JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menggelar acara Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama di JCC Cendrawasih Ballroom, Senayan, Jakarta, Sabtu (15/3/2025.
Bahka acara itu sendiri menjadi momentum penting bagi KADIN Indonesia dalam mengukuhkan kepengurusan periode 2024-2029. Termasuk pengangkatan Prof Dr Muhammad M Said sebagai Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Perencanaan dan Pengembangan Ekonomi Mikro dan Makro Syariah.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir sejumlah tokoh nasional. Mereka antara lain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding, Menkop UKM Budi Arie Setiadi, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menteri PKP Maruarar Sirait, Menteri Agama Nasaruddin Umar serta Kepala BGN Dadan Hindayana.
Hadir pula tokoh senior KADIN di antaranya Rosan Roeslani, Aburizal Bakrie, Arsjad Rasjid dan Ketua Umum KADIN Indonesia, Anindya N. Bakrie. Selain pengukuhan kepengurusan, KADIN Indonesia bersama Kementerian Koperasi juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang pengembangan Koperasi Desa Merah Putih.
Ketua Umum KADIN Indonesia, Anindya Bakrie, menegaskan bahwa kerjasama ini bertujuan memperkuat ekonomi kerakyatan berbasis inklusif.
Disebutkan bahwa dedikasi Prof Dr Muhammad M Said untuk Ekonomi Syariah sebagai akademisi dan praktisi ekonomi syariah. Selain itu telah aktif dalam berbagai organisasi dan inisiatif pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.
Untuk saat ini, ia menjabat sebagai Guru Besar Ekonomi Syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta menjadi Ketua Dewan Pembina UMKM Naik Kelas DKI Jakarta dan Anggota Penasehat UMKM Naik Kelas se-Indonesia.
Sebagai putra daerah dari Bima, Nusa Tenggara Barat, Prof Dr M Muhammad memiliki visi besar untuk menjadikan ekonomi syariah sebagai pilar utama dalam pembangunan nasional. Dalam wawancara usai pengukuhan, ia menyampaikan rasa syukur dan tekadnya untuk mengembangkan sektor ekonomi syariah yang lebih inklusif.
“Bergabung dengan KADIN Indonesia adalah kesempatan besar untuk mengembangkan konsep ekonomi syariah yang lebih progresif dan berdaya saing. Saya berkomitmen untuk memperkuat peran ekonomi mikro dan makro syariah dalam berbagai sektor, termasuk dalam penguatan UMKM dan industri halal,” ujar Prof. Muhammad.
Pembangunan Ekonomi Syariah di Wilayah Perbatasan
Sebagai alumni Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) 23/2021 LEMHANNAS RI, Prof Dr Muhammad memiliki perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi di wilayah perbatasan. Ia menyoroti bahwa daerah perbatasan memiliki potensi ekonomi yang besar, namun masih menghadapi tantangan seperti ketimpangan infrastruktur, penyelundupan, dan perdagangan manusia.
Selain itu wilayah perbatasan juga menjadi area yang rentan terhadap penyebaran ideologi radikalisme. Sebagai Anggota Kelompok Ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Prof. Muhammad menekankan bahwa ekonomi syariah dapat menjadi solusi bagi stabilitas sosial dan ekonomi di daerah-daerah rawan.
“Ketimpangan ekonomi sering kali menjadi celah bagi kelompok ekstremis untuk menyebarkan pengaruh mereka. Dengan memperkuat ekonomi berbasis syariah -melalui koperasi, UMKM, dan lembaga keuangan mikro -kita bisa memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan serta memperkuat ketahanan nasional,” jelasnya.
Inisiatif dan Program Strategis
Sebagai bagian dari kepengurusan KADIN Indonesia, Prof Dr Muhammad telah menginisiasi berbagai langkah strategis, antara lain audiensi dengan Kementerian PUPR untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah perbatasan, Kolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UMKM dalam mengembangkan kebijakan ekonomi mikro berbasis koperasi, Pelaksanaan Training of Trainers (TOT) bagi perwakilan dari berbagai wilayah perbatasan untuk meningkatkan kapasitas SDM dalam pengelolaan keuangan syariah, dan Penelitian dan pengembangan teknologi agriponik di Ciracas, Jakarta Timur, yang dapat menjadi solusi ketahanan pangan di daerah terpencil.
Selain itu lagi, Prof Dr Muhammad juga dipercaya oleh Wakil Ketua Umum Edy Suryadi, yakni untuk memimpin sejumlah pertemuan bilateral penting, di antaranya Pertemuan dengan Dewan Perniagaan Usahawan Malaysia (DPUM) di Menara KADIN, dan penandatanganan MoU antara perusahaan Malaysia dan Indonesia di Westin Hotel, Jakarta, serta pertemuan strategis dengan Lembaga Amil Zakat di Swiss-Bel Residence untuk memperkuat peran zakat dalam ekonomi syariah.
Harapan dan visi kedepan
Menanggapi peran barunya di KADIN Indonesia, Prof. Muhammad menegaskan bahwa tanggung jawab ini bukan sekadar jabatan, tetapi amanah besar untuk mewujudkan program kerja yang berdampak luas bagi masyarakat.
“Pengukuhan ini bukan hanya seremonial, tetapi awal dari kerja nyata. Saya berharap seluruh pengurus KADIN yang telah dikukuhkan dapat bekerja dengan dedikasi penuh, demi kemajuan ekonomi syariah yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ungkapnya. Di akhir wawancara, Prof Dr Muhammad menyampaikan harapannya agar semua program yang telah dirancang dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Semoga Allah SWT membimbing setiap langkah kita dalam membangun ekonomi Indonesia yang lebih baik dan berkeadilan,” tutupnya. © REL/AGUS SANTOSA