Hibahkan Sebuah Jam Klasik, TOKO POPULER Sambut Revitalisasi Gedung LKBN ANTARA Sebagai Peninggalan Masa Kolonial

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Revitalisasi (membangun kembali) Gedung LKBN (Lembaga Kantor Berita Nasional) ANTARA yang berada di Jalan Antara, Jakarta Pusat, disambut positif warga masyarakat dan sejumlah pihak.

Salah satu respon positif datang dari sosok IE Buharudin atau akrab disapa Ayung, pemilik Toko Populer, yakni dengan menyumbang dalam bentuk hibah sebuah jam duduk klasik untuk dikoleksi di gedung peninggalan masa kolonial tersebut.

Jam yang kita sumbangkan dalam bentuk hibah ini, serasi dengan gedung LKBN ANTARA karena berarsitektur klasik,” tegas Ayung dalam keterangannya yang diterima POSBERITAKOTA, Sabtu (9/3/2024) pagi.

Sedangkan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA saat ini tengah berupaya turut mendorong revitalisasi area pusat perbelanjaan legendaris yang masih dalam satu kawasan di Jakarta Pusat. Bahkan berkolaborasi dengan Yayasan Kota Jakarta Weltevreden, Asosiasi Pedagang Ritel Pasar Baru serta pemangku kepentingan terkait.

OPTIMIS BANGKIT

Terkait tujuan dari revitalisasi itu sendiri, guna meningkatkan perekonomian dari sektor kepariwisataan khas cagar budaya. Seperti diketahui bahwa kawasan perbelanjaan yang berada di kawasan Jakarta Pusat ini, dibangun pada masa Gubernur Jenderal HM Daendels di tahun 1820 silam.

Jaka Sugiyanta selaku Direktur Komersial, Pengembangan Bisnis dan IT LKBN ANTARA saat menerima hibah jam klasik, tak lupa menyampaikan rasa terima kasih tak terhingga. “Kami optimis bahwa pusat perdagangan di kawasan Pasar Baru ini, bakal kembali bangkit kedepannya,” ucapnya, penuh keyakinan.

Dalam Gedung LKBN ANTARA hasil dari revitalisasi yang sudah dilakukan, tersedia ruang pameran foto. Malah nantinya bakal secara rutin menggelar semacam pementasan musik klasik yang berselera tingkat dunia. Termasuk menyajikan berbagai kuliner di ruang terbuka lantai atas. Untuk peresmiannya sudah dijadwalkan pada April 2024 mendatang.

PEREKONOMIAN RAKYAT

Tentu saja sebagai bagian dari area Weltevreden atau lokasi Ibukota Baru Batavia, revitalisasi diyakini H Toto Irianto selaku Ketua Yayasan Kota Jakarta Weltevreden dan mantan Pemimpin Redaksi Harian Pos Kota, setidaknya diharapkan mampu mendongkrak perekonomian rakyat serta meningkatkan pendapatan negara dari pajak dan lainnya.

Namun untuk visi dan misi Yayasan Kota Jakarta Weltevreden yang dipimpinnya, berpartisipasi aktif menggalang serta pemanfaatan heritage (warisan-red) cagar budaya guna menyedot wisatawan mancanegara, setelah Ibukota Negara (IKN) pindah ke Kalimantan Timur.

Jakarta yang akan berubah status menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) ternyata masih memiliki daya tarik lain, terutama untuk dieksplore keberadaannya guna memberikan daya pikat bagi wisatawan domestik (nasional) maupun mancanegara (dunia). Dan, daya tarik tersebut dimiliki oleh Istana Merdeka, Istana Negara, Istana Daendels, Lapangan Banteng, Masjid Istiqlal, Gereja Kathedral, Gereja Immanuel, Kuil Hare Krishna, Gedung Kesenian, Pos Bloc, Lapangan Monas serta banyak lagi yang lainnya. ® RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Bukan Hanya Tokoh Masyarakat Jakarta, PRAMONO – BANG DOEL Kantongi Peluru Emas Dukungan dari Ulama & Habaib

Arahan dari Kapolres Jakpus, PENYULUHAN ANTI TAWURAN & Kenakalan Remaja di SMPN 10 Jakarta

Pimpin Monev Serapan APBD di 2024, SEKDA MARULLAH MATALI Ingin Optimalkan Kinerja Pemprov DKI