Program Hikmah di Masjid Istiqlal Jakarta, UNTUKMU AGAMAMU & Untukku Agamaku

OLEH : DR ABDUL ROSYID TEGUHKAN M.Pd

BERITA kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia mulai Branggal 3 – 6 September 2024 merupakan undangan dari umat Kristiani yang ada di Indonesia dan salah satu lawatan beliau adalah ke Masjid Istiqlal, berita ini menarik perhatian dunia akan kedatangan tokoh agama Nasrani ke Indonesia.

Umat Islam dengan jumlah mayoritas di Indonesia dengan kedatangan Paus Fransiskus dianggap sebagai kunjungan silaturahmi antar agama dan menghormatinya sebagai tamu negara.

Menilik dari sejarah umat Islam, ada seorang pemuka Yahudi namanya Abdullah bin Salam dari Bani Qunaigah, beliau berdoa kepada Tuhan agar minta dipanjangkan agar bertemu dengan Nabi akhir zaman Muhammad bin Abdullah, akhirnya beliau bertemu dan mengajukan 4 (empat) pertanyaan kepada Nabi Muhammad, pertanyaan tersebut dijawab semua oleh Rasulullah dan jawaban sesuai dengan petunjuk agamanya kemudian Abdullah bin Salam masuk Islam beserta seluruh keluarganya.

Sungguh mulai akhlak Rasulullah ketika menerima pemuka agama Yahudi tersebut, diajukan macam-macam pertanyaan dan dijawab dengan jawaban yang penuh kasih sayang, diantara pertanyaan dan jawaban terjadi dialog sebagai berikut: Ya Muhammad aku (Abdullah bin salam) bertanya 4 (empat) hal kepadamu.

Pertama, apa tanda pertama hari kiamat? Jawab Rasulullah, adanya api yang menggiring manusia dari Timur ke Barat. Kedua, apa menu makanan yang pertama kali dinikmati oleh para penghuni surga? Jawab Rasulullah, cuping hati ikan. Ketiga, mengapa anak mirip dengan bapaknya dan mengapa anak mirip dengan ibunya? Jawab Rasulullah jika bapaknya mencapai orgasme dulu pada saat berhubungan badan, maka anak itu mirip dengan bapaknya begitu juga sebaliknya. Pertanyaan keempat apa warna hitam yang terdapat di bulan? Jawab Rasulullah, dua matahari dan warna hitam yang engkau lihat adalah penghapusan.

Dialog Rasulullah dengan pemuka agama Yahudi saat ini dikenal dengan interfaith dialog, artinya hubungan baik antar sesama pemeluk agama yaitu dengan cara berdialog. Hal ini terekam dalam ayat terakhir Surah al-Kafirun “lakum diinukum waliyadiin” (untukmu agamamu dan untukku agamaku).

Kalau di Indonesia dikenal dengan FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) dibawah Kementerian Agama, forum ini mengumpulkan semua tokoh agama biasanya isu yang diangkat adalah tentang kemanusiaan karena terkait dengan kehidupan beragama. Umat Islam sangat menghormati para pemeluk agama lain bahkan keberadaan meraka dimuliakan oleh umat Islam. Salah satu contohnya adalah pada masa kekhalifahan Islam Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah mengangkat non muslim seperti nama Hunain bin Ishak yang menguasai empat bahasa (Arab, Suryani, Ibrani dan Persia), ada nama Abu Bishr Matta Ibn Yunus Al-Qunnai beliau seorang filsuf kristen di pemerintahan Bani Abbasiyah.

Perekrutan ini menandai bahwa para pemimpin umat Islam sangat menghormati para pemeluk agama lain, mereka whys diberikan kebebasan dalam memeluk agama yang mereka yakini dan tidak ada paksaan untuk masuk kedalam agama Islam. Selain itu juga untuk menghormati para pemilik pengetahuan sehingga bermanfaat untuk umat manusia.

Prinsipnya bahwa lakum dinukum walidain ini adalah masing-masing pemeluk agama diberi kebebasan untuk menjalankan agama yang mereka yakini. Bahkan dikisahkan pernah terjadi di masa Rasulullah, para pemuka Yahudi mau mendirikan Sinagog di Madinah, lalu Rasulullah meminta para sahabat untuk membantu membangun Sinagog tersebut.

Ketika masuk waktu shalat, sahabat Bilal bin Rabah melakukan adzan di
Masjid Nabawi, lalu para pemuka Yahudi mendengar kalimat adzan tersebut, lalu diantara pemuka Yahudi berbicara dengan sesamanya “kalimat adzan ini adalah kalimat mengajak kebaikan padahal kita juga membangun Sinagog juga untuk mengajak kebaikan, lalu mereka berembuk dan menyampaikan kepada Nabi Muhammad bahwa tanah yang mau mereka bangun Sinagog akhirnya diberikan kepada umat Islam.

Pertama, karena Rasulullah mengizinkan kami membangun Sinagog, kedua para sahabat membantu membangun tempat ibadah kami, ketiga ketika kami mendengar suara adzan semua isinya adalah ajakan kebaikan.

Begitu luar biasa akhlak Nabi Muhammad dan para sahabat, ini yang menjadikan ajaran Islam dapat diterima oleh seluruh manusia bahkan umat Islam pernah menguasai 2/3 (dua pertiga) dunia pada masa kekhalifahan Turki Usmani. Kedatangan pemuka agama ke Indonesia semoga membawa kedamaian dan persatuan para pemeluk agama untuk menjaga kelestarian manusia di planet bumi yang kita cinta. ® [***/goes]

Related posts

Goresan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, EPISTEMOLOGI MAKRIFAT (2)

Ceramah Maulid di Masjid Fatahillah Pemprov DKI, USTADZ SOLMED Ajak Jamaah Bertransformasi Diri & Ikuti Teladan Nabi

Goresan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, EPISTEMOLOGI Makrifat (1)