JAKARTA (POSBERITAKOTA) ■ Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, menyoroti rendahnya penyerapan APBD 2018 dikarenakan eksekutif stress terhadap isu rotasi jabatan. Para SKPD malas bekerja sehingga dari anggaran total sebesar Rp 77,1 triliun yang terserap selama enam bulan ini baru mencapai 24 persen atau sekitar Rp 17 triliun.
Prasetio mengatakan penyerapannya sangat minim sekali karena terkesan ada situasi yang tidak kondusif di kalangan eksekutif. “Berdasarkan informasi yang saya terima, penyerapan anggaran antara Januari dan Juni masih di bawah seperempat total APBD. Sangat memprihatinkan,” ujarnya di Jakarta, Kamis (21/6).
Banyaknya mata anggaran yang belum dibelanjakan oleh Pemprov DKI berdampak pada lesunya ekonomi secara mikro dan merugikan masyarakat karena kurang mendapatkan program pembangunan.
Minimnya penyerapan anggaran ini mengesankan bahwa kalangan eksekutif tidak bekerja secara maksimal. “Para SKPD tidak bekerja maksimal dikarenakan banyak faktor,” papar Prasetio sambil menambahkan sejumlah faktor antara lain malas, stress, dan ketakutan terhadap atasan.
“Banyak pimpinan SKPD yang malas dan stress karena isu yang tak sehat seputar rencana perombakan jabatan besar-besaran. Isu yang beredar adalah mantan orang dekat Ahok bakal disingkirkan. Isu ini berdampak negatif,” sambung Prasetio.
Minimnya serapan juga dipengaruhi adanya kebijakan baru yang seolah-olah alergi terhadap program gubernur sebelumnya. Contoh pembangunan RPTRA yang terbukti sangat bermafaat bagi masyarakat, distop oleh Gubernur Anies. “Dan, masih banyak program peninggalan Ahok yang bagus tidak dilanjutkan lagi,” kata politisi PDI tersebut sambil mengkritisi kini banyak saluran air yang mampet oleh sampah maupun tertutup bangunan di atasnya.
Menurutnya, para pimpinan SKPD terutama pejabat Walikota, kepala dinas, dan kepala badan, tak perlu takut menghadapi isu rotasi jabatan. “Jangan takut dicap sebagai orangnya Ahok, selama bekerja dengan baik, tentu tidak akan diturunkan ke eselon yang lebih rendah. Silakan bekerja tanpa rasa stress dan seraplah APBD semaksimal mungkin demi pembangunan Jakarta dan masyarakatnya,” tandas Prasetio. ■ RED/JOKO