Tolong Beri Solusi Buat Jukir, LEGISLATOR DKI AUGUST HAMONANGAN : “Jangan Bisanya Cuma Menindak Mereka”

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Jangan bisanya cuma menindak seenaknya terhadap juru parkir (jukir) liar termasuk yang ada di minimarket, tapi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diminta untuk memberikan solusi. Segera keluarkan kebijakan yang juga pro terhadap mereka. Sebab, mereka juga butuh pekerjaan.

Harapan tersebut di atas ditegaskan Anggota Komisi B DPRD DKI, August Hamonangan, agar bisa memberikan jalan keluar. Langkah penertiban yang ada sekarang justru bakal memberikan dampak konflik sosial. Sedangkan solusi yang bisa diambil, tentu saja bisa dalam banyak hal.

August mencontohkan secara kongkrit, misalnya saja dengan cara memberikan pembinaan kepada jukir terdampak penertiban. Sedangkan pembinaan tersebut bisa saja dengan dijadikan sebagai pelaku atau relawan parkir resmi.

“Sebab, tidak semua Jukir itu nakal.  Barangkali ada yang bisa dijadikan relawan parkir misalnya. Karena itu, perlu ada pembinaan dari Dinas Perhubungan (Dishub) maupun dari Unit Pengelola Parkir,” tegas August saat rapat kerja bersama Dishub di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (13/5) kemarin.

Sama halnya dengan apa yang diutarakan oleh Anggota Komisi B DPRD DKI lainnya, yakni Muhammad Taufik Zulkifli. Seharusnya, kata dia, sebelum menggelar penertiban terhadap Jukir di minimarket, Pemprov DKI Jakarta perlu mengetahui duduk persoalan yang ada lebih dulu.

Dalam pandangannya tidak semua pengunjung atau pemilik minimarket merasa dirugikan dengan keberadaan juru parkir. “Saya melihat, sebenarnya mereka itu orang baik. Tujuannya mengatur supaya tidak berantakan parkirnya. Jadi, mungkin bisa dibuat kerjasama dengan minimarket,” katanya.

Meski begitu, imbuh Taufik, Pemprov DKI Jakarta tetap harus menindak tegas terhadap jukir liar yang bersifat premanisme. Terlebih hasil pendapatan dari Jukir liar tersebut dimanfaatkan oleh segelintir oknum.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menegaskan bakal membina Jukir liar di minimarket. Langkah pembinaan tersebut dilakukan secara humanis persuasif dengan tidak lagi menjadi Jukir liar di minimarket.

“Pada penertiban Jukir liar di minimarket itu yang akan kami lakukan adalah pembinaan secara humanis persuasif. Jadi artinya mereka akan kita bina agar tidak terjadi lagi yang namanya keluhan masyarakat terhadap tagihan biaya parkir di minimarket yang menyebabkan keresahan,” pungkas Syafrin. © RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Dihadiri Cagub Ridwan Kamil, ADI KURNIA Bersama AKSI Berbagi 5000 Sembako Murah di Condet Jaktim

Bukan Hanya dari Tokoh Masyarakat Jakarta, PRAMONO – BANG DOEL Kantongi ‘Peluru Emas’ Dukungan Ulama & Habaib

Arahan dari Kapolres Jakpus, PENYULUHAN ANTI TAWURAN & Kenakalan Remaja di SMPN 10 Jakarta