JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Upaya pembentukan karakter yang baik sejak usia dini merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, agar anak memiliki mental yang tangguh saat menghadapi tantangan perubahan dan situasi tertentu di masa yang akan datang.
Bahkan Ketua Subkelompok Penyuluhan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, Rinaldi, menyebut bahwa setiap penyelenggaraan pendidikan wajib mengedepankan pendidikan karakter pada anak didiknya. Kenapa? Karena, hal itu dapat menciptakan generasi penerus yang lebih baik dan maju.
“Dalam hal itu tentu kita semua sepakat bahwa penyelenggaraan pendidikan wajib menciptakan generasi penerus yang lebih baik dan maju, salah satunya harus didasari oleh pendidikan karakter,” papar Rinaldi dalam program ‘Layanan Jakarta on TV‘ yang disiarkan melalui Youtube Layanan Jakarta, Sabtu, (11/05/2024).
Bersama Psikolog Klinis Forensik A. Kasandra Putranto, Rinaldi berbagi soal pentingnya pendidikan dalam proses mengembangkan budi pekerti dan intelektual anak. Sebab, menurut keduanya, pendidikan karakter menjadi hal yang sangat penting dan harus ditanamkan pada anak Indonesia.
“Justru mengajarkan karakter akhlak itu harus dari awal. Yaitu sejak usia dini. Artinya, bagaimana mereka bisa menyerap yang sesuai dengan kapasitas. Jadi, tidak bisa langsung sehingga harus bertahap gitu dan perlahan-lahan sampai mereka bisa memahami, yang kedua tentu harus bisa tidak hanya hafalan, tidak hanya mengerti, jadi harus bisa mencapai pemahaman pikiran pengetahuan dalam pikiran kemudian juga perasaan,” tutur Psikolog Klinis Forensik, A. Kasandra Putranto.
Dipaparkan Kasandra lebih lnjut bahwa kelompok anak usia dini merupakan kelompok yang sangat strategis dan efektif dalam pembinaan dan pembentukan karakter. Meski demikian dirinya juga menyebut penanaman karakter pada anak tidak bisa dilakukan secara langsung, namun harus bertahap dan sistematis.
Dalam pandangan dia lagi tentang penanaman karakter pada anak harus dilakukan secara perlahan sehingga anak betul-betul menguasai secara keseluruhan sistem karakter yang memang harus menjadi bagian dan diadopsi dalam karakter mereka.
Karena itu pula, Kasandra mengatakan pentingnya bagi setiap orang tua untuk mengetahui profil psikologis anak. Ia bilang dengan memahami profil psikologis anak, maka orangtua dapat mengetahui cara yang tepat dan efektif dalam mendidik serta menanamkan karakter positif pada anak. Sebab menurutnya, setiap anak memiliki profil psikologis yang berbeda sehingga membutuhkan penanganan yang berbeda pula.
“Contoh ada anak yang mungkin auditorial. Jadi, dia mendengar dab baru belajar. Tapi ada yang visual. Begitu melihat, nah cara belajar ini harus disesuaikan dengan kemampuan anak,” bebernya.
Selanjutnya, Kasandra juga mengutarakan bahwa banyak cara yang bisa dilakukan orangtua untuk bisa mempelajari profil psikologis anak. Mulai dari membaca buku hingga belajar melalui ahlinya. Namun begitu, menurut dia, sebaiknya orangtua berkonsultasi langsung dengan Psikolog Klinis yang kompeten, guna mengetahui pasti profil psikologi seorang anak.
“Padahal, sebenarnya banyak buku. Yang jelas dengan adanya podcast ini aja kan kita belajar. Dan, ini kita belajar secara audiovisual, tapi banyak buku-buku yang tertulis. Buku-buku pun juga ada e-book ya kan, banyak sekali gitu! Tapi tentu saja harus rajin untuk mencari dan mengulik, nah tapi kemudian adalah bagaimana orang tua juga tadi mau mengenali profil psikologis. Nah, masalahnya profil psikologis ini kan hanya bisa didiagnosa melalui pemeriksaan psikologis oleh ahli yang kompeten dan punya izin praktik yang izinnya diurus di DPMPTSP DKI Jakarta,” urai Kasandra, panjang lebar.
MENCAPAI SIKAP GENERASI TITANIUM
Pada bagian lain, Kasandra menyampaikan bahwa pemeriksaan psikologi atau psychological checkup sangat penting untuk mempersiapkan anak maupun individu untuk masuk ke setiap tahapan kehidupan selanjutnya. Karena itulah selain melakukan pemeriksaan kesehatan fisik, pihaknya mendorong setiap individu juga dapat melakukan pemeriksaan kesehatan mental melalui psychological checkup.
“Di sini, saya memperkenalkan istilah psychological checkup, biasanya kita kenal medical checkup, tapi sebenarnya psychological checkup itu sama pentingnya, di dalam satu satuan waktu kehidupan, rentang kehidupan individu gitu ya, sebenarnya penting sekali minimal aja ada tujuh pemeriksaan psikologi,” ucap dia.
Dikatakan Kasandra bahwa mulai dari dia mau masuk sekolah. Jadi, kesiapan belajar itu antara sekitar 4 atau 5 tahun. Lalu nanti ketika anak mau masuk SMP, juga masuk SMA atau masuk kuliah. “Tak cuma sampai di situ, kemudian dia mau kerja, mau menikah, mau punya anak dan sampai akhirnya kemudian di usia pensiun misalnya. Jadi, itu semua menjadi bagian yang penting sekali,” ulasnya.
Di bagian akhir, Kasandra memperkenalkan Gerakan Attitude Achievement for Titanum Generation (A to G) untuk mendeteksi atau mengetahui seberapa jauh masalah psikologi yang dihadapi oleh seorang anak.
Disebutkan Kasandra bahwa dengan memperhatikan unsur A to G pada anak, maka akan terbentuk generasi yang memiliki kemampuan dan mental yang kuat layaknya titanium. A2G Attitude Achievement for Titanum Generation itu singkatannya A2G, itu juga berarti
A B C D E F G.
Hal ini bisa digunakan oleh orang tua di rumah bapak dan ibu sekalian untuk bisa melakukan deteksi dini seberapa jauh anaknya punya masalah, A itu adalah Attitude and Achievement terjemahannya pekerti dan prestasi, yang kedua adalah Big Brain and Big Heart jadi anak itu harus diajarkan supaya mereka menjaga otaknya dan menjaga hatinya supaya mereka punya pemahaman dan perilaku yang tentu saja sesuai dengan norma-norma,” papar Kasandra.
Menurut Kasandra lagi bahwa yangharus diperhatikan dalam A to G adalah C yakni Care and Love. Setiap orangtua wajib menanamkan nilai-nilai kasih sayang dan cinta kepada anak, agar anak bisa merasa dan bisa menampilkan kepada orang lain. Kemudian D, Dance and Exercise, dimana melalui menari dan bergerak akan menjadikan anak yang lebih sehat dan dapat mengaktivasi kapasitas otak mereka supaya mereka punya adrenalin yang baik.
“Kemudian E, Eat healthy food and healthy drinks, nah ini seringkali makan makanan yang sehat itu terluput gitu ya. Kemudian F, Fun Edutainment, belajar harus menyenangkan. Terakhir, G, yakni Good Quality of Sleep, kurang tidur pada anak merupakan sebuah tanda anak sudah mulai punya gangguan,” tutup Kasandra. © RED/AGUS SANTOSA