Bagi Puluhan Relawan Tanggap Bencana, KMP & MTB Al Falah Sragen Jateng Kolaborasi Gelar Pelatihan

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Kolaborasi Masjid Pemberdaya (KMP) Regional Jawa Tengah- DI Yogyakarta bersama Masjid Tanggap Bencana (MTB) Al Falah Sragen, Jawa Tengah (Jateng), menggelar pelatihan bagi puluhan relawan peduli bencana, 13-15 Juli 2024.

Sedangkan pelatihan tentang kebencanaan itu sendiri, digelar di Masjid Al Falah Sragen dengan diikuti 30-an peserta yang merupakan perwakilan dari Takmir masjid di lingkungan Kabupaten Sragen. Selain itu juga menghadirkan narasumber yang profesional serta berkompeten terkait masalah penanganan bencana.

Untuk pelatihan MTB malah dibuka oleh Sekjen Kolaborasi Masjid Pemberdaya (KMP) Nasional, Imam Al Faruq yang juga dihadiri Ketua BPBD Kabupaten Sragen, R Triyono Putra maupun sejumlah perwakilan dari pihak terkait.

KMP berharap pelatihan kebencanaan ini akan menambah pengetahuan dan wawasan penanganan bencana bagi para relawan dari Takmir atau Marbot masjid. Sebab, bencana itu tidak hanya banjir, gempa atau kebakaran saja. Tetapi, penanganan korban kecelakaan lalu lintas juga menjadi bagian dari bencana,” ujarnya.

Ditambahkan Imam bahwa Masjid Al Falah merupakan yang kali pertama di Jawa Tengah karena memiliki program MTB. Namun begitu, KMP sendiri telah memiliki keanggotaan sebanyak 355 masjid dan ada pada 9 provinsi di Indonesia.

“Oleh karenanya, kita sangat berharap terhadap masjid-masjid lain yang ada di daerah-daerah, agar mau menjadi anggota KMP,” tutur Imam kepada POSBERITAKOTA dan SUARAKARYA yang tengah melakukan Perjalanan Liputan Religi Tahun 2024 ke Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Sabtu (13/4/2024).

Menurut pria kelahiran Blora satu ini bahwa pola kerjasama pendanaan antara Dompet Dhuafa dan DKM Al Falah Sragen Jateng untuk penyelenggaraan pelatihan tanggap bencana ini.

Selanjutnya, Imam kembali menjelaskan bahwa KMP ini hadir dengan memaksimalkan dan memfokuskan 5 pilar fungsi masjid itu sendiri.

Sedangkan fokus tersebut diantaranya yaitu fungsi baitullah, baitullmaal, baitul dakwah, baitul tarbiyah dan baitul muamalah. Harapannya, keberadaan masjid nantinya tidak hanya sebagai tempat beribadah. Namun dapat pula menjadi lembaga yang memegang amanah dari umat khususnya ZISWAF (Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf).

“Jadi, bukan hanya negara, kita jadikan masjid sebagai solusi untuk ummat. Harapanya setelah ini bakal ada kebermanfaatan yang dibawa oleh para Takmir untuk memajukan masjidnya, sesuai dengan 5 Pilar Masjid yang disebutkan,” imbuh dia, lagi.

Dalam pandangan Imam, janganlah hanya jadikan masjid sebagai tempat singgah untuk beribadah. Namun, jadikanlah sebagai solusi untuk memecahkan permasalahan. Jamaah kesulitan ekonomi, maka masjid dapat menjadi fasilitas untuk mengentaskan permasalahan tersebut.

“Jamaah yang kesulitan membayar biaya sekolah anaknya, maka masjid dapat membantu permasalahan tersebut dan lain sebagainya,” ucap Imam, lagi.

Imam Al Faruq menyebut ada 6 Visi KMP (Kolaborasi Masjid Pemberdaya) yang antara lain :

1. Meningkatkan peran signifikan Masjid dalam upaya pengentasan kemiskinan

2. Menyiapkan kepemimpinan generasi penerus Masjid melalui system kaderisasi pemuda dan remaja secara berkesinambungan.

3. Mengoptimalkan semua potensi sumberdaya Masjid untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran dan kesejahteraan jamaah dan masyarakat.

4. Mengelola dengan profesional syariat zakat, infaq, sedekah, wakaf dan kemanusiaan untuk kebermanfaatan yang lebih luas bagi jamaah dan masyarakat.

5. Mewujudkan sinergi dan kolaborasi. Mewujudkan sinergi dan kolaborasi antar anggota Masjid Pemberdaya untuk mempercepat tercapainya tujuan bersama.

6. Menjadikan masjid sebagai pusat gerakan dakwah syiar Islam.

Sementara itu Imam Al Faruq juga menambahkan bahwa Kolaborasi Masjid Pemberdaya (KMP) saat ini sedang menginisiasi tentang lahirnya undang-undang standardisasi Takmir dan Marbot Masjid di seluruh Indonesia. © RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Sambil Bawa Bantuan, KAPOLRI Tinjau Posko di Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi NTT

Upgrade Skill Hingga Mancanegara, DR AYU WIDYANINGRUM Raih Penghargaan Bergengsi ‘Beautypreneur Award 2024’

KKN di Rumah Ibadah, UNIVERSITAS IBNU CHALDUN JAKARTA Bikin Seminar Tema ‘Manajemen Keuangan Masjid’