30.8 C
Jakarta
22 November 2024 - 12:33
PosBeritaKota.com
Syiar

Taraweh di Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 VGH Bekasi, USTADZ SAEFUL AZIZ Sebut Perlu Persiapan Maksimal Demi Sambut Ramadhan

BEKASI (POSBERITAKOTA) – Marhaban Ya Ramadhan. Tak terasa Kamis (15/4/2021) malam tadi, telah memasuki malam keempat bulan suci Ramadhan 1442 H/2021 M. Meski masih diliputi masa pandemi COVID-19, Masjid Jami Al-Ikhlas RW 025 Perumahaan Villa Gading Harapan (VGH) Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan dan Kabupaten Bekasi – menggelar pelaksanaan sholat Taraweh sebagai prasyarat menggapai kesempurnaan menjalani perintah rukun Islam yang ke-3, yakni kewajiban berpuasa.

Kelembagaan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami Al-Ikhlas RW 025 VGH Bekasi sejak malam pertama hingga malam keempat, memfasilitasi pelaksanaan atau gelaran sholat Taraweh. Kendati di malam pertama menghadapi kendala hujan lebat dan sempat mati listrik, justru tak menyurutkan warga/jamaah tetap datang untuk secara bersama-sama melaksanakan sholat Taraweh.

Baru pada malam kedua, Rabu (14/4/2021) kemarin, antusias warga dan jamaah masjid begitu besar karena cuaca yang sangat bersahabat alias mendukung. Tak lagi diterjang siraman hujan lebat serta listrik pun normal menyala. Tidak kurang dari 200 -sampai 300-an jamaah, setia mengikuti pelaksanaan sholat Taraweh dan memadati ruang utama masjid.

Mereka bukan cuma datang dari kalangan bapak-bapak yang merupakan warga RW 025 dan jamaah tetap Masjid Jami Al-Ikhlas. Jamaah ibu-ibu, remaja putra-putri serta kalangan anak-anak ikut hadir sehingga menambah semarak pelaksanaan sholat Taraweh malam itu.

Demi menyemarakkan acara terkait bulan suci Ramadhan, jelang gelaran sholat Taraweh malam ketiga, menampilkan penceramah Ustadz Saeful Aziz. Seusai memandu pembacaan doa kemudian melalui kultumnya, ia mengajak agar para jamaah mempersiapkan secara maksimal demi menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.

Ramadhan adalah bulan mulia dan mustajab. Kita pun dianjurkan berdoa bersama. Sebab, kita tidak pernah tahu, doa yang mana dan dari siapa yang dikabulkan oleh Allah SWT?” Begitu ucapnya membuka kultumnya.

Ustadz Saeful Aziz pun menyampaikan bahwa Rassulullah/Nabi Muhammad SAW, di dalam memasuki bulan Rajab berdoa :
اللهم بارك لي في رجب وفي شعبان وبلغنى رمضان
(Ya, Allah, berkahi di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan kami ke bulan Ramadhan).

“Dan, doa kita pun dikabulkan. Sekarang, kita sampai di bulan Ramadhan. Lalu, apa yang akan kita lakukan? Juga, bekal apa yang sudah kita siapkan? Saat kita akan kedatangan pejabat, kita betul-betul mempersiapkan segala sesuatunya. Akan tetapi, kita tidak maksimal mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut Ramadhan ini,” papar dia, panjang lebar.

Ramadhan, menurut ustadz muda asal kelahiran kota Tegal (Jawa Tengah) itu, disebutnya merupakan bulan mulia karena di dalamnya diturunkan Al-Qur’an. “Wahai orang-orang yang menginginkan kebaikan, bergegaslah dan bersemangatlah. Inilah waktunya bagi orang-orang yang masih berbuat keburukan, kembalilah, karena inilah saatnya untuk meraih ampunan,” tuturnya.

Ustadz Saeful Aziz menegaskan bahwa Ramadhan adalah bulan Rohmat, bulan Maghfiroh. Ia pun mengutip hadits Bukhori, di mana Rassulullah/Nabi Muhammad SAW bersabda :
اذا دخلت شهر رمضان فتحت أبواب السماء وابواب الرحمة وأبواب المغفرة وأبواب الجنة وغلقت أبواب نار وسفدت الشياطين

(Ketika masuk awal bulan Ramadhan, Allah membuka pintu-pintu langit. Dalam riwayat lain ada pintu-pintu rahmat, pintu-pintu ampunan dan membuka pintu-pintu Surga. Namun juga menutup pintu-pintu Neraka dan mengikat syaitan).

“Tujuanya, apa? Agar kita bisa maksimal dalam beribadah selama Ramadhan. Selain itu, manfaat puasa juga untuk menahan nafsu. Kenapa? Sebab, kejahatan tidak hanya datang dari syaitan, tapi juga timbul atau muncul dari nafsu,” urainya.

Sebab itu, masih menurut ceramah singkat Ustadz Saeful Aziz, syaitan pun sudah menyiapkan diri. Bahkan mengkader pasukannya, selama 11 bulan agar saat puasa, syaitan yang dibelenggu tetapi pengaruhnya tetap jalan terus. Dalam hadits pun disebutkan :
أن الشيطان يجرى فى ابن آدم مجردم
(Sesungguhnya pengaruh syaitan di dalam tubuh manusia, seperti aliran darah yang mempengaruhi tubuh. Manakala pengaruh ke mata, maka mata ini akan diajak melihat hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT.
Manakala ke mulut, maka akan diajak untuk ngomongin orang, ghibah, mencaci dan sebagainya. Begitu pula manakala ke telinga akan diajak mendengar hal-hal yang justru dilarang oleh Allah SWT’.

Jika kita berusaha menjaga puasa dari hal-hal yang membatalkan puasa secara dhohir/lahir kita, maka kita pun harus menjaga puasa kita dari hal-hal yg membatalkan puasa.”Yang merusak pahala puasa dengan menjaga hati dari penyakit hati. Sebab, hati adalah pandangan Allah SWT.
القلب محل نظر رب
(Hati adalah tempat pandangan Allah SWT).

Dalam hadits pun disebutkan :
أن الله لا ينظر إلى سواركم ولا اجسامكم ولاكن ينظر فى قلوبكم وأعمالهم
(Sesungguhnya Allah SWT, tidak melihat penampilan kita, juga tidak melihat jasmani kita, akan tetapi Allah SWT melihat hati kita dan amalan kita).

Ditanbahkannya bahwa menjaga hati harus lebih utama daripada menjaga wajah dari kotoran. Sebab, hati adalah sumber keselamatan dan bahkan Nabi Musa AS berdoa :
وَلَا تُخْزِنِيْ يَوْمَ يُبْعَثُوْنَۙ
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَّلَا بَنُوْنَ ۙ اِلَّا مَنْ اَتَى اللّٰهَ بِقَلْبٍ سَلِيْمٍ ۗ

(Dan, janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan (yaitu) pada hari ketika tidak berguna (lagi) harta dan anak-anak.
Kecuali, orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (QS 26 : 87-89).

“Kalau di bulan puasa yang merupakan bulan baik nggak dapat kebaikan, mau kapan lagi? Kalau bulan Ramadhon diobral ampunan Allah SWT, tapi nggak dapat ampunan, terus mau kapan lagi?”

Sebab, kata Ustadz Saeful Aziz, ada orang-orang yang meskipun di bulan mulia seperti malam Nisfu Sya’ban maupun Ramadhan, tapi dia tidak mendapatkan ampunan Allah SWT. Siapa dia, ya Musyahin, orang-orang yang dihatinya masih ada kebencian, kedengkian, masih ada permusuhan dengan saudara-saudaranya.
sebagaimana doa Malaikat Jibril yang diaminkan Nabi
ويل لمن أدرك رمضان لم يغفر له أبعده الله
(Celakalah orang yang berjumpa dengan ramadhan, tapi ia tidak mendapatkan ampunan Allah SWT. Selama masih ada tuh penyakit hati itu, maka 1000 ramadhan pun, juga tidak akan ia dapatkan ampunan. Maka rugilah orang-orang tersebut).

“Semoga Allah SWT selamatkan hati kita dari penyakit hati. Kelak diwafatkan dalam keadaan husnul khotimah. Dan, semoga di malam Ramadhan yang mulia dan penuh berkah ini, Allah SWT jadikan kita golongan hamba-NYA yang beruntung. Bisa diterima ibadahnya dan janganlah Allah SWT jadikan kita golongan hamba-NYA yang celaka karena ditolak ibadahnya.

Seusai pelaksanaan utama sholat Taraweh setiap malamnya, dilanjutkan dengan pengajian (Tadarusan) hingga menjelang tengah malam. Para ustadz-ustadz lingkungan, jamaah masjid serta anak-anak remaja – ikut ambil bagian.

Tak terkecuali para tokoh masyarakat dan pemuka agama setempat (RW 025) VGH Bekasi, terlihat memberikan support besar. Juga tak ketinggalan aneka makanan dalam bentuk takjil tersedia untuk menemani rehat para jamaah yang hadir di pengajian ‘Tadarusan‘. □ RED/FOTO EKA DKM/AGUS SANTOSA

Related posts

Bukti Eksis di Masyarakat, MCM Gelar Program Bersih-bersih Masjid Cut Meutia Jakarta

Redaksi Posberitakota

Dari Mualaf Terjun ke Dunia Dai, KOH FIRDAUS SANUSI : Nilai Islam Rahmatan lil Alamin Jadi Inti Dakwahnya

Redaksi Posberitakota

Goresan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, BICARA SOAL ‘HAKIKAT MASJID’ (2)

Redaksi Posberitakota

Leave a Comment

Beranda
Terkini
Trending
Kontak
Tentang