JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Dalam rangka meningkatkan keselamatan warga dan meminimalkan risiko kebakaran, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta terus melakukan berbagai langkah pencegahan serta upaya mitigasi yang komprehensif.
Terhadap upaya tersebut diutarakan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, Selasa (21/1/2025) kemarin pada Jakarta Update Edisi Kedua.
“Jadi, terkait sarana dan prasarana, kami saat ini memiliki 172 Pos Pemadam Kebakaran dari 267 kelurahan. Idealnya, setiap kelurahan memiliki pos pemadam kebakaran. Secara personel, kami juga masih sangat kurang, untuk itu kami berupaya membantuk relawan pemadam kebakaran di tingkat kelurahan untuk mencapai waktu tanggap yang optimal,” terang Satriadi.
Namun sebagai langkah antisipasi tambahan, Dinas Gulkarmat DKI Jakarta telah memasang 42 hidran mandiri di daerah rawan kebakaran. Selain itu, alat pemadam api ringan (APAR) secara rutin diadakan dengan target minimal setiap RT memiliki dua unit APAR.
“Kami akan terus bekerja keras dalam hal ini. Namun, keberhasilan upaya ini memerlukan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat,” tegas Satriadi, lagi.
Sedangkan langkah sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat, juga menjadi fokus utama Dinas Gulkarmat DKI Jakarta dalam rangka pencegahan kebakaran. Bentuk sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di antaranya melalui balai warga di Pos RW, petugas yang sosialisasi melalui pengeras suara (woro-woro) di tempat – tempat pemukiman padat penduduk, kerjasama dengan DKM masjid untuk mengimbau pencegahan kebakaran.
Selain itu melalui program penempelan stiker cegah kebakaran yang bekerja sama dengan lurah serta RW dan RT di seluruh wilayah DKI Jakarta. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menangani potensi kebakaran di lingkungan masing-masing secara dini. Sepanjang tahun 2024 Dinas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta telah melakukan sebanyak 4.474 RW yang tersosialisasi di lima wilayah DKI Jakarta.
Sementara itu terkait pengawasan bangunan di DKI Jakarta, Satriadi mengungkapkan bahwa setiap tahun Dinas Gulkarmat mengeluarkan sertifikat keselamatan kebakaran bagi gedung-gedung yang memenuhi syarat.
“Setidaknya, masih ada beberapa gedung yang tidak memenuhi syarat. Namun biasanya mereka sedang dalam proses perbaikan. Kami tidak langsung menutup atau mengeksekusi gedung tersebut, melainkan melakukan pembinaan terlebih dahulu,” urainya.
Pada bagian lain lagi, Dinas Gulkarmat DKI Jakarta juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kesiapan dan kapasitas dalam menghadapi risiko kebakaran. Dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan risiko kebakaran dapat diminimalkan secara signifikan.
“Makanya, bagi para pengelola gedung dihimbau untuk memastikan prasarana dan sarana mitigasi kebakarannya dalam keadaan optimal,” pungkas Satriadi. © RED/AGUS SANTOSA