JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Bagi seluruh camat dan lurah yang ada di wilayah DKI Jakarta, diminta agar bersinergi dalam pemeliharaan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA). Karena fasilitas ini dibuat agar menunjang aktivitas masyarakat.
Penegasan tersebut dikatakan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat menghadiri Peningkatan Kapasitas Keterpaduan Poktan (Kelompok Tani) di Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) sebagai Laboratorium PKK Tingkat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2024, di Auditorium Gedung PKK Melati Jaya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (15/8/2024).
“Karena itu, saya minta kepada para lurah. Ketika ada pergantian posisi atau pensiun, titip sampaikan kepada lurah yang baru, agar dapat meneruskan pemeliharaan RPTRA dan taman-taman lain yang sudah dibuat oleh lurah sebelumnya. Sebab, ini adalah tanggungjawab bersama. Jadi, jangan ditinggalkan,” pesannya.
Heru Budi menambahkan bahwa keberadaan RPTRA dan taman-taman lain di suatu wilayah dapat mendukung aktivitas masyarakat, terutama anak-anak. Di situ terdapat area bermain anak yang dekat dengan permukiman.
Pada bagian lain, Heru Budi juga mengajak para lurah untuk bersinergi dengan banyak pihak dalam membangun atau membuat RPTRA baru di wilayah mereka. Karena, lurah adalah ‘manajer kota’ yang harus memperhatikan wilayah. Justru ketiadaan RPTRA di sejumlah wilayah merupakan tantangan yang harus diselesaikan oleh camat dan lurah.
“Tentunya sebagai manajer kota, lurah harus keliling melihat setiap sudut wilayah. Harus melihat RPTRA yang sudah dibangun, tingkatkan fasilitasnya. Ada beberapa lurah yang saya lihat cukup inisiatif, menggaet perusahaan di sekitar wilayahnya untuk memberikan CSR berupa taman-taman baru. Hal itu bisa diterapkan juga di wilayah lain,” harapnya, lagi
Sementara itu Mirdyanti selaku Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi DKI Jakarta, menyampaikan 87,3% kelurahan telah mengisi formulir online terkait evaluasi kebermanfaatan RPTRA di setiap wilayah. Sebanyak 94,7% dari kelurahan yang mengisi, menjawab bahwa RPTRA sangat bermanfaat dan selebihnya sebesar 5,3% menjawab bermanfaat.
“Lalu, sebanyak 92,7% dari kelurahan tersebut menyatakan bahwa keberadaan RPTRA sangat penting sebagai sarana ruang publik yang ramah anak dan selebihnya sebesar 7,3% menjawab keberadaan RPTRA penting,” bebernya.
Mirdyanti melanjutkan bahwa sebanyak 57,7% kelurahan menyatakan kondisi RPTRA di wilayahnya sangat terawat, sebesar 35% kelurahan menyampaikan kondisi RPTRA terawat, dan sebesar 7,3% kelurahan menyatakan kondisi RPTRA biasa saja.
“Maka itu, saya berterima kasih kepada Bapak/Ibu yang telah berpartisipasi dan selanjutnya dapat kita jadikan sebagai evaluasi bersama untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat,” tutup Mirdyanti. © RED/AGUS SANTOSA