JAKARTA (POSBERITAKOTA) – Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur Tahap I resmi dioperasionalkan secara komersial oleh Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Bahkan, disebutkan bahwa pengoperasiannya merupakan sebuah tonggak penting dalam upaya nasional untuk meningkatkan infrastruktur penyediaan air di Jakarta.
“Pastinya, kami sangat bangga dengan langkah besar yang telah dicapai melalui operasional SPAM Jatiluhur Tahap I. Hal ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan air bersih yang terjangkau dan andal bagi seluruh warga Jakarta,” kata Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin dalam keterangan tertulisnya yang diterima POSBERITAKOTA, Kamis (19/12/2024) malam.
Menurut Arief Nasrudin dengan tambahan suplai air dari SPAM Jatiluhur, pihaknya sangat yakin target cakupan 100% layanan air pada tahun 2030 dapat tercapai. Apalagi diorientasikan sekaligus untuk mendukung pembangunan Jakarta yang lebih sehat dan berkelanjutan.
PAM Jaya, diakui Arief Nasrudin, justru telah melakukan berbagai langkah strategis untuk melakukan percepatan peningkatan cakupan layanan air minum di Provinsi DKI Jakarta. Hal itu dilakukan sesuai dengan amanat yang tercantum dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Provinsi DKI Jakarta Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penugasan kepada Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jaya (PAM Jaya).
“Jadi, langkah-langkah ini bertujuan guna meningkatkan layanan air dan mencapai cakupan 100% layanan air perpipaan di Jakarta pada tahun 2030 mendatang,” ujarnya.
Selanjutnya, Arief Nasrudin juga mengungkapkan bahwa beroperasinya SPAM Jatiluhur Tahap I, juga diharapkan dapat meningkatkan suplai air bersih di Jakarta. SPAM Jariluhur ini, ditambahkan, bakal menyediakan suplai air bersih sebanyak 4.000 liter per detik untuk DKI Jakarta. Selain akan mendukung sekitar 300.000 sambungan rumah baru pada tahun 2028.
“Perlu diketahui juga bahwa SPAM Jatiluhur ini, menjadi infrastruktur vital dan akan memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan air bersih yang semakin meningkat di Jakarta,” jelasnya, lagi.
Namun, dikatakan Arief Nasrudin lebih lanjut, SPAM Jatiluhur Tahap I akan menyalurkan air bersih sebanyak 520 liter per detik dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Bekasi ke DKI Jakarta. Suplai tambahan ini juga bisa melayani sekitar 27.000 sambungan rumah (SR) baru di wilayah timur (Jaktim) dan utara Jakarta (Jakut) serta mampu memberikan akses air bersih yang sangat dibutuhkan bagi komunitas komunitas yang sedang berkembang.
Diluar SPAM Jatiluhur Tahap I ini, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) juga mengoperasikan infrastruktur strategis penyimpanan dan Distribusi Air Distribution Center (DC) Cilincing 2 yang berlokasi di Jakarta Utara. Kedua fasilitas yang merupakan bagian dari proyek SPAM Jatiluhur Tahap I tersebut, dibangun untuk memastikan distribusi suplai air bersih yang efisien.
“Sedangkan DC Cilincing 2 itu memiliki kapasitas sebesar 20 juta liter dan akan mendistribusikan 345 liter air per detik. Fasilitas ini akan melayani wilayah Kelurahan Cilincing, Marunda, Rorotan dan Kali Baru serta membawa air bersih yang sangat dibutuhkan ke daerah-daerah yang kurang terlayani,” urainya.
Namun untuk di Jakarta Timur, diungkapkan Arief Nasrudin, ada juga Distribution Center Pondok Kopi dengan kapasitas penyimpanan 5 juta liter akan menyalurkan 175 liter air per detik. Fasilitas ini akan meningkatkan layanan air ke wilayah-wilayah seperti Kelurahan Pondok Kopi, Pondok Kelapa, Pondok Bambu, Duren Sawit, Klender, Malaka Jaya, Malaka Sari, Cakung Barat, Cakung Timur, Pulo Gebang dan Ujung Menteng.
“Perluasan jaringan distribusi ini akan secara signifikan meningkatkan akses air bersih bagi puluhan ribu penduduk di wilayah-wilayah tersebut,” ucapnya.
Beroperasinya SPAM Jatiluhur Tahap I, ditegaskan Arief Nasrudin, merupakan langkah besar menuju tujuan PAM JAYA untuk memberikan cakupan 100% layanan air perpipaan di Jakarta. Pada tahun 2030, PAM JAYA menargetkan setiap warga Jakarta memiliki akses terhadap layanan air bersih yang terjangkau dan andal.
“Suplai tambahan dari SPAM Jatiluhur Tahap I tidak hanya akan meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan yang sudah ada. tetapi juga memperluas akses air bersih ke daerah-daerah yang kurang terlayani, sehingga turut berkontribusi pada Jakarta yang lebih sehat dan berkelanjutan,” tegasnya.
Dalam masa awal operasional SPAM Jatiluhur Tahap I, kata Arief Nasrudin, pelanggan di beberapa wilayah mungkin akan mengalami air keruh karena proses pengurasan sistem perpipaan yang masih berlangsung. Maka itu, pihaknya menghimbau para pelanggan agar membuka kran air selama beberapa saat hingga air yang keluar jernih dan siap digunakan.
“PAM Jaya berkomitmen untuk segera menstabilkan kualitas air seiring dengan penyesuaian operasional jaringan distribusi yang baru,” tutup Arief Nasrudin. © RED/AGUS SANTOSA