Program ‘Hikmah’ di Masjid Istiqlal Jakarta, BAHAS TUNTAS Isi Kandungan Al-Qur’an

OLEH : KH ABU HURAIRAH ABD SALAM LC MA

KITA harus percaya bahwa Al-Qur’an itu bersumber dari Allah SWT dan bukan sekedar makna yang dikandungnya tetapi juga redaksinya, karena Allah subhanahu wata’ala juga menjamin kelestarian Al-Qur’an (QS. Al-Hijr: 9).

Redaksi Al-Quran pasti dari Allah subhanahu wata’ala, kandungan maknanya ada dua macam: ada yang pasti seperti itu (qot’i), kita dinilai tidak percaya pada Al-Qur’an kalau ayatnya yang kandungan maknanya seperti itu, kita katakan bahwa ini keliru.

Adalagi yang kandungan maknanya tidak pasti seperti itu, bisa jadi ada kemungkinan lain (dzonni), ketika kita menolak kemungkinan lain itu maka kita tidak dinamai mengingkari Al-Qur’an.

Jadi, ada yang kandungan maknanya pasti, artinya tidak bisa selain dari itu dan ada yang kandungan maknanya memungkinkan aneka makna. Contoh yang pasti: arti shalat itu banyak artinya ada yang bermakna kalau dari manusia artinya do’a, kalau dari Allah subhanahu wata’ala artinya rahmat, kalau dari malaikat artinya istighfar (QS. Al-Ahzab ayat 56).

Allah SWT bershalawat kepada nabi berarti menurunkan rahmat kepada nabi, malaikat bershalawat kepada nabi berarti memohon istighfar pada nabi dan manusia bershalawat pada nabi artinya berdoa untuk nabi.

Al-Qur’an terdiri dari 6000-an ayat lebih ini pendapat yang paling tepat untuk diucapkan dari jumlah tersebut, kalau kita bicara kandungannya maka kita bisa membaginya dalam beberapa hal pokok :

1. AKIDAH & TAUHID

Isi kandungan Al-Qur’an pertama yakni tentang akidah. Secara etimologi akidah berarti kepercayaan atau keyakinan. Bentuk jamak (Aqidah) adalah aqa’id. Akidah juga disebut dengan istilah keimanan. Secara terminologi didefinisikan sebagai suatu kepercayaan yang harus diyakini dengan sepenuh hati, dinyatakan dengan lisan dan dimanifestasikan dalam bentuk amal perbuatan.

Akidah Islam adalah keyakinan berdasarkan ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadits. Seorang yang menyatakan diri berakidah Islam tidak hanya cukup mempercayai dan meyakini keyakinan dalam hatinya, tetapi harus menyatakannya dengan lisan dan harus mewujudkannya dalam bentuk amal perbuatan (amal shalih) dalam kehidupannya sehari-hari. Al-Qur’an banyak menjelaskan tentang pokok-pokok ajaran akidah yang terkandung di dalamnya, di antaranya Qur’an Surat al-Ikhlas/112 ayat 1-4.

2. IBADAH

Isi kandungan Al-Qur’an berikutnya yakni masalah ibadah. Ibadah berasal dari kata ‘abada – ya’budu-‘abadan artinya mengabdi atau menyembah. Yang dimaksud ibadah adalah menyembah atau mengabdi sepenuhnya kepada Allah subhanahuwata’ala dengan tunduk, taat dan patuh kepada-Nya.

Dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa tujuan penciptaan jin dan manusia tidak lain adalah untuk beribadah kepada Allah subhanahu wata’ala. Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala dalam Qur’an Surat adz-Dzariyaat/51 ayat 56.

3. AKHLAK

Isi kandungan Al-Quran berikutnya memuat tentang akhlak. Ditinjau dari segi etimologi, Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluq (yang berarti perangai, tingkah laku, tabiat, atau budi pekerti. Dalam pengertian terminologis, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia yang muncul spontan dalam tingkah laku hidup sehari-hari.

Dalam konsep bahasa Indonesia, akhlak semakna dengan istilah etika atau moral. Akhlak merupakan satu fundamen penting dalam ajaran Islam, sehingga Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam menegaskan dalam sebuah hadis bahwa tujuan diutusnya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah untuk memperbaiki dan menyempurnakan akhlak mulia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bahwasanya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik” (HR. Ahmad).

4. HUKUM

Dalam Islam, hukum sebagai salah satu isi pokok ajaran Al-Qur’an berisi kaidah-kaidah dan ketentuan – ketentuan dasar dan menyeluruh bagi umat manusia. Tujuannya adalah untuk memberikan pedoman kepada umat manusia agar kehidupannya menjadi adil, aman, tenteram, teratur, sejahtera, bahagia dan selamat di dunia maupun di akhirat kelak.

Sebagai sumber hukum ajaran Islam, Al-Quran banyak memberikan ketentuan-ketentuan hukum yang harus dijadikan pedoman dalam menetapkan hukum baik secara global (mujmal) maupun terperinci (tafsil). Beberapa ayat-ayat Al-Qur’an yang berisi ketentuan hukum antara lain adalah Qur’an Surat al-Maidah/5 ayat 90.

5. SEJARAH ATAU KISAH UMAT MASA LALU

Isi kandungan Al-Qur’an berikutnya tentang sejarah atau kisah umat pada masa lalu. Sejarah atau kisah-kisah tersebut bukan hanya sekedar cerita atau dongeng semata, tetapi dimaksudkan untuk menjadi ‘ibrah (pelajaran) bagi umat Islam, (Qur’an Surat Yusuf/12 ayat 111).

Isi kandungan Al-Qur’an terakhir adalah memuat ilmu pengetahuan dan teknologi. Al-Quran juga disebut dengan kitab suci ilmiah. Al-Qur’an menekankan betapa pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Hal itu pada saat ayat Al-Qur’an untuk pertama kalinya diturunkan kepada Nabi Muhammad A’S yaitu QS. Al-‘Alaq ayat 1-5. Ayat yang pertama kali diturunkan tersebut diawali dengan perintah untuk membaca.

Islam telah melahirkan banyak cendekiawan muslim yang telah berhasil menemukan berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi berkat ketelitian mereka dalam menggali isyarat ilmu pengetahuan dalam Al-Qur’an. Di antara cendekiawan-cendekiawan muslim tersebut ialah: Ibnu Rusyd, Al-Farabi, Ibnu Sina, Ibnu Maskawaih, Al-Khawarizmi  dan lain-lain.

Bahkan penemuan – penemuan ilmu pengetahuan yang mereka hasilkan telah banyak mengilhami bangsa Barat dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang berkembang hingga saat ini. Wallahu ‘alam bisshawwab. © (***/goes)

Related posts

Program ‘Hikmah’ di Masjid Istiqlal Jakarta, MERAMU IKHLAS dari Wafatnya Orang yang Terkasih

Kajian Jumat Pilihan di Masjid Istiqlal Jakarta, AKHLAK Terhadap yang Lemah & Susah

Goresan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, MAKNA ESOTERIS Kumandang Adzan