JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Operasi Nusantara Cooling System terus dilakukan guna mencegah terjadinya polarisasi dalam Pilkada Serentak 2024. Demikian pernyataan Kapolri Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo, Senin (11/11) 2024) kemarin saaat hadir dalam rapat bersama Komisi III DPR di Gedung MPR/DPR/DPD RI.
“Kami concern terkait dengan masalah potensi polarisasi yang akan terjadi karena ini dilakukan serentak. Maka itu, kami pun menggelar Satgas Nusantara Cooling System,” tegas Jenderal Listyo Sigit.
Kapolri juga menyebut bahwabhasil survei Global Risk Report 2024, menunjukkan bahwa misinformasi dan disinformasi menjadi faktor utama terjadinya polarisasi saat Pilkada. Karena itulah, Polri pun telah melakukan sejumlah upaya dalam memitigasi hal tersebut.
“Seperti kita tahu bahwa dari hasil survei Global Risk Report 2024, misinformasi dan disinformasi menempati peringkat pertama dan berpotensi dapat mengganggu keamanan, termasuk tentunya penyelenggaraan Pilkada 2024,” benernya.
Pada bagian lain, Kapolri juga mengutarakan bahwa jajarannya turut menggandeng Komdigi dalam melakukan pemblokiran laman yang menyebarkan berita bohong. Polri juga akan menggelorakan narasi besar menjaga persatuan di atas kepentingan golongan selama proses gelaran Pilkada Serentak.
Menurutnya bahwa upaya yang telah dilakukan saat ini berupa kegiatan sambang, sosialisasi dan patroli siber. Jajarannya juga sudah menggelorakan upaya menjaga persatuan dan kesatuan di atas kepentingan kelompok.
Jenderal Listyo Sigit selanjutnya menyampaikan bahwa langkah – langkah kontra-polarisasi itu dapat menurunkan polarisasi menurut survei. Meski begitu, Kapolri mengatakan pihaknya terus berkomitmen menumpas permasalahan ini lantaran belum hilang sepenuhnya.
“Syukur alhamdulillah dari penelitian Soderborg dan juga Burhanuddin Muhtadi, tingkat polarisasi masyarakat Indonesia turun signifikan berkat upaya kontra-polarisasi berupa cooling system. Namun kita sadari bahwa polarisasi di Indonesia tidak hilang sepenuhnya karena masih ada garis pemisah terkait dengan masalah identitas tertentu, isu SARA, masalah ekonomi dan kesenjangan, dan hal-hal yang bersifat laten yang dapat dimobilisasi. Ini tentunya menjadi perhatian kami,” ucap Kapolri, mengakhiri. ® RED/ FATHONIE AG/EDITOR : GOES