JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Sejumlah tokoh budaya Tionghoa nampak ikut menghadiri perayaan ‘Cap Go Meh‘ yang digelar di Kawasan Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta Selatan, Sabtu (24/2/2024).
Sedangkan dalam acara tersebut, dimeriahkan karnaval yang menandai berakhirnya Tahun Baru Imlek 2574 dan memasuki 2575 yang bershio Naga. Pada Kalender Tionghoa adalah penanggalan yang menggunakan, baik perputaran matahari maupun perputaran bulan (Lusinolar).
Jika dihitung berdasarkan Kalender Masehi, Tahun Baru Imlek selalu jatuh di antara bulan Januari dan Pebruari. Untuk tahun 2024 ini, perayaannya jatuh pada hari Sabtu, 10 Pebruari yang baru lalu.
Namun tradisi ‘Cap Go Meh‘ itu sendiri, baru dilakukan setiap 14 hari setelah Tahun Baru Imlek yang memiliki makna kemenangan atas cahaya dari kegelapan. Juga memberikan pesan persatuan akulturasi di Indonesia.
Bentuk pertunjukkan yang kemudian meraih perhatian, antara lain meliputi Barongsai, Naga Liong serta Wushu. Dalam beraksi, mereka melewati sepanjang area taman di kawasan SCBD.
Termasuk atraksi beberapa Tatung yang dalam bahasa Hakka berarti orang yang dirasuki ruh atau memiliki kekuatan supranatural yang dimainkan oleh beberapa Suku Dayak dari pedalaman Kalimantan.
Patut diketahui bahwa di Indonesia untuk Tahun Baru Imlek, ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional berdasarkan Keppres No 19/2002. Lantas mulai dirayakan sebagai Hari Libur Nasional, sejak tahun 2003.
Bahkan selain di Indonesia, juga ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional di Brunei, Filipina, Korea, Malaysia, Singapura, Tiongkok, Thailand dan Vietnam.
Selain itu, perayaan Tahun Baru Imlek, tidak lepas dengan pemberian angpao atau amplop merah. Angpao biasanya diberikan oleh yang sudah menikah kepada yang masih belum menikah. © RED/TUBAGUS ANDRI /EDITOR : GOES