Presiden Baru, Menteri pun Berwajah Gress : “Meretas Jalan Menuju Indonesia Emas 2045”

OLEH : SUGIYANTO (SGY) – EMIK

SETIDAKNYA, ada tiga alasan logis yang mendukung pentingnya menghadirkan wajah-wajah baru di kabinet dengan kepemimpinan yang baru.

Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto, telah memanggil calon menteri, wakil menteri (wamen), dan kepala badan yang akan mengisi kabinetnya mendatang. Pemanggilan ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada 14 dan 15 Oktober 2024, di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta.

Pada Senin, 14 Oktober 2024, Presiden terpilih Prabowo memanggil setidaknya 49 calon menteri dari berbagai latar belakang seperti kader partai politik, akademisi, birokrat, pengusaha, hingga pegiat hak asasi manusia (HAM). Keesokan harinya, Selasa 15 Oktober 2024, Prabowo kembali memanggil sekitar 59 calon wamen dan kepala badan.

Ditengah antusiasme publik yang berharap akan hadirnya wajah-wajah baru yang membawa perubahan, sayangnya masih muncul beberapa nama lama dari era Presiden Jokowi. Meskipun tidak perlu menyebutkan nama-nama tersebut, publik sudah mengetahuinya.

Dalam konteks tersebut, tentu saja Prabowo sebagai Presiden terpilih, memiliki hak prerogatif untuk memilih siapa saja yang ia anggap layak mengisi kabinetnya, termasuk jika ia memutuskan mempertahankan menteri lama. Namun, pertanyaan yang muncul adalah: apakah tidak ada lagi calon menteri baru yang hebat, pintar, dan cerdas dari sekitar 275 juta penduduk Indonesia sehingga harus tetap menggunakan menteri – menteri dari era Jokowi?

Sebagai rakyat dan pendukung, kami tentu menghormati dan mendukung setiap keputusan yang diambil oleh Presiden terpilih. Namun, kami juga tidak bisa menghindari perasaan jenuh melihat wajah-wajah lama di saat harapan baru telah hadir dengan pemimpin baru.

Setidaknya, ada tiga alasan logis yang mendukung pentingnya menghadirkan wajah-wajah baru di kabinet dengan kepemimpinan yang baru.

Alasan pertama adalah untuk mendukung pembaruan guna mencapai visi baru. Pada Pilpres Februari 2024, Prabowo, yang didukung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM), mengusung visi ‘Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045’.

Setiap pemerintahan baru seharusnya membawa semangat perubahan yang berbeda dari pemerintahan sebelumnya. Oleh karena itu, penting untuk menghadirkan sosok-sosok baru yang mampu membawa energi dan perspektif segar.

Indonesia saat ini menghadapi tantangan baru di bidang ekonomi, politik, dan sosial, yang membutuhkan pemimpin-pemimpin dengan terobosan dan solusi inovatif. Menggunakan menteri dari era Jokowi bisa saja menghambat perubahan yang diharapkan rakyat di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto.

Alasan kedua adalah untuk mengoptimalkan potensi besar dari 275 juta penduduk Indonesia. Dengan populasi yang begitu besar, tentu ada banyak sosok hebat dan berintegritas yang bisa mengisi posisi menteri atau kepala badan.

Memberikan kesempatan kepada figur-figur baru berarti memberikan ruang bagi talenta-talenta bangsa untuk berkontribusi dalam pembangunan negara. Langkah ini juga mencerminkan bahwa pemerintahan Prabowo siap menggandeng generasi baru yang lebih relevan dengan dinamika zaman.

Alasan ketiga adalah untuk menghindari beban psikologis bagi masyarakat. Menghadirkan wajah-wajah lama yang sudah lama menjabat dapat menimbulkan kejenuhan di kalangan masyarakat.

Rakyat menginginkan perubahan yang nyata, dan salah satu langkah pertama adalah menampilkan jajaran kabinet yang benar-benar baru. Ini akan menumbuhkan optimisme tentang masa depan Indonesia.

Dengan menghadirkan figur-figur baru yang segar, pemerintah dapat mendorong semangat masyarakat untuk percaya bahwa perubahan yang diinginkan akan segera terwujud. Langkah ini juga bisa melahirkan harapan baru bagi rakyat Indonesia dalam mendukung visi Prabowo Subianto menuju Indonesia Emas 2045.

SOLUSI TENGAH : MASA JABATAN SEMENTARA

Sebagai solusi, kami mengusulkan adanya masa jabatan sementara selama 3 hingga 6 bulan bagi menteri dari pemerintahan lama. Ini akan memberikan kesempatan bagi mereka untuk membuktikan kinerjanya di bawah kepemimpinan Prabowo.

Setelah itu, posisi-posisi tersebut dapat diisi oleh figur baru yang diharapkan mampu membawa semangat dan harapan baru. Ini adalah jalan tengah yang dapat menjaga stabilitas sekaligus membuka pintu pembaruan.

Akhirnya, pilihan tetap berada di tangan Presiden terpilih. Sebagai pendukung, kami menghormati setiap keputusan beliau. Namun, harapan kami adalah agar Prabowo Subianto, sebagai Presiden baru, memberikan kesempatan kepada figur-figur baru yang siap membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. ® [***/goes]

(Penulis adalah Sugiyato (SGY)-Emik, Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (Hasrat) dan Relawan Mandiri Pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024)

Related posts

Rasanya Sulit Tembus 51 Persen, PILKADA JAKARTA 2024 Bakal Melalui Dua Putaran

Siapa Lebih Unggul di Pilkada Jakarta, DUEL STRATEGI Tim Sukses Prasetyo Edi Marsudi versus Ahmad Riza Patria

10 Tahun Era Jokowi, PERS NASIONAL Darurat Kelembagaan – Krisis Identitas & Expansi Bisnis Masif Kurang Etika