Ke Disparekraf DKI, KOMISI B DPRD Minta Agar Ditingkatkan Wisatawan Kunjungi Kota Tua

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Melalui rapat kerjasama dengan eksekutif, Komisi B DPRD meminta agar Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta, dapat meningkatkan pelayanan di sektor pariwisata ke Kota Tua. Hal itu sebagai upaya mewujudkan Jakarta sebagai Kota Global.

Sekretaris Komisi B DPRD DKI Jakarta Muhammad Lefy, mengingatkan hal tersebut, Rabu (20/11/2024) saat menggelar rapat kerja bersama eksekutif di Grand Cempaka Resort dan Convention, Bogor, Jawa Barat.

Menurut Lefy bahwa langkah pengembangan wisata di Kota Tua, dimana sebagai ikon Jakarta sangat diperlukan guna menunjang potensi wisatawan, setelah Jakarta tak lagi menyandang status sebagai ibukota.

Jika Jakarta ditetapkan menjadi pusat ekonomi dan wisata unggulan dengan berbagai potensi yang dimiliki, jelas harus ada upaya ke arah itu secara sungguh-sungguh.  “Jadi, kita kepengen Jakarta jadi ikon Indonesia. Ini kan barometer Indonesia. Nah, kalau Kota Tua kita jelek, lantas bagaimana dong! ” Begitu ucap Lefy dengan tanda tanya.

Harapan senada juga disampaikan Nur Afni Sajim, Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta. Dalam pandangannya, upaya atau langkah pengembangan wisata Kota Tua, jelas sangat diperlukan karena mengingat sebagai kawasan bersejarah.

Disebutkan bahwa daerah yang kerap mendapat julukan sebagai ‘Batavia Lama‘ tersebut, juga terdapat fasilitas sisa-sisa peninggalan masa Kolonial Belanda yang tentu saja banyak menyimpan berbagai bangunan arsitektur khas.

Bahkan sampai sekarang ini, bangunan-bangunan atau gedung yang ada di Kota Tua, masih terjaga dengan baik. Sebut saja seperti Museum Fatahillah, Taman Fatahillah dan banyak lagi bangunan lainnya.

Seperti diketahui terdapat pula bangunan yang difungsikan sebagai museum, restoran, galeri seni dan toko-toko suvenir. Tak ajak bahwa kawasan Kota Tua ternyata masih tetap eksis di mata wisatawan domestik hingga wisatawan mancanegara.

Pada bagian akhir, Nur Afni juga menilai bahwa Musem Fatahillah yang berada di kawasan Kota Tua, memiliki peran penting dalam pengintegrasian ekonomi transnasional dan menawarkan nilai-nilai budaya yang menarik bagi wisatawan.

“Dalam hal ini, jelas kita tidak boleh lupa dengan sejarah. Sebab, kalau kita keluar negeri, Kota Tua-nya dipromosikan begitu besar. Termasuk museum-museum yang banyak menyimpan cerita dan hasil peninggalan yang bisa dijadikan sebagai jejak sejarah Indonesia umumnya dan khususnya Kota Jakarta,” pungkas Nur Afni. ® RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Yapena Rayakan Hari Anak Sedunia,      HJ ERNA SANTOSO Sekaligus Santuni Sekolah PAUD Gratis di Pisangan Baru Jaktim

Bukan Cuma Aman & Stabil, PJ GUBERNUR TEGUH SETYABUDI Jamin Jakarta Tetap Terkendali Jelang Pilkada Serentak 2024

Bisa Mencapai Rp 1 Triliun, KOMISI C DPRD DKI JAKARTA Targetkan Pendapatan Restribusi 20 SKPD di Tahun 2025