari kegagalan manusia sebagai khalifah. Manusia sudah tidak lagi memikirkan pola keseimbangan dan keserasian ekosistem.
Mereka lebih banyak didikte oleh ego dan kerakusan sehingga mereka menjadi khalifah tanpa dibimbing oleh hati nurani. Akibatnya, manusia sendiri harus menanggung berbagai resiko. Dengan dasar itu semua, manusia perlu selalu memohon perlindungan di samping bimbingan terus – menerus dari Allah SWT.
Manusia tidak boleh lengah dengan kelebihan yang Allah SWT berikan kepadanya karena di balik setiap kelebihan itu melekat kelemahan yang bisa menyebabkan manusia sombong, melampaui batas dan pada akhirnya tergelincir.
Keniscayaan manusia memohon perlindungan Allah SWT ditegaskan sendiri oleh Allah SWT di dalam beberapa ayat, di antaranya ialah: Dan, katakanlah: “Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan.” (QS. al-Mu’minun (23): 97). Apabila kamu membaca Al-Qur’an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah SWT dari setan yang terkutuk. (QS. al-Nahl (16): 98).
Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: “Aku berlindung kepada Allah SWT, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik. Sesungguhnya orang-orang zhalim tidak akan beruntung“. (QS.Yusuf (12): 23).
Ayat ini menjelaskan Nabi Yusuf pun memohon perlindungan dari Allah SWT. Dalam ayat lain Nabi Yusuf kembali memohon perlindungan Allah SWT. Berkata Yusuf: “Aku mohon perlindungan kepada Allah SWT daripada menahan seorang, kecuali orang yang kami ketemukan harta benda kami padanya, jika kami berbuat demikian, maka benar-benarlah kami orang-orang yang zhalim“. (QS. Yusuf (12): 79).
Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Sesungguhnya Allah SWT menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina”. Mereka berkata: “Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?” Musa menjawab: “Aku berlindung kepada Allah SWT agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil”. (QS. al-Baqarah (2): 67). Dan, jika engkau ditimpa godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah SWT. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS. al-A’raf (7): 200). (***/goes)