KARAWANG (POSBERITAKOTA) – Seperti diketahui bersama, Pemerintah Kabupaten Karawang melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) bersama Kementerian Agama (Kemenag RI) Kabupaten Karawang, baru saja melaksanakan pendataan guru ngaji.
Mereka para guru ngaji harus mengikuti proses validasi dan verifikasi, guna memastikan siapa saja yang layak untuk mendapatkan bantuan insentif dari Pemkab Karawang. Tapi, tentu yang bisa dipastikan punya kapasitas keilmuan dan baca Al-Qur’an. Dari situlah bisa disebut benar-benar sebagai guru ngaji.
Namun dibalik pelaksanaan proses verifikasi dan validasi guru ngaji, ada yang malah tidak bisa baca Al-Qur’an. Hanya ada satu dua dan artinya tidak myoritas. Berangkat dari hasil test, kemudian bakal ditetapkan mereka yang layak mendapat bantuan insentif dari Pemkab Karawang.
Diminta menanggapi hal di atas, Ustadz Dasim ikut memberikan apresiasinya baik ke Pemkab maupun Kemenag di Kabupaten Karawang. Kenapa? Karena memang sudah selayaknya keberadaan guru-guru ngaji, mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
“Yang pasti harus kita dorong apa yang menjadi program tersebut. Apalagi hal itu merupakan program Pemkab melalui bagian kesejahteraan rakyat (Kesra) bersama dan Kemenag Kabupaten Karawang,” tegasnya kepada POSBERITAKOTA, Sabtu (28/12/2024) malam.
Ustadz Dasim yang juga dikenal sebagai dosen untuk mata kuliah Agama Islam di salah satu universitas swasta di Karawang, menyebutkan bahwa tidak mudah untuk menjadi guru ngaji, apalagi harus konsisten mengajar setiap waktunya.
“Sebab, hal itu harus datang dari panggilan jiwa. Jadi juga bukan semata-mata untuk mencari materi. Tidak sedikit dari mereka, justru menjalani dengan ikhlas, berharap ridho Allah SWT, tentu saja dengan berharap punya nilai ibadah,” tegasnya.
Oleh karenanya sebagai pesan secara terbuka terhadap para guru ngaji, yakni untuk terus meningkatkan kemampuannya. Bahkan harus memiliki metode khusus, sampai akhirnya bisa lulus mendapatkan Syahadah dan disebut layak untuk mengajar.
Ustadz Dasim pun memberi contoh di Desa Cengkong atau tepatnya di Masjid Almuna, DTA ANNUR, Pengajian Alalim Bukit Gading Residence dan Ponpes Gema Insan Cendikia Kedungsari Desa Cengkong, Kecamatan Purwasari di Kabupaten Karawang.
“Mereka para guru ngaji, banyak yang menjalani dengan penuh suka cita. Tidak mengenal lelah untuk perjuangan waktu, keuangan dan termasuk waktu kebersamaan dengan keluarga. Alhamdulillah, mereka bisa istiqomah, karena berkat adanya penyuluhan dari Kemenag Desa Cengkong,” ucapnya.
Sebagai bagian akhir, Ustadz Dasim mengatakan bahwa begitu besar jasa para guru ngaji. “Mereka itu jasanya sangat besar, terutama di dalam meletakan dasar-dasar agama, khususnya terhadap anak-anak di usia dini,” pungkasnya. © RED/AGUS SANTOSA