PosBeritaKota.com
Nasional

Lewat Rakordal 2024, MENKO POLHUKAM HADI TJAHJANTO Beri 4 Arahan Pengelolaan Perbatasan Negara

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Saat hadir dan sekaligus membuka acara Rapat Koordinasi Pengendalian (Rakordal) Pengelolaan Perbatasan Negara tahun 2020-2024 yang kembali diadakan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto menyampaikan 4 hal penting.

Sedangkan Rakordal tahun 2024 kali ini, diadakan di The Opus Grand Ballroom, The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (6/6/2024), juga diintegrasikan dengan acara Perencanaan Pembangunan Perbatasan Tahun 2025-2029.

Menko Hadi Tjahjanto selaku Ketua Pengarah BNPP, mengatakan bahwa pihaknya menaruh perhatian besar terhadap implementasi program-program pembangunan perbatasan.

Menurutnya bahwa di 2024 ini adalah tahun terakhir implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020 – 2024 dan Rencana Induk (Renduk) Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan (PBWN-KP) Tahun 2020 – 2024.

Dengan berakhirnya RPJMN dan Renduk tersebut, maka rapat koordinsi ini menjadi wadah yang sangat strategis untuk melakukan evaluasi secara komprehensif terhadap implementasi kebijakan PBWN-KP, yang diaktualisasikan dalam program kerja kementerian/lembaga pada 2020 hingga 2024.

“Jadi, melalui pelaksanaan rapat koordinasi ini, diharapkan dapat menghasilkan rumusan arah kebijakan dan strategi ke depan yang akan ditetapkan sebagai Rencana Pembangunan Tahun 2025 – 2029, baik dalam RPJMN maupun Renduk PBWN-KP secara komprehensif,” tuturnya.

Menko Hadi juga menerangkan bahwa sesuai dengan Nawacita yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada awal masa kepemimpinannya di tahun 2014 lalu, yaitu ‘Membangun dari Pinggiran‘, di mana negara hadir untuk mengubah kawasan perbatasan yang sering dianggap sebagai halaman belakang Indonesia menjadi beranda depan yang dapat dibanggakan.

“Oleh karenanya, wilayah perbatasan merupakan manifestasi kedaulatan negara yang memiliki nilai sangat strategis terkait harkat, martabat dan kehormatan, keutuhan wilayah serta kedaulatan negara,” imbuh Menko Hadi.

Lebih jauh, ia juga memberikan penjelasan terkait Indonesia secara geografis berbatasan darat dengan 3 negara serta berbatasan laut dengan 10 negara. Selain itu, Indonesia memiliki 111 Pulau-Pulau Kecil Terluar (PPKT).

Tentunya dengan luas wilayah Indonesia tersebut membuat kompleksitas permasalahan pengelolaan perbatasan, baik permasalahan pertahanan keamanan, kedaulatan maupun kesejahteraan masyarakat.

“Atas dasar tersebut, diharapkan BNPP dapat merumuskan dan menghasilkan kebijakan-kebijakan strategis program pembangunan perbatasan,” terang Menko Hadi, lagi.

Sebelum secara seremonial membuka Rakordal Pengelolaan Perbatasan Negara Tahun 2020-2024, Menko Hadi menyampaikan 4 arahan strategi terkait pengelolan perbatasan negara.

Arahan yang pertama, kementerian/lembaga anggota BNPP diimbau agar terus menjaga komitmen dan mengimplementasikan program pembangunan perbatasan tahun 2024 sesuai RPJM Nasional Tahun 2020 – 2024, yang telah ditetapkan dengan Perpres Nomor 18 Tahun 2020 dan Renduk PBWN-KP Tahun 2020 –2024.

Kedua, lanjut Menko Hadi, dalam rangka perencanaan pembangunan perbatasan tahun 2025 –2029, perlu dilakukannya pencermatan terhadap sasaran dan target pembangunan perbatasan yang belum tercapai sehingga keberlanjutannya dapat terakomodir dalam rencana pembangunan ke depan.

“Selanjutnya dalam menentukan arah kebijakan dan strategi pembangunan ke depan, saya berharap kita kritis melihat kebutuhan aktual di perbatasan, sehingga visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih dapat diwujudkan,” terang Menko Hadi lagi.

Arahan ketiga yang disampaikan Menko Hadi, yakni, dalam rangka mewujudkan visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden terpilih, agar seluruh kementerian/lembaga anggota BNPP teguh menjaga komitmen serta menetapkan program pembangunan perbatasan dalam masing-masing rencana kerjanya.

Menko Hadi menyampaikan arahan keempat yakni, keamanan merupakan stimulus bagi terlaksananya pembangunan. “Oleh karenanya seluruh stakeholder terkait baik di pusat maupun daerah perlu mewaspadai potensi ancaman dan gangguan yang masuk melalui perbatasan,” pungkasnya.

Sebelumnya, dalam pembukaan Rakordal Tahun 2024, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Rachmat Gobel selaku Ketua Tim Pengawas DPR RI Tentang Pembangunan Perbatasan dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian selaku Kepala BNPP juga turut menyampaikan kata sambutan.

Selain itu nampak hadir Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris BNPP, Robert Simbolon yang di awal acara turut memberikan laporan awal teknis pelaksanaan Rakordal Pengelolaan Kawasan Perbatasan Negara Tahun 2024.

Tak ketinggalan turut hadir dalam acara tersebut sebanyak 62 pejabat kementerian dan lembaga teknis yang bertugas dalam pembangunan dan pengelolaan kawasan perbatasan negara; 18 orang Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah (BPPD) Provinsi; dan 54 orang Kepala BPPD Kabupaten/Kota.

Ikut hadir pula Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten/ kota sebanyak 54 orang dan camat yang berada di Lokasi Prioritas (Lokpri) pembangunan perbatasan negara sebanyak 54 orang. 168 camat di Lokpri lainnya akan menyimak pembahasan secara daring. © RED/REL/AGUS SANTOSA

Related posts

Buntut Mutasi Jabatan di Malut, GUBERNUR ABDULAH Dilaporkan Bawaslu ke KPU

Redaksi Posberitakota

Pengusaha & Praktisi Bidang Ekonomi, ERIC SYAFUTRA Apresiasi Soal Peluncuran BPI Danantara Karena Untuk Kemakmuran Indonesia

Redaksi Posberitakota

Bakal Bentuk Satgas Nusantara, KADIV HUMAS POLRI Sebut Demi Cegah Polarisasi di Pemilu 2024

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang