Cuma 2 Hari Mengubah Hidup, SAAT 100 ANAK YATIM & DHUAFA Belajar Jadi Pemimpin Muda

JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Tak lebih dari seratusan anak yatim dan dhuafa, berkumpul dengan wajah penuh semangat, bertempat di Azana Hotel Jakarta pada pagi yang cerah. Mereka pun hadir dalam Pesantren Kilat 2025 ‘Initiative Young Leader’, sebuah program istimewa hasil kolaborasi Human Initiative dan Paragon Corp. Dua hari berikutnya akan menjadi momen yang tak akan pernah mereka lupakan.

Selaku Eksekutif Vice President ParagonCorp, Miftahuddin Amin, mengungkapkan apresiasinya terhadap program ini: “Kami percaya setiap anak Indonesia memiliki potensi menjadi pemimpin masa depan. Bahkan, melalui program ini, kami ingin menanamkan nilai-nilai kepemimpinan sekaligus memberikan kesempatan yang setara bagi anak-anak untuk berkembang. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam membangun generasi muda yang tangguh dan berkarakter.”

MEMBANGUN KEPEMIMPINAN & KARAKTER

Kegiatan dimulai dengan pembiasaan ibadah harian, dari tilawah Quran hingga shalat tahajud, menanamkan nilai bahwa “Ibadah adalah pondasi kepemimpinan sejati.” Suara mereka yang murni bergema di ruangan megah hotel itu. Kang Purwa melatih public speaking, mengubah anak-anak yang awalnya malu menjadi berani berbicara di depan umum.

Mba Arie membagikan motivasi inspiratif: “Tidak ada yang tidak mungkin untuk dicapai. Setiap orang bisa sukses asalkan memiliki tekad dan semangat pantang menyerah.” Beliau juga memberikan beasiswa leadership senilai Rp4 juta untuk dua anak terpilih.

Kak Alwi menambahkan sesi tentang kepemimpinan yang menginspirasi, menekankan bahwa memimpin diri sendiri adalah langkah awal menuju kepemimpinan sejati.

Malam harinya, Ustaz Salman (mantan personel Sheila On 7) memukau peserta dengan kisah keteladanan Rasulullah SAW. Dengan gaya santai tapi mendalam, ia berhasil membuat anak-anak jatuh cinta pada sosok Rasulullah SAW. Tak sedikit mata yang berkaca-kaca saat mendengar kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW.

Menguatkan Ikatan Keluarga
Keesokan harinya, para ibu bergabung dalam sesi parenting khusus. Ruangan hotel yang megah itu bergema dengan tawa dan tangis haru. Saat anak-anak menulis surat cinta untuk ibu mereka, banyak jemari mungil yang gemetar menuliskan kata-kata tulus.

“Maafkan kalau aku sering membantah. Aku sayang Ibu,” tulis seorang anak dengan huruf yang masih kikuk.

Sang ibu tak kuasa menahan air mata. “Selama ini saya tidak menyadari perasaan anak saya,” ujarnya lirih.

Dalam sesi ini, Ayah Febri berbagi pandangan tentang pentingnya komunikasi yang hangat dalam keluarga. Peserta belajar bagaimana membangun hubungan yang lebih kuat dengan orang tua melalui keterbukaan dan kasih sayang.

Tak kalah mengharukan, para ibu pun membalas dengan surat wasiat berisi doa dan harapan. “Nak, jika suatu hari Ibu tak lagi di sisimu, ingatlah Ibu selalu bangga padamu,” tulis seorang ibu dengan tangan bergetar.

Boy Mareta, GM Retail Partnership Human Initiative, juga menyampaikan harapannya terhadap program ini: “Kami percaya bahwa kepemimpinan bukan hanya tentang menjadi yang terdepan, tetapi juga tentang memiliki hati yang peduli dan mau berkontribusi bagi sesama. Kami berharap program ini menanamkan nilai-nilai tersebut kepada anak-anak sejak dini.”

Ketika acara usai, perubahan nyata terlihat pada setiap peserta. Anak yang kemarin masih malu, kini berani menyapa dengan percaya diri. Yang awalnya ogah-ogahan mengaji, sekarang rajin membuka mushaf. Para orangtua pun pulang dengan pemahaman baru tentang pentingnya komunikasi dalam keluarga.

Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung program ini. Bagi yang ingin berpartisipasi dalam gerakan serupa, kunjungi solusipeduli.org. Bersama, kita bisa menciptakan lebih banyak lagi momen berharga yang mengubah hidup anak-anak Indonesia.

Kolaborasi Human Initiative dan Paragon Corp ini membuktikan bahwa dua hari memang singkat, tapi cukup untuk menanam benih kebaikan yang akan terus tumbuh berkembang. Karena setiap anak berhak menjadi pemimpin, dan setiap kebaikan pasti akan berbuah manis. #SalingMenguatkan #LangkahKebaikan. © RED/AGUS SANTOSA

Related posts

Dalam Khutbah Jumat, USTADZ SAEFUL AZIZ Sebut Ramadhan Bisa Membentuk Pribadi Muslim yang Lebih Bertaqwa

Menutup Berbagi Takjil Ramadhan, PROGRAM JUMAT BERKAH Aksi Wartawan dalam Bentuk Ibadah Sosial

Lewat Karya Single ‘Nikmat Mana yang Kau Dustakan’, ARDIAN CHOLID Beri Pesan Moral ke Kita Harus Pandai Bersyukur