JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Integritas diri seseorang jika sudah bergaya hidup hedon yang lebih mempertontonkan kesenangan maupun kenikmatan lahir, boleh jadi punya kecenderungan rusak. Apalagi yang bersangkutan memiliki atau tengah dipercaya menduduki posisi penting di negeri ini sekelas menteri.
Atas dasar hal tersebut di atas, Prabowo Subianto sebagai Presiden RI terpilih, ‘diwanti – wanti‘ agar tak memasukan atau mengangkat sosok Jaksa Agung seperti Sanitiar (ST) Burhanuddin, karena memaksakan diri dengan bergaya hidup hedon.
“Sebab, gaya hidup hedon yang dipertontonkan Jaksa Agung ST Burhanuddin, sudah lama jadi sorotan namun hampir tak pernah mendapat teguran. Saya kira beranjak dari sinilah puncak kekecewaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah secara umum lalu berlanjut pada kritik hedonisme keluarga presiden,” sebut Sekretaris Pendiri Indonesia Audit Watch (IAW) Iskandar Sitorus dalam keterangannya yang dikutip POSBERITAKOTA, Rabu (16/10/2024).
Lantas, patut diketahui pula bahwa gaya hidup mewah ST Burhanuddin kembali menjadi sorotan, setelah tertangkap kamera mengenakan jam tangan diduga merek Hublot dan Richard Mille. Bahkan dalam foto yang beredar tersebut, terlihat jelas mengenakan jam tangan seharga miliaran rupiah ketika duduk berdampingan dengan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian.
Karenanya, Iskandar pun merasa tidak aneh dengan hobi ST Burhanuddin mengoleksi barang mewah. Pada awal-awal menjabat sebagai Jaksa Agung, ST Burhanuddin berani menunjukkan hobi naik motor gede bersama beberapa pejabat. Sebut saja di antaranya bersama mantan Ketua MPR Bambang Soesatyo. Bahkan hobinya itu hingga sekarang masih berlanjut menjadi bagian dari klub motor gede di Bandung, Jawa Barat.
Bukan hanya itu saja. Iskandar juga menyoroti mobil Mercedes Benz yang dipakai ST Burhanuddin. Mobil mewah pabrikan Jerman tersebut, tidak bisa disebut mobil dinas karena sesuai aturan menteri dan setingkat menteri kabinet pemerintahan Joko Widodo -Ma’ruf Amin periode 2019-2024, diwajibkan menggunakan mobil dinas Toyota Crown 2.5 HV G-Executive Hybrid.
Sedangkan koleksi lain dari Jaksa Agung ST Burhanuddin, yakni mobil listrik Hyundai Ioniq 5 dengan pelat RI-50 yang pengadaannya mengikuti Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022.
“Yang jelas, saya tidak bisa menebak jenis mobil Mercy yang digunakan ST Burhanuddin. Namun penting untuk dikritisi, karena menjadi bagian dari keterbukaan sebagai pejabat setingkat menteri di kabinet Jokowi yang kerap mengusung kesederhanaan,” celetuk Iskandar, menambahkan.
Melansir dari LHKPN periodik 2023, total kekayaan yang dimiliki ST Burhanuddin mencapai Rp 10,8 miliar. Antara lain terdiri atas tanah dan bangunan senilai Rp 5,3 miliar yang tersebar di Bandung Barat dan Tangerang Selatan, alat transportasi dan mesin senilai Rp 44.3 juta, harta bergerak lainnya Rp 350 juta serta kas dan setara kas Rp 6,1 miliar.
Sementara berdasarkan dari data LHKPN yang sama, ST Burhanuddin tidak melaporkan jam mewah, motor gede dan mobil Mercy dan Toyota Land Cruiser. Namun soal ini pernah coba ditanyakan langsung kepada ST Burhanuddin melalui pesan WhatApp (WA) namun hingga artikel ini diturunkan tidak pernah merespons.
“Jadi, wajar jika akhirnya publik bertanya-tanya, karena ada ketidaksesuaian antara omongan dan fakta. Selain Mercy dan mobil listrik, Toyota Land Cruiser yang digunakan Jaksa Agung juga pernah ramai dikritik. Tentu, kita dibuat miris melihat kemewahan pejabat semacam gaya hidup ST Burhanuddin,” kritik Iskandar, lagi.
Dari hasil pengamatannya, Iskandar lantas menyindir segogyanya ST Burhanuddin agar sungguh – sungguh membaca data Badan Pusat Statistik (BPS), dimana kelas menengah Indonesia mengalami penurunan dan bahkan terjadi deflasi berturut-turut selama 5 bulan belakangan ini.
“Tak bisa dipungkiri bahwa daya beli sebagian masyarakat Indonesia sedang turun, tetapi ST Burhanuddin justru malah hidup bermewah-mewah. Sepertinya buta mata dan hati terhadap regulasi dan kondisi yang ada sekarang. Maka itu, kami minta agar Presiden RI yang baru nanti, supaya tidak memilih pejabat yang rendah kelas moralnya, seperti Jaksa Agung ST Burhanuddin,” pungkas Iskandar Sitorus. ® RED/AGUS SANTOSA