JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Ferry Juan SH selaku Ketua Umum Baladhika Karya Soksi (Ketum BKS), menyingkapi kondisi terakhir terkait keberadaan sejumlah organisasi profesi/kepemudaan yang ada di Tanah Air. Terlebih sampai mencuatkan pro dan kontra di masyarakat, terutama soal seragam loreng, sehingga pihaknya perlu memberikan klarifikasi atas hal yang sebenarnya.
Menurut Ferry Juan SH yang juga dikenal sebagai pengacara kondang, eksistensi Baladhika Karya Soksi memiliki sejarah tersendiri, karena didirikan oleh Jenderal (purn) TNI AD Ahmad Yani dan Mayor Jenderal (purn) TNI AD Prof DR Suhardiman, tepatnya pada tanggal 24 Oktober 1963.
“Patut diketahui bahwa pada saat itu, kami dibentuk sebagai pasukan pemukul (phisical battle unit) untuk menggebuk Partai Komunis Indonesia (PKI),” ucapnya sambil membuka catatan sejarah dari pendiri dan sesepuh alias ‘bidan‘ dari berdirinya Baladhika Karya Soksi.
Kembali diungkapkan Ferry Juan SH bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI), justru mengusulkan dirinya untuk menjadi Angkatan ke-5. Namun saat itu juga ditolak keras oleh TNI AD,” jelasnya melalui keterangan tertulis yang diterima POSBERITAKOTA, Senin (6/5/2025).
Ditambahkan Ferry Juan SH yang terpilih dan masih menjabat sampai sekarang sebagai Ketua Umum (Ketum) lewat Musyawarah Besar (Mubes BKS di tahun 2008), juga sekaligus ingin memberikan klarifikasi tentang seragam loreng yang dikenakan.
“Sehubungan ada warna hijau pada atribut loreng merah, karena Baladhika Karya Soksi memang dilahirkan oleh TNI AD. Jadi, tidak bisa serta merta disebut sebagai upaya untuk menyamai seragam yang digunakan oleh TNI AD,” pungkas Ferry Juan SH seraya menjelaskan pentingnya klarifikasi supaya tak menimbulkan persepsi yang salah di masyarakat, khususnya di kesatuan TNI AD. © RED/AGUS SANTOSA