JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Siapa yang tak kenal sosok pengacara kondang Ferry Juan atau yang biasa disapa ‘Bang Ferry‘ yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) Baladhika Karya Soksi, sebuah organisasi masyarakat (Ormas) sayap dibawah Soksi yang telah memiliki 34 Dewan Pimpinan Daerah di seluruh Indonesia.
Dalam mensikap situasi dan kondisi yang tengah berkembang belakangan ini, Ferry Juan terus terang mengaku merasa sangat risih. Apalagi dengan gaduhnya polemik tentang Ormas premanisme.
Masih terkait hal tersebut, Ferry Juan menegaskan bahwa tidak ada Ormas premanisme. Kenapa? Karena, menurut dia, terbentuknya semua Ormas adalah berpedoman pada Undang-undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).
“Sebab, fungsi Ormas itu adalah sebagai wadah partisipasi masyarakat. Juga sebagai penyalur aspirasi dan pemberdayaan masyarakat serta pemenuhan pelayanan sosial,” tutur Ferry Juan melalui keterangan tertulis yang diterima POSBERITAKOTA, Minggu (25/5/2025) malam.
Selain itu, dijelaskan Ferry Juan, keberadaan Ormas juga berfungsi untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Termasuk guna memelihara norma, nilai dan etika dalam kehidupan bermasyarakat.
“Jadi, kalau ada perilaku premanisme dalam suatu Ormas, hal itu dipastikan hanyalah oknum – oknumnya saja yang liar dan buta hukum. Maka itu, harus ditindak tegas oleh pihak kepolisian, sesuai menurut ketentuan hukum yang berlaku,” imbuhnya.
Tak lupa, Ferry Juan pun menghimbau kepada Ormas-Ormas lain, buatlah kegiatan seminar-seminar hukum tentang larangan main hakim sendiri (eigenrichting), bahaya narkoba, bahaya ITE dan lain sebagainya.
“Tujuannya agar para anggota Ormas maupun masyarakat, bisa memahami untuk tidak melanggarnya. Jika memerlukan narasumber ahli, Baladhika Karya Soksi siap menyediakannya gratis. Saya senang jika masyarakat kita bisa tertib dan disiplin hukum. Maka, tidak akan ada lagi tindakan-tindakan liar premanisme yang meresahkan masyarakat,” ungkapnya, panjang lebar.
Begitu pun kepada masyarakat luas, Ferry Juan berpesan agar jangan takut dan lawan tindakan premanisme. “Harus berani melaporkan kepada pihak kepolisian, agar premanisme bisa dibasmi sampai keakar-akarnya. Sebab, negara kita negara hukum (rechtstaat), bukan negara premanisme,” pungkasnya. © RED/AGUS SANTOSA
