JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Puluhan aktivis lingkungan yang salah satunya tergabung dalam organisasi Rhizoma, bikin aksi demo di depan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat (Jakpus), Selasa (27/5/2025) siang.
Kedatangan mereka untuk mendesak dan sekaligus meminta Pemerintah agar segera menghentikan dan mencabut izin operasional pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang berada di wilayah Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, karena berdiri di area pemukiman warga.
Menurut para pendemo melalui orasinya, adanya PLTU tersebut dituding tidak sesuai dengan Perpres No.112/Tahun 2022,terkait transisi energi. Apalagi beberapa warga yang tinggal di sekitar lokasi, juga mengeluh karena sebagian anggota keluarga mereka mengalami infeksi saluran pernapasan (ISPA).
Bukan hanya itu saja. Disebutkan para pendemo, lahan pertanian mereka (warga setempat) menjadi rusak, akibat debu sisa pembakaran batu bara yang menjadi bahan bakar utama PLTU. Hal itu juga bakal membahayakan bagi warga setempat.
Sayangnya, puluhan aktivis lingkungan tidak berhasil menemui Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. Padahal, mereka sangat berharap bisa melakukan mediasi.
Lantaran Menteri Bahlil tengah melakukan kunjungan ke Bandung, akhirnya berujung melakukan negosiasi antara Widi selaku perwakilan dari Rhizoma dengan Staf Ahli dan Dewan Pakar Bidang Seismik untuk Geoteknik Kementerian ESDM, Ardhi Handoyo.
Dikatakan Dani sebagai salah satu anggota Rhizoma, karena belum ada respon atau titik temu, berjanji bakal melakukan aksi demo lanjutan. Pasalnya, tuntutan dan harapan para aktivis lingkungan, merasa belum mendapat respon sesuai harapan.
“Rencananya, kami bakal membuat surat yang ditujukan ke Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi alias KDM. Semoga nantinya bisa mendapat perhatian serius dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian ESDM,” ucap Dani, serius. © RED/TUBAGUS ANDRI MAULANA /EDITOR : GOES